Validitas Data METODE PENELITIAN

43 3. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara dokumentasi berarti penulis mencari data pendukung guna menunjang data yang telah diperoleh dari studi kepustakaan. Sumber dokumentasi dapat berupa informasi dari internet, selebaran, jurnal, arsip dan kamus yang berhubungan dengan topik permasalahan, seperti; istilah-istilah hukum, layanan Pos Express, jumlah penggugat Pos Express, dsb.

E. Validitas Data

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 1997:144. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Patton, teknik triangulasi dapat ditempuh dengan beberapa jalan: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan oleh orang yang sewaktu diteliti dengan sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan, orang berada, pejabat pemerintah. 44 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Moleong, 2000: 178. Teknik triangulasi data Patton yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. Dalam teknik ini penulis membandingkan responden A dengan responden B dengan menggunakan pedoman wawancara yang sama. Tujuannya agar mendapatkan hasil penelitian yang diharapkan sesuai dengan fokus penelitian. Moleong, 2000:178. Alasan penulis memilih metode Triangulasi Patton yang ke 1 adalah untuk memperoleh data dari hasil wawancara yang dapat di buktikan kebenarannya. Dalam pelaksanaannya, penulis membandingkan wawancara dari staf Pos Express dengan wawancara dari konsumen Pos Express yang mengajukan gugatan. Dengan demikian, penulis dapat mengetahui kebenaran dari informasi yang diutarakan oleh masing-masing pihak 2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Wawancara Informan B Sumber Data Dokumen Informan Informan A 45 Selain menggunakan teknik Triangulasi Patton yang pertama, penulis juga menggunakan metode Triangulasi yang ke 5 yaitu membandingkan dokumen, dalam hal ini petunjuk pelaksanaan Pos Express, dengan keterangan dari informan. Penulis menerapkan metode ini untuk mengetahui apakah informasi yang diberikan oleh petugas Pos Express mengenai pelaksanaan pemberian ganti rugi, tata cara pengajuan gugatan, prosedur pengiriman dan tata cara pengajuan gugatan telah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan Pos Express.

F. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Pelaksanaan Ganti Kerugian Terhadap Layanan Pos Express Pada PT. Pos Indonesia Persero Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 1 11

Pertangggungjawaban Pos Express terhadap Gugatan Konsumen Pengguna Jasa Pos Express Ditinjau Dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 2

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUMPANG JASA ANGKUTAN UMUM KERETA API DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

4 32 119

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN A. Sejarah PT. Pos dan Jenis-jenis Layanan Produk Pos 1. Sejarah PT. Pos - Perlindungan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Pers

0 0 49

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 1 9

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 0 9