Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membahas masalah kriteria calon pemimpin diatas adalah analisis konjoin Conjoint Analysis, Considered Jointly. Analisis konjoin merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui kombinasi faktor atau yang selanjutnya disebut atribut dari produk yang sesuai dengan keinginan oleh konsumen dan yang masih dapat ditawarkan oleh si produsen. Analisis ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk atau jasa yang baru maupun yang lama, yang paling disukai atau yang akan di komsumsi masyarakat. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis ingin mengkaji faktor-faktor atribut-atribut apa saja yang dinilai mempengaruhi pertimbangan masyarakat terhadap pemilihan calon pemimpin berdasarkan kriteria yang dimiliki oleh mereka dengan analisis konjoin dengan metode pembandingan semua atribut sekaligus sehingga lebih mendekati keadaan yang sesungguhnya atau lebih realistis. Oleh Karena itu penulis memilih judul yaitu “ANALISIS KRITERIA PEMIMPIN YANG PALING DIMINATI MASYARAKAT DI KOTA MEDAN DENGAN METODE K ONJOIN”.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang akan diteliti dalam tulisan ini adalah menganalisis delapan atribut kepemimpinan yaitu: Jenis kelamin, Umur, Pendidikan, Latarbelakang pekerjaan pemimpin, Karakteristik pribadi, Pembentuk diri, Gaya dan Teknik memimpin sebagai faktor yang mempengaruhi pertimbangan Masyarakat Kota Medan terhadap pimpinan yang diinginkan di Kota Medan dikaji dengan menggunakan Analisis Konjoin Full-Profile. Ubiversitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Responden adalah masyarakat yang terdaftar sebagai penduduk Kotamadya Medan dan memiliki KTP. 2. Penelitian ini menganalisis 8 atribut kepemimpinan dengan metode konjoin Full-Profile.

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai desain produk. Kata “conjoint” menurut para praktisi riset diambil dari kata “con-sidered Jointly”. Dalam kenyataannya kata sifat “conjoint” diturunkan dari kata “to conjoint” yang berarti :joined together” atau bekerja bersama. Analisis Konjoin conjoint analysis adalah suatu bentuk desain produk atau barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Pada dasarnya tujuan Analisis Konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian. Hasil utama Analisis Konjoin adalah suatu bentuk desain produk barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden Singgih, 2010. Bentuk dasar model dependensi Analisis Konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut: = + + +… + Ubiversitas Sumatera Utara Keterangan: 1. Y 1 Variabel dependen, skala pengukuran metrik atau nonmetrik, didefenisikan sebagai pendapat keseluruhan dari seorang responden terhadap sekian faktoratribut dan taraf pada sebuah barangjasaide. 2. X 1 ,X 2 ,X 3 ,…X n Variabel independen, skala pengukuran nonmetrik, didefenisikan sebagai faktoratribut dan taraf. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan Analisis Konjoin secara umum sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi faktoratribut. 2. Merancang kombinasi atribut atau stimuli. 3. Menetukan jenis data yang diperlukan. 4. Menentukan metode analisis data. 5. Hasil analisis data dan interpretasinya. Secara umum model dasar dalam Analisis Konjoin adalah: + ∑ ∑ ij X ij + ij Keterangan: Y ij = Peringkat seluruh responden o = Intersep k = Banyak taraf dari atribut ke-i m = Jumlah atribut X ij = Peubah boneka atau variable dummy dari atribut ke-i taraf ke-j ij = Nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke-j ij = Galat Dari model tersebut, maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf lain tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan relatif bobot dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: W i = ∑ Ubiversitas Sumatera Utara Keterangan: W i = Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut I i = Range nilai kepentingan untuk tiap atribut I i = {maks – min } Supranto J, 2004

1.5 Tujuan Penelitian