Kerangka Berpikir Penelitian Hipotesis

yang dilakukakn oleh pengawas SD dan Kepala SD terhadap kinerja guru SD di kabupaten Jepara. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto dengan judul Pengaruh Pelaksanaan Supervisi Terhadap Guru Pada Sekolah Menengah Umum di Kabupaten Bantul 2003 menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara efektifitas supervisi, bantuan supervisor dan kemampuan supervisor terhadap kinerja guru, serta ada pengaruh yang signifkan supervisi terhadap kinerja guru. Penelitian lain yang dilakukan oleh JS Husdarta, dengan menggunakan analisis jalur menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan layanan supervisi terhadap kualitas kerja guru pendidikan jasmani dan kesehatan SD sekabupaten Jepara dan pengaruh positif layanan supervisi terhadap kinerja guru penajskes SD sekabupaten Jepara belum maksimal. Pengaruh faktor internal yaitu sikap terhadap kinerja dibuktikan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Sugeng 2005 dengan judul Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan dengan Kinerja Guru Matematika SMP Negeri di kabupaten Pndeglang, menyimpul- kan bahwa terdapat hubungan yang positif antara sikap guru terhadap pekerjaan dengan kinerja guru.

2.9 Kerangka Berpikir Penelitian

Kerangka berpikir penelitian memberikan kontribusi besar bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Kerangka berpikir penelitian ini menjadi acuan tata urut serta dinamika penelitian. Untuk lebih jelasnya kerangka berpikir penelitian ini ditampilkan secara skema dan penjelasan secara diskriptif di bawah ini Ganbar 2.2 . KERANGKA BERPIKIR PENELITIAN Proses Pendidikan di SMAMA Guru Mapel Guru Pembimbing Supervisi Sikap Profesional Kinerja Guru Pembimbing Layanan- an BK Pembentukan kepribadian siswa Tugas, Fungsi Program BK Kerangka berpikir penelitian ini dapat disampaikan secara diskriptif sebagai berikut. Proses pembelajaran di SMAMA secara umum membentuk kepribadian peserta didik secara keseluruhan. Tugas membentuk kepribadian peserta didik di sekolah dilakukan oleh guru, baik guru mata pelajaran, guru praktik maupun guru pembimbing. Guru mata pelajaran pada umumnya tidak sempat untuk memperhatikan aspek kepribadian secara menyeluruh karena tuntutan materi dalam kurikulum yang harus dipenuhi, dengan kata lain guru mata pelajaran biasanya hanya memperhatikan aspek kognitif dan psikomotor, serta afektif khusus terkait dengan mata pelajarannya saja. Agar dapat mem- bentuk pribadi peserta didik secara menyeluruh, maka menjadi tugas guru pembimbing melalui layanan bimbingan dan konseling. Agar layanan bim- bingan dan konseling dapat optimal diperlukan kinerja guru pembimbing yang baik. Kinerja guru pembimbing ditentukan oleh supervisi sebagai faktor eksernal dan sikap profesional sebagai facktor internal.

2.11 Hipotesis

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian yang relevan serta kerangka berpikir seperti telah diuraikan di depan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : a Ada pengaruh yang signifikan antara supervisi bimbingan dan konseling terhadap kinerja guru pembimbing b Ada pengaruh yang signifikan antara sikap profesional terhadap kinerja guru pembimbing c Ada pengaruh yang sigfikan secara bersama-sama antara super-visi bimbingan dan konseling, sikap professional terhadap kinerja guru pembimbing. 58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Penelitian ini menggunakan metode survei atau sering disamakan dengan penelitian kuantitatif Margono, 2004 : 33. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena dalam penelitian ini data-datanya berupa angka yang akan dianalisis dengan teknik statistik. Dengan mengkaji fakta-fakta yang telah terjadi serta semua data informasi diwujudkan dalam bentuk angka, maka penelitian ini bersifat penelitian Ex post facto 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono 2003:55, bahwa populasi adalah subyek atau obyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedang populasi dalam penilitian ini adalah seluruh seluruh guru pembimbing SMAMA di kota Magelang. Sebanyak 33 orang guru dari 14 sekolah negeri dan swasta sekota Magelang. Karena jumlah populasi kurang dari seratus orang dan peneliti ingin mengetahui semua elemen yang ada, maka semua anggota populasi dijadikan subyek penelitian, dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian populasi Arikunto 198:115. Karakteristik populasi dalam penelitian ini adalah : 1 Guru pembimbing SMAMA mempunyai pedoman kerja yang sama yaitu buku Panduan Bimbingan dan Konseling; 2 Guru pembimbing SMAMA meng-