Penilaian Hasil Belajar Evaluasi Hasil Belajar

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Evaluasi Hasil Belajar

a. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian dari sudut bahasa diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek diperlukan adanya pembanding. Penilaian adalah proses membandingkan objek atau program yang dinilai dan kriteria sebagai dasar dalam membandingkan antara kondisi sebenarnya atau apa adanya dengan kriteria atau apa kondisi seharusnya. Menurut Sudjana 2005: 3 Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu, proses pemberian nilai tersebut berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri judgment. Penilaian menurut Azwar 1966: 157 merupakan konversi dari skor mentah kedalam klasifikasi evaluatif menurut norma atau kriteria yang relevan. Klasifikasi evaluatif didasarkan pada suatu norma kelas atau suatu kriteria yang ditentukan terlebih dahulu. Penilaian terhadap hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua pendekatan yaitu mengacu pada kriteria dan penilaian mengacu kepada norma. Menurut Sudjana 2005: 3 Hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku, tingkah laku yang dimaksud mencakup beberapa aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotoris. Pengertian senada juga diungkapkan Jihad dan Haris 2008: 14 hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan 10 perilaku yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu. Hasil belajar dapat disimpulkan merupakan berubahnya perilaku seseorang dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang mana perubahan ini terjadi karena proses belajar dan bersifat tetap. Penilaian hasil belajar menurut Sudjana 2005: 3 merupakan proses pemberian nilai terhadap hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa merupakan objek penilaian. Penilaian dilakukan dengan menggunakan alat penilaian yang merupakan alat ukur. Alat penilaian dalam pendidikan secara garis besar dapat dijabarkan pada Gambar 1. Fungsi penilaian menurut Sudjana 2005: 3 adalah: alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar dan dasar dalam penyusunan laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya. Fungsi penilaian menurut Jihad dan Haris 2008: 56 sebagai pemantauan kinerja komponen-komponen kegiatan proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Fungsi penilaian dapat disimpulkan untuk memantau dan mengetahui perkembangan komponen dalam kegiatan belajar dan mengajar sehingga dapat diambil tindakan selanjutnya sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Tujuan penilaian menurut Sudjana 2005: 4 adalah untuk: 1 mendeskripsikan kecakapan belajar siswa, 2 mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, 3 menentukan tindak lanjut hasil penilaian, 4 memberikan pertanggungjawaban dari pihak sekolah ke pihak yang 11 berkepentingan. Kecakapan belajar siswa yaitu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa pada mata pelajaran dan level kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lain. Keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah yaitu untuk mengetahui keefektifan komponen pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tindak lanjut hasil penilaian yaitu tindakan berupa penyempurnaan proses belajar mengajar maupun merubah hal- hal yang dirasa kurang tepat. Pertanggungjawaban kepada pihak yang berkepentingan yaitu berupa laporan keberhasilan pendidikan maupun hambatan yang terjadi dalam proses pendidikan Alat penilaian Non TES TES lisan tulisan tindakan individual kelompok essay objektif individual kelompok berstruktur bebas terbatas benar salah menjodohkan Isian pendek pilihan ganda observasi wawancara skala sosiometri studi kasus check list Gambar 1. Diagram Jenis-jenis Alat Penilaian Sudjana, 2005: 6

b. Penilaian Non Tes