dari kelompok yang terbentuk dapat dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari menurut aturan penataan tertentu. Contoh: Seorang anggota
ABRI dapat dikelompokkan menurut pangkatnya: Mayor, Kapten, Letnan dll.
c. Skala interval
Skala interval adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek-objek ke dalam kelas-kelas yang mempuyai urutan dan perbedaan dalam jarak yang sama. Misalnya,
suhu tertinggi pada bulan Maret di kota A, kota B, dan kota C, berturut-turut adalah 20, 23, 16 derajat celsius.
d. Skala rasio Nisbah
Skala rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai 4 ciri, yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama, dan mempunyai titik nol tulen titik nol yang berarti
sehingga dapat menghitung rasio atau perbandingan antar nilai. Semua ciri skala interval menjadi ciri skala rasio, perbedaan antar nilai-nilai diketahui dan bernilai
tetap, kategori-kategori nilai juga bersifat lepas. hanya saja skala rasio mempunyai titik nol yang berarti dan rasio perbandingan antara dua nilai juga berarti, misalnya
Andi menyelesaikan kuliah selama 3 tahun sementara Budi 6 tahun, artinya Budi menyelesaikan kuliahnya 2 kali lebih lama dari Andi.
2.5 Skala untuk Instrumen Model Skala Sikap
Bentuk-bentuk model skala sikap yang sering digunakan dalam penelitian ada 5 macam, yaitu:
a. Skala Likert Skala Likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Pada skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan lagi
Ubiversitas Sumatera Utara
menjadi indikator indikator yang terukur ini yang mana menjadi titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab responden.
Setiap jawaban dingkapkan dengan kata-kata, misalnya: Sangat Setuju SS = 5
Setuju S = 4 Netral N = 3
Tidak Setuju TS = 2 Sangat Tidak Setuju STS = 1
b. Skala Gutman Skala Gutman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel multidimensi. Skala
Gutman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas tegas dan konsisten.
Misalnya: yakin –tidak yakin, benar–salah, setuju–tidak setuju, dan sebagainya.
c. Skala diferensial semantik Skala diferensial semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian
bipolar dua kutub. Responden diminta untuk menilai suatu objek atau konsep pada suatu skala yang mempunyai 2 arti yang bertentangan.
Misalnya: panas –dingin, populer–tidak populer, bagus–buruk, dan sebagainya.
d. Rating Scale Rating scale yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Misalnya: ketat
–longgar, lemah–kuat, positif–negatif.
e. Skala Thurstone Skala Thurstone meminta responden untuk memilih jawaban pertanyaan yang ia
setujui dari beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan-pandangan berbeda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi antara 1 sd 10 tetapi nilainya tidak
diketahui oleh responden.
Ubiversitas Sumatera Utara
2.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian. Pengumpulan data
penelitian dapat dilakukan berdasarkan cara-cara tertentu. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan secara umum dalam sebuah penelitian adalah:
a. Metode dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mengumpulkan data tentang variabel-variabel kepemimpinan dan taraflevel dari masing-masing variabel serta jumlah penduduk di kotamadya Medan terkhususnya
daftar pemilih tetapnya.
b. Metode angket Kuesioner Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini digunakan untuk mencari dan mengenal desain kriteria faktor-faktor
pemimpin yang mempengaruhi pilihan warga di kotamadya Medan. Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya
menggunakan kuesioner angket, setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasi dan diberi skor atau nilai yaitu:
Skor 5 jika jawaban responden sangat setuju Skor 4 jika jawaban responden setuju
Skor 3 jika jawaban responden ragu-ragutidak tahu Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju
Skor 1 jika jawaban responden sangat tidak setuju
c. Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan dengan responden.
Ubiversitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini dilakukan komunikasi secara lisan dengan responden guna membantu responden memahami kuesionerangket.
2.7 Defenisi Analisis Konjoin 2.7.1 Pengertian Analisis Konjoin