Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

41 penyelesaian sengketa. Penulis juga menggunakan referensi dari internet, dokumen-dokumen, dan arsip yang berhubungan dengan Pos Indonesia dan Pos Express. Selain data tersebut diatas, penulis juga menggunakan Undang-Undang yang berhubungan dengan Hukum Perlindungan Konsumen dan perposan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan berbagai macam cara dan sebelumnya telah disesuaikan dengan informasi yang ingin didapat oleh penulis, pengumpulan data dilakukan dengan: 1. Wawancara Wawancara adalah cara untuk memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang diwawancarai. Ronny Hanitijo, 1988:59. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang. Dalam wawancara bisa dilakukan secara individu maupun dalam bentuk kelompok, sehingga peneliti mendapatkan data informasi yang otentik. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dalam bentuk kelompok. Artinya penulis melakukan wawancara pada beberapa orang dari golongankelompok yang sama untuk dijadikan sumber informasi. Golongan pertama adalah staff Pos Express sebagai informan dan golongan kedua adalah konsumen pengguna jasa Pos Express yang mengajukan gugatan, baik konsumen korporat maupun retail sebagai responden. Wawancara terhadap staf Pos Express Cabang Semarang dilaksanakan untuk mengetahui bentuk-bentuk gugatan, pertanggungjawaban apa yang diambil dalam 42 menanggapi gugatan, serta faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan pertanggungjawaban Pos Express dalam menangani gugatan konsumen. Penulis memilih tiga orang staf Pos Express Supervisor Layanan dan Supervisor OperasiLayanan Pos Express, dan petugas loket karena ketiga staf tersebut cukup mewakili staf Pos Express yang menjabatbertugas dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan proses pengiriman barang, penerimaan gugatan, dan penyelesaian gugatan konsumen. Dari pihak konsumen, penulis memilih 8 delapan orang. 2 dua orang mewakili kelompok konsumen korporat dan 6 enam lainnya adalah konsumen retail. Penulis memilih 8 delapan orang karena jumlah konsumen yang mengajukan gugatan ke Pos Express dalam kurun waktu tiga tahun 2003-2005 cukup banyak, yakni 154 oranggugatan masuk, sehingga tidak mungkin penulis melakukan wawancara pada semua konsumen yang menggugat. Penulis memilih responden dengan kriteria berikut; 1 berdomisili di wilayah Semarang 2 dapat dihubungi untuk diwawancara dan 3 bersedia diwawancara. 2. Studi kepustakaan Studi kepustakaan yaitu data yang diteliti dalam suatu penelitian dapat berupa data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan dengan membaca, mencatat buku-buku yang berkaitan dengan jasa layanan Pos Indonesia, pengertian konsumen, hak dan kewajiban konsunen, pengertian pelaku usaha, serta hak dan kewajiban pelaku usaha. Segala informasi yang berkaitan dengan Pos Express, baik penjelasan tentang perusahaan maupun ketentuan yang berhubungan dengan ganti rugi, diperoleh dari Petunjuk Pelaksanaan Pos Express. 43 3. Dokumentasi Pengumpulan data dengan cara dokumentasi berarti penulis mencari data pendukung guna menunjang data yang telah diperoleh dari studi kepustakaan. Sumber dokumentasi dapat berupa informasi dari internet, selebaran, jurnal, arsip dan kamus yang berhubungan dengan topik permasalahan, seperti; istilah-istilah hukum, layanan Pos Express, jumlah penggugat Pos Express, dsb.

E. Validitas Data

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Pelaksanaan Ganti Kerugian Terhadap Layanan Pos Express Pada PT. Pos Indonesia Persero Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.

0 1 11

Pertangggungjawaban Pos Express terhadap Gugatan Konsumen Pengguna Jasa Pos Express Ditinjau Dari Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

0 0 2

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENUMPANG JASA ANGKUTAN UMUM KERETA API DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

4 32 119

Undang Undang No. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 1 45

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN BAGI PENGGUNA JASA POS EXPRESS DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN A. Sejarah PT. Pos dan Jenis-jenis Layanan Produk Pos 1. Sejarah PT. Pos - Perlindungan Konsumen Terhadap Pengguna Jasa Pos Express Di PT. Pos Indonesia (Pers

0 0 49

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 1 9

PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PT POS INDONESIA CABANG SEMARANG TERHADAP KONSUMEN POS EXPRESS DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SKRIPSI

0 0 9