BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1994 dan Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2000 sebagimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007dan terakhir Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan, dijelaskan bahwa sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia adalah Self Assesment System.Hal ini berarti wajib pajak diberikan kepercayaan
penuh untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor dan melaporkan kewajiban perpajakannya, sedangkan aparat pajak berkewajiban melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap wajib pajak dalam rangka melaksanakan kewajiban
perpajakannya.
Sebagai konsekuensi logis dari Self Assesment System tersebut, maka wajib pajak harus menyadari kewajibannya, yaitu memenuhi kewajiban perpajakan serta
harus memahami ketentuan-ketentuan pajak yang harus dipatuhinya. Dengan semakin sadarnya wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya serta mampu
memenuhi kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan pajak yang berlaku, maka
penerimaan negara dari wajib pajak diharapkan terus meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Dalam realitas pelaksanaan Self Assesment System masih ada kendala, mengingat tidak semua wajib pajak menyadari dan mampu memahami ketentuan-
ketentuan pajak yang berlaku.Hal ini wajar mengingat latar belakang pendidikan dan penerimaan informasi masing-masing wajib pajak adalah berbeda-beda. Untuk wajib
pajak yang tingkat pemahamannya sudah memadai mengenai pajak, maka Self Assesment System tidak begitu bermasalah, namun bila terjadi sebaliknya maka akan
berpengaruh negatif dalam pelaksanaan perpajakan.
Dalam pasal 2 ayat 1 Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 menjelaskan bahwa setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada Kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan
wajib pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau sengaja menghindar dari kewajibannya
sebagai wajib pajak akan dikenai sanksi. Namun peningkatan yang mendaftarkan diri sebagai wajib pajak masih kurang atau belum maksimal meskipun telah diadakan
sosialisasi oleh fiskus.Ada juga wajib pajak orang pribadi atau badan tetapi tidak melaporkan penghasilannya kepada Kantor Pelayanan Pajak KPP secara jujur dan
benar.
Hal ini terjadi karena wajib pajak ingin mengurangi beban hutang pajaknya dengan cara memanipulasi penghasilan tersebut. Dengan demikian tentu saja hutang
Universitas Sumatera Utara
pajaknya menjadi lebih kecil dari yang seharusnya.Selain hal tersebut, ada juga wajib pajak yang tidak membayar pajaknya tepat waktu. Hal ini tentu saja mengakibatkan
wajib pajak harus dikenakan sanksi ataupun denda administrasi bila tidak membayar pajak tepat waktu, bila mana wajib pajak belum mengerti apa sebenarnya pajak dan
menganggap sesuatu yang sia-sia karena merasa tidak mempunyai manfaat terhadap dirinya, maka pelaksanaan pajak akan sangat sulit dijalankan sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku. Wajib pajak masih sangat rendah pemahamannya tentang perpajakan, sebagian besar berasal dari daerah terpencil yang kurang
informasinya tentang penyuluhan perpajakan.Hal ini wajar mengingat wajib pajak bertempat tinggal di daerah pedesaan dimana tingkat pendidikan dan penerimaan
informasi masih cukup rendah dibandingkan dengan wajib pajak yang tinggal di
perkotaan.
Mengingat sebagian besar wajib pajak masih belum memahami pajak serta aturan-aturan perpajakan, maka peranan penyuluhan sangat penting.Dengan adanya
penyuluhan ini, maka diharapkan masyarakat semakin sadar tentang kewajibannya sebagai warga negara, yaitu dalam hal membayar pajak serta mampu memenuhi
kewajiban pajaknya tersebut sesuai dengan ketentuan pajak yang berlaku.Dalam pelaksaaan penyuluhan perpajakan, pemerintah pusat selaku fiskus perlu
memperhatikan berbagai unsur yang terlibat dalam penyuluhan tersebut yaitu aparat pajak, menteri penyuluhan, metode penyuluhan serta sarana penunjang yang
digunakan dalam penyuluhan tersebut.Semua faktor-faktor tersebut harus mampu saling melengkapi dengan tidak lupa memperhatikan kondisi dan keadaan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
yang disuluh. Bila salah satu faktor saja tidak sesuai dengan kondisi masyarakat yang
disuluh maka sasaran dari penyuluhan tersebut akan sulit dicapai.
Aparat penyuluh merupakan ujung tombak dalam pelaksaan penyuluhan karena kualitas dan kuantitasnya harus memadai, metode penyuluhan yang cocok dan tepat
untuk suatu masyarakat dan didukung fasilitas yang memadai, mengingat sebagian besar wajib pajak tinggal dipedesaan yang tingkat pengetahuan dan penerimaan
informasinya masih rendah, maka penyuluh perpajakan pada masyarakat desa perlu memakai strategi yang tepat, agar pelaksaan dapat berjalan lancar dan membuahkan
hasil yang ditandai dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya.
Adapun yang menjadi latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini mengingat bahwa seharusnya tamatan Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Sumatera Utara USU adalah merupakan tenaga kerja yang terampil, siap pakai dan tenaga
yang ahli dibidang perpajakan. Maka dari itu, untuk melahirkan tenaga yang terampil dan ahli dibidang perpajakan, perlu adanya pelaksanaan PKLM di Direktorat Jenderal
Pajak oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Program Studi Administrasi Perpajakan USU. Dalam kegiatan PKLM ini diharapkan mahasiswa dapat
menganalisa masalah serta mencari tahu alternatif pemecahan masalah yang
dihadapinya di Kantor Pelayanan Pajak.
Berdasarkan masalah diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang
“Pelaksanaan Penyuluhan Dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Wajib
Universitas Sumatera Utara
Pajak Untuk Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam”.
B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM