Konsep Dasar Profesional KERANGKA TEORITIS

layanan, evaluasi pelaksanaan layanan, menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan layanan dan tindak lanjut pelaksanaan layanan.

2.4 Konsep Dasar Profesional

Profesional berasal dari kata dasar “profesi” adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari para petugasnya. Artinya pekerja- an yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu Prayitno 2004: 338. Hal yang sama dikemukakan oleh. Sanusi 1991:21 bahwa “profesi” yang berarti suatu jabatan atau pekerjaan ysng menuntut keahlian expertise dari para anggotanya. Artinya profesi ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak dipersiapkan secara khusus untuk melakukan pekrjaan tersebut. Sementara di dalam Standar Profesi Konseling menyebutkan “profesi” merupakan pekerjaan atau karir yang bersifat pelayanan bantuan keahlian dengan tingkat ketepatan yang tinggi untuk kebahagiaan pengguna berdasarkan norma-norma yang berlaku Diknas 2004:5. Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh se- seorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahli- an, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.UU RI 2005:5 Sanusi.dkk 1991:19 menunjuk maksud dari profesional kedalam dua hal. Pertama, profesional berarti orang yang menyandang suatu profesi dan yang kedua berarti penampilan seseorang dalam melakukan pekerjaannya yang sesuai dengan profesinya. Sedangkan profesi itu sendiri adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian expertise dari pada anggotanya. Hal ini berarti bahwa pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dipersiapkan secara khusus atau dilatih. Memperhatikan pengertian profesional, seorang guru pembimbing harus memiliki kualifikasi profesional, seperti yang telah tercantum didalam Kode Etik Profesi Konseling yaitu seorang konselor guru pembimbing harus memiliki 1 nilai, sikap, keterampilan, pengetahuan dan wawasan dalam bidang profesi konseling. 2 pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai guru pembimbing konselor. Kualifikasi profesional yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut : “1.Wawasan, Pengetahuan, Keterampilan, Nilai,dan Sikap a. Agar dapat memahami orang lain dengan sebaik-baiknya, konselor Guru Pembimbing harus terus-menerus berusaha mengembangkan dan menguasai dirinya. Ia harus mengerti kekurangan-kekurangan dan prasangka-prasangka pada dirinya sendiri, yang dapat mempengaruhi hubungannya dengan orang lain dan mengakibatkan rendahnya mutu layanan profesional serta merugikan klien. b.Dalam melakukan tugasnya membantu klien, konselor harus memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur, tertib, dan hormat. c.Konselor harus memiliki rasa tanggungjawab terhadap sa-ran ataupun peringatan yang diberikan kepadanya, khusus-nya dari rekan-rekan seprofesi dan hubungannya dengan pelaksanaan ketentuan-ketentuan tingkah laku professional sebagai mana diatur dalam kode etik profesi konseling. d.Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus meng- usahakan mutu kerja yang setinggi mungkin, kepentingan pribadi, termasuk keuntungan material dan financial tidak diutamakan. e.Konselor harus terampil menggunakan teknik-teknik dan prosedur-prosedur khusus yang dikembangkan atas dasar wawsan yang luas dan kaidah-kaidah ilmiah. 2.Pengakuan Kewenangan, yaitu dapat bekerja sebagai konselor, diperlukan pengakuan keahlian dan kewenangan oleh organi-sasi profesi atas dasar wewenang yang diberikan kepadanya oleh pemerintah. Organisasi profesi salh satunya yang ada adalah ABKIN”. Depdiknas 2004 : 16 2.5 Sikap Profesional Guru Pembimbing 2.5.1 Pengertian Sikap