19 dengan huruf
�. Secara teori dikatakan bahwa � merupakan probabilitas empirik untuk lulus item soal tertentu bagi kelompok siswa tertentu. Rumus
indeks kesukaran item soal adalah: � = �
�
� �
�
= banyaknya siswa yang menjawab item soal dengan benar = banyaknya siswa yang menjawab item soal
b Indeks Daya Beda
Indeks daya beda merupakan kemampuan item soal untuk membedakan siswa berkemampuan rendah dan siswa berkemampuan tinggi.
Item soal dikatakan mempunyai daya diskriminasi tinggi apabila siswa berkemampuan tinggi bisa menjawab dengan benar sementara siswa dengan
kemempuan rendah tidak bisa menjawab dengan benar. Rumus daya diskriminasi item soal adalah:
� = �
��
�
�
− �
��
�
�
�
��
= banyaknya penjawab item soal dengan benar dari kelompok
tinggi. �
�
= banyaknya penjawab dari kelompok tinggi �
��
= banyaknya penjawab item soal dengan benar dari kelompok
rendah. �
�
= banyaknya penjawab dari kelompok rendah.
g. Validitas dan Reliabilitas Tes
Validitas berasal dari kata validity yang berarti ketepatan suatu instrument
pengukur. Validitas menurit Azwar 1996: 173 validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukur tes dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil
ukur yang tepat dan akurat sesuai maksud dikenakannya tes tersebut.
20 Kecermatan suatu tes yaitu bila tes mampu mendeteksi perbedaan-perbedaan
yang kecil yang ada pada atribut yang diukurnya. Reliabilitas berasal dari kata
reliability yaitu keandalan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi bila dapat menghasilkan data yang reliabel. Reliabilitas
menurut Azwar 1996: 180 yaitu bila suatu tes yang diujikan beberapa kali pada suatu subjek yang sama maka akan diperolah hasil yang sama. Menentukan
reliabilitas dapat dilakukan melalui pendekatan umum, yaitu pendekatan tes- ulang
test-retest, pendekatan tes sejajar alternate-forms, dan pendekatan konsistensi internal
internal consistency. Pendekatan tes ulang dilakukan dengan cara melakukan tes dua kali pada subjek dengan jeda waktu tertentu.
kelemahan tes ulang adalah kurang praktis karena harus melakukan tes dua kali. Pendekatan tes sejajar hanya bisa dilakukan bila tersedia dua instrument
pengukur yang dianggap sejajar. Kelemahan pendekatan tes sejajar terletak pada sulitnya menyusun dua alat ukur yang memenuhi persyaratan sejajar.
Pendekatan konsistensi internal didasarkan pada data sekali pengenaan satu bentuk alat ukur pada sekelompok subjek, yaitu dengan membelah instrument
yang digunakan menjadi beberapa bagian. Teknik komputasi reliabilitas konsistensi internal adalah penggunaan Formula Spearmen-Brown, Formula
Rulon, Formula Alpha, Formula-formula Kuder Richardson, Formula analisis Varians, dan sebagainya.
2. Pengujian Berbasis Komputer