BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya Sugiyono, 2007. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
1.Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama
peneliti.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kombinasi Kriteria Pemimpin yang paling disukai Masyarakat Kota Medan.
2.Variabel independen Variabel independen yang dilambangkan dengan X adalah variabel yang
mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Jenis kelamin,
Umur, Latar belakang pekerjaan, Karakteristik pribadi, Gaya memimpin, Dasar pembentuk diri pemimpin, Teknik atau cara memimpin dan Tingkat pendidikan
pemimpin.
Ubiversitas Sumatera Utara
3.2 Defenisi Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel adalah suatu defenisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat
diamati. Defenisi operasional dalam penelitian ini meliputi:
1. Jenis Kelamin Jenis kelamin yakni pria dan wanita.
2. Umur Batasan umur dalam penelitian ini dikutip dari buku Aplikasi Logika Fuzzy edisi 2
karangan Sri Kusuma Dewi, 2010. Adapun batasan umur sebagai berikut: Muda, dengan batasan umur 35tahun.
Parobaya, dengan batasan umur antara 35 sd 55 tahun. Tua, dengan batasan umur 55 tahun.
3. Pendidikan Peneliti membatasi pada dua tingkatan pendidikan saja yakni SMASederajat dan
tamatan Perguruan Tinggi SarjanaDiploma.
4. Latarbelakang Pekerjaan Yakni Wiraswasta, Sipil, Militer.
5. Karakter Dominan a. Integritas integrity
Seorang pemimpin harus mempunyai kejujuran, ketulusan hati, keterbukaan, keutuhan, rasa bersatu, senasib, seperjuangan dan sepenanggungan.
b. Kecerdasan intelegence Seorang pemimpin tidak hanya memiliki kecerdasan intelegensia dalam bidang
tertentu akan tetapi juga dituntut memiliki kecerdasan emosional yaitu kemampuan membaca lingkungan sosial dan kerja untuk maksimalisasi ketercapaian tujuan dan
sasaran organisasi.
Ubiversitas Sumatera Utara
c. Penguasaan teknis Technical mastery Seorang pemimpin tidak hanya dapat berbicara tetapi juga harus memiliki kemahiran
teknik tertentu terutama teknis manajemen dan koordinasi serta kemahiran sosial untuk memimpin.
6.Pembentuk diri a. Social Background Latar belakang sosial atau disebut keturunangenetik
merupakan latar belakang sosial yang berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seorang pemimpin. Seperti pendidikan dalam keluarga, pengaruh lingkungan dalam
perkembangan pemimpin tersebut ketika seseorang dalam masa pertumbuhan, akan memberikan kontribusi baik positif maupun negatif terhadap pembentukan watak,
kebiasaan habitual, sikap attitude, perilaku behavior. Dengan demikian latar belakang sosial mempengaruhi kepemimpinan seseorang.
b. Ilmu pengetahuan merupakan bentuk kemampuan pemimpin khususnya menyangkut masalah penguasaan ilmu, keahlian atau kepakaran. Pengetahuan
merupakan input yang diperoleh melalui seseorang melalui proses belajar. Belajar secara formal dan informal merupakan merupakan sebuah media yang hampir
dipastikan diperoleh setiap pemimpin di zaman modern ini. Pengetahuan bersangkutan dengan masalah ilmu, keahlian khusus dan keterampilan.
c. Pengalaman merupakan suatu bentuk perpaduan yang menarik antara latar belakang, pengetahuan yang dimiliki yang termanifestasi ke dalam bentuk peristiwa
yang dialami. Pengalaman terbentuk dari seluruh peristiwa yang dialami secara pribadi maupun orang lain sepanjang hidup seseorang sehingga memberikan nilai
tambah dalam dirinya. Pengalaman yang dimiliki seorang pemimpin memberikan warna dan sentuhan teknis serta kebijaksanaan dalam bertindak dan pengambilan
keputusan. Hal ini diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik pengalaman teknis memimpin maupun pengalaman lain yang dapat menjadi masukan positif dalam
kepemimpinan seseorang. 7. Gaya Kepemimpinan
a. Tipe Militeris Seorang pemimpin yang senang pada formalitas, menuntut disiplin yang tinggi dan
kaku, gemar menggunakan perintah, sukar menerima kritik oranglain. Sesuai namanya, tipe ini selayaknya diterapkan di kalangan militer yang secara organisatoris
memang memiliki struktur yang hierarkis. b. Tipe Karismatis
Tipe kepemimpinan karismatik adalah tipe kepemimpinan yang dipandang sulit untuk dianalisis, namun tegasnya seorang pemimpin yang karismatik adalah seorang yang
Ubiversitas Sumatera Utara
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikutnya tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
c.Tipe Demokratis Gaya kepemimpinan yang didasarkan pada partisipasi bawahan dalam pengambilan
keputusan. Seorang pemimpin yang demokratis memiliki pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang termulia. Tipe ini selalu berusaha menyelaraskan kepentingan
dan tujuan organisasi dengan kepentingan anggota, senang menerima saranpendapat dan kritikan, selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha
mencapai tujuan, serta berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai seorang pemimpin.
8. Teknik Memimpin a. Teknik memberi perintah
Fungsi pemimpin adalah memberikan pengarahan dan motivasi. Seorang pemimpin harus mampu memberi perintah secara efektif dalam mempengaruhi dan mengarahkan
anak buahnya. Perintahnya harus bersifat rasional, jelas dan komplit, artinya perintah yang disampaikan haruslah sebuah perintah yang beralasan kuat, sederhana, jelas.
Harapan pemimpin dalam menyampaikan perintah adalah agar bawahan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan pemimpin secara efektif.
b. Teknik menerima saran Saran biasanya bersifat sangat beragam. Perlu diingat ada saran yang bersifat baik dan
menguntungkan organisasi, ada juga saran yang hanya membela individu. Dalam hal ini pemimpin harus cermat. Dalam menerima saran seorang pemimpin dapat
melakukannya secara langsung maupun tidak langsung dan mereka tidak secara spontan memberikan reaksi.
c. Memelihara visi dan misi Hal ini sangat perlu guna tetap menjaga solidaritas anggota kelompok karena visi dan
misi adalah kebanggaan suatu komunitas organisasi. Visi dan misi bersifat khusus sehingga dapat membedakan kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
Pemimpin dapat melakukan tindakan tegas agar tetap memelihara visi dan misi yakni menekankan pentingnya visi dan misi agar tujuan tercapai.
Tabel 3.2 variabelatribut dan level
No Atribut
Level atribut Keterangan
1 2
3 4
1 Jenis Kelamin
1 Pria
2 Wanita
2 Umur
1 Muda
2 Parobaya
3 Tua
3 Pendidikan
1 S1D3
Ubiversitas Sumatera Utara
1 2
3 4
2 SMASederajat
4 Pekerjaan
1 Militer
2 Sipil
3 Wiraswasta
5 Karakteristik
1 Integritas
2 Kecerdasan
3 Penguasaan Teknis
6 Pembentuk diri
1 Bakat lahirgenetik
2 Pengetahuan dari
Pendidikan 3
Pengalaman 7
Gaya memimpin 1
Militeris 2
Karismatis 3
Demokratis 8
Teknik memimpin 1
Memerintah 2
Sesuai visi misi 3
Menerima saran
3.3 Lokasi Penelitian