2. Kepemimpinan adalah pengaruh antarpribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian
satu atau beberapa tujuan tertentu. 3. Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemeliharaan struktur dalam
harapan dan interaksi. 4. Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada dan
berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
6. Kepemimpinan adalah sebuah proses memberi arti pengarahan yang berarti terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan
usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran. 7. Para pemimpin adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang
efektif terhadap orde sosial, dan yang diharapkan dan dipersepsikan melakukannya.
Ambar Sulistiyani, 2007
2.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau benda yang merupakan kumpulan lengkap dari elemen-elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan
karakteristiknya, yang dijadikan objek penelitian Supranto, 2004. Populasi sering
juga disebut Universe. Populasi yang tidak diketahui dengan pasti jumlahnya disebut Populasi tak terbatas. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang tak
terbatas karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi tersebut dapat berubah menjadi
populasi yang finite. Umumnya populasi yang tak terbatas hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam praktiknya, semua benda hidup dianggap populasi yang
terbatas. Populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti populasi yang dapat diberi
Ubiversitas Sumatera Utara
nomor identifikasi, misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut Populasi finite.
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian Supranto, 2004
. Teknik sampling secara statistik dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap
sampel terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya.
2.3 Data
Data merupakan komponen utama dalam statistika. Data adalah bahan baku yang jika diolah melalui berbagai analisis dapat melahirkan informasi, di mana dengan
informasi tersebut dapat diambil suatu keputusan.
2.3.1 Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya data terbagi atas dua bagian, yaitu: a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan yang kemungkinannya tidak dinyatakan dalam angka-angka. Yang termasuk dalam
klasifikasi data kualitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal. Sebagai contoh adalah motivasi karyawan bagus, sedang, jelek.
b. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi
data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Sebagai contoh data kuantitatif adalah data hasil pengukuran berat badan mahasiswa kedokteran UI. Data
tersebut berupa angka seperti; 70 kg, 35 kg, 63 kg dan sebagainya.
2.3.2 Data Menurut Sumbernya
Ubiversitas Sumatera Utara
Menurut sumbernya data terbagi atas dua bagian: a. Data internal
Data internal adalah data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan. Sebagai contoh adalah catatan akuntansi, catatan produksi, catatan
inventaris, catatan penjualan dan lain-lain.
b. Data eksternal Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar perusahaan atau
organisasi. Data eksternal terbagi atas dua bagian, yaitu:
1. Data primer
Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh dari hasil
wawancara atau kuesioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti melakukan sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaanya
dapat berupa survei atau percobaan eksperimen.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh
peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa sumber seperti
Badan Pusat Statistika, media massa, lembaga pemerintah atau swasta dan sebagainya.
2.3.3 Data Menurut Jenisnya
Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Data kontiniu
Data kontiniu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.
Ubiversitas Sumatera Utara
Contoh: Tinggi badan Richad adalah 180 cm Kecepatan mobil A adalah 130 kmjam
Volume kaleng B adalah 25 liter
b. Data diskrit Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Contoh: Ibu Ani mempunyai 1 anak Ibu Ana mempunyai 100 mobil
Jumlah mahasiswa Matematika ekstensi stambuk 2012 adalah 35 orang
2.4 Skala Pengukuran
Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut.
Skala pengukuran oleh S.S. Steven 1976 dibagi atas 4 bagian:
a. Skala Nominal Skala nominal adalah skala pengukuran yang paling sederhana yang dilambangkan
dengan kata kata, huruf, simbol, atau bilangan. Skala ini digunakan untuk mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian ke dalam kelompok kategori
yang terpisah untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari objek yang diamati. Pada skala nominal hasil pengukurannya bisa dibedakan tetapi
tidak bisa diurutkan mana yang lebih tinggi dan yang lebih rendah. Skala nominal merupakan skala yang paling rendah atau jenis pengukurannya terbatas, contoh: Jenis
kelamin 1 = pria; 2 = wanita.
b. Skala Ordinal Rangking Skala ordinal adalah skala pengukuran yang selain mempunyai ciri untuk
membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan tertentu. Dengan menggunakan skala ordinal objek-objek juga dapat digolongkan dalam
kategori tertentu. Angka atau huruf yang diberikan mengandung tingkatan, sehingga
Ubiversitas Sumatera Utara
dari kelompok yang terbentuk dapat dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari menurut aturan penataan tertentu. Contoh: Seorang anggota
ABRI dapat dikelompokkan menurut pangkatnya: Mayor, Kapten, Letnan dll.
c. Skala interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek-objek ke dalam kelas-kelas yang mempuyai urutan dan perbedaan dalam jarak yang sama. Misalnya,
suhu tertinggi pada bulan Maret di kota A, kota B, dan kota C, berturut-turut adalah 20, 23, 16 derajat celsius.
d. Skala rasio Nisbah
Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai 4 ciri, yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai titik nol tulen titik nol yang berarti
sehingga dapat menghitung rasio atau perbandingan antar nilai. Semua ciri skala interval menjadi ciri skala rasio, perbedaan antar nilai-nilai diketahui dan bernilai
tetap, kategori-kategori nilai juga bersifat lepas. hanya saja skala rasio mempunyai titik nol yang berarti dan rasio perbandingan antara dua nilai juga berarti, misalnya
Andi menyelesaikan kuliah selama 3 tahun sementara Budi 6 tahun, artinya Budi menyelesaikan kuliahnya 2 kali lebih lama dari Andi.
2.5 Skala untuk Instrumen Model Skala Sikap