Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
setelah mereka lulus dari sekolah kelak, dengan diajarkan mata pelajaran
kewirausahaan akan
semakin menambah
pengetahuan kewirausahaan siswa SMK tentang wirausaha. Hal ini diharapkan akan
semakin menumbuhkan minat berwirausaha siswa. Keterampilan kewirausahaan yang sudah diberikan kepada siswa sejak proses
pendidikan diharapkan dapat menjadikan siswa sebagai sosok terampil yang sudah mempunyai pangsa pasar saat masih bersekolah.
Persaingan di era globalisasi ini semakin ketat, bukan hanya lulusan perguruan tinggi saja yang bersaing, melainkan juga para siswa lulusan
sekolah menengah, terutama menengah kejuruan. Lulusan sekolah menengah kejuruan banyak yang harus berhadapan langsung dengan dunia
kerja, tidak seperti lulusan sekolah menengah atas yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Prinsipnya Sekolah Menengah Kejuruan SMK
merupakan lembaga penghasil lulusan atau tenaga-tenaga yang terampil guna membentuk dan menyiapkan peserta didik menuju Sumber Daya
Manusia SDM yang berkualitas, dengan demikian sudah seharusnya sekolah menyelenggarakan program-program unggulan untuk memberikan
pelayanan prima bagi peserta didik. Jumlah pengangguran pada tahun 2015 Data BPS, November
2015 meningkat 320 ribu orang, sehingga total mencapai 7,56 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka atau sebesar 6,18 dari total
tingkatan kerja. Tingkat Pengangguran Terbuka TPT menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan SMK
menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 12,65 sedangkan TPT untuk lulusan Sekolah Menengah Atas SMA mencapai 10,32. Tingkat
pengangguran terbuka di kalangan SMK tersebut tidak sebanding dengan banyaknya SMK yang semakin bertambah. Dunia pendidikan diharapkan
memiliki peran besar untuk ikut berperan mengatasi persoalan-persoalan yang
ada seperti masalah pengangguran. Pendidikan berperan menyumbang calon tenaga kerja yang terdidik, akan tetapi dalam
kenyataan yang ada justru orang-orang terdidiklah yang banyak menambah angka pengangguran di Indonesia sekarang ini penyebab
meningkatnya pengangguran tersebut tidak lepas dari sistem pendidikan yang hanya menekankan pada teori dibandingkan praktik, oleh karena itu
untuk meningkatkan jati diri calon lulusan SMK yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi, keterampilan dan mampu berdaya saing
misalnya melalui pendidikan dengan mata pelajaran kewirausahaan. Mengingat data jumlah pencari kerja dan permintaan tenaga kerja
menurut tingkat pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta akhir tahun 2014, jumlah pencari kerja lulusan SMK yang belum ditempatkan
sebanyak 7046 orang lebih banyak dibandingkan lulusan SMA yang hanya 3440 orang sumber: Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi DIY.
Besarnya jumlah pencari kerja ini seharusnya dapat menjadi perhatian bagi pemerintah bahwa jumlah pencari kerja lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan SMK tidak sebanding dengan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Data tersebut menunjukkan banyak lulusan SMK yang
belum bekerja, maka SMK perlu memiliki mata pelajaran kewirausahaan untuk membantu memotivasi lulusannya, memiliki karakter wirausaha dan
dapat mengembangkan usahanya, namun tidak banyak siswa yang mendalami ilmu pengetahuan kewirausahaan sehingga tidak maksimal dan
aplikatif dalam penerapannya, karena tingkat pengetahuan kewirausahaan siswa berbeda-beda.
Berdasarkan hasil observasi pada bulan Desember 2015 dan melakukan wawancara, siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran diwajibkan ikut dalam mengelola kantin kejujuran dan business center tetapi pada kenyataannya siswa kelas XI Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran tidak ikut mengelola kantin kejujuran, Business Center serta minat berwirausaha siswa masih rendah karena
apabila ada Diklat Kewirausahaan yang tidak diwajibkan, siswa tidak memilih untuk datang. Mata pelajaran kewirausahaan di SMK merupakan
mata pelajaran yang wajib sesuai dengan kurikulum, untuk mengukur tingkat pengetahuan kewirausahaan siswa, dapat menggunakan nilai
pengetahuan, nilai keterampilan, dan nilai proses. Salah satu nilai pengetahuan yaitu melalui nilai UTS Ulangan Tengah Semester. Siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 1 Bantul nilai murni rata-rata ulangan tengah semester mata pelajaran
kewirausahaan untuk kelas XI AP 1 sebesar 70 sedangkan XI AP 2 sebesar 73, nilai rata-rata tersebut dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yaitu sebesar 75. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut,
maka dapat
dilakukan penelitia
n tentang “Pengaruh Motivasi Berwirausaha Dan Pengetahuan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 1 Bantul”.