Bobot kering brangkasan Modifikasi Status Hara Kalium dd Tanah

Dari Tabel 5 diatas secara umum dapat dilihat, tidak ada perbedaan bobot kering kelobot pada berbagai status hara.. Sementara perlakuan pupuk kalium, penambahan pupuk K sampai batas tertentu meningkatkan bobot kering kelobot dan selanjutnya mengalami penurunan. Pada kombinasi perlakuan tidak ada perbedaan bobot kering kelobot akibat penambahan pupuk kalium.. Hubungan bobot kering kelobot dengan perlakuan pupuk kalium dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Hubungan bobot kering kelobot dengan perlakuan pupuk kalium. Dari Gambar 5 di atas secara umum dapat dilihat bahwa diperoleh kurva kuadratik. Pemberian perlakuan pupuk kalium meningkatkan bobot kering kelobot sampai batas maksimum . Penambahan pemberian dosis pupuk kalium sampai perlakuan K4 100 Kg K2Oha dan K5 125 Kg K2Oha tidak meningkatkan bobot kering kelobot.

E. Bobot kering brangkasan

Data bobot kering brangkasan dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada lampiran 19 dan 20. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam A tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering brangkasan dimana bobot kering brangkasan rata-rata tertinggi diperoleh pada status hara agak rendah A2 yaitu 309,77 g dan terendah pada status hara sedang dengan bobot rata-rata sebesar 276,68 g . Sedangkan pada perlakuan Universitas Sumatera Utara pemberian pupuk kalium berpengaruh nyata terhadap bobot kering brangkasan dimana diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan K0 0 Kg K 2 Oha dengan bobot kering brangkasan rata-rata sebesar 330.10 g dan yang terendah pada perlakuan K3 75 Kg K 2 Oha dengan bobot kering rata-rata 260.30 g. Untuk kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dan perlakuan pemberian pupuk kalium tidak berpengaruh nyata terhadap bobot kering brangkasan dan diperoleh nilai tertinggi adalah perlakuan A2K0 yaitu sebesar 368,44 g dan terendah adalah pada perlakuan A3K3 yaitu sebesar 239,37 g. Bobot kering brangkasan pada berbagai status hara tanah dan dosis pupuk kalium dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Data bobot kering brangkasan pada berbagai status hara tanah dan dosis Pupuk kalium . Perlakuan Pupuk Kalium Kg K 2 Oha Rataan 0 25 50 75 100 125 Status Hara K0 K1 K2 K3 K4 K5 ----------------- gram --------------------- 0 tha Pukan A1 322.97 301.84 255.42 248.26 287.73 325.74 290.33 10 tha Pukan A2 368.44 290.96 250.71 293.27 329.64 325.57 309.77 20 tha Pukan A3 298.90 260.70 299.96 239.37 288.98 272.21 276.68 Rataan 330.10 c 284.50 ab 268.70 a 260.30 a 302.12 bc 307.84 bc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan uji jarak Duncan. Dari Tabel 6 diatas secara umum dapat dilihat bahwa tidak ada perbedaan bobot kering brangkasan pada berbagai status hara. Sedangkan pada perlakuan pupuk kalium , penambahan pupuk kalium sampai batas tertentu menurunkan bobot brangkasan sampai batas tertentu dan selanjutnya mengalami peningkatan. Pada kombinasi perlakuan tidak ada perbedaan bobot brangkasan. Hubungan bobot kering brangkasan dengan perlakuan pupuk kalium dapat dilihat pada Gambar 6. Universitas Sumatera Utara Gambar 6. Hubungan bobot kering brangkasan dengan perlakuan pupuk kalium Dari Gambar 6 di atas secara umum dapat dilihat bahwa diperoleh kurva kuadratik terbalik. Pemberian pupuk kalium menurunkan bobot kering brangkasan sampai batas minimum. Penambahan kalium sampai batas perlakuan K4 100 Kg K 2 Oha dan K5 125 Kg K 2 Oha meningkatkan bobot kering brangkasan. F. Bobot pipilan kering Data bobot pipilan kering dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada lampiran 21 dan 22. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian Pupuk kandang ayam A berpengaruh nyata terhadap bobot pipilan kering dimana diperoleh nilai tertinggi adalah pada status hara agak rendah A2 dengan bobot rata-rata sebesar 172.82 g dan terendah pada status hara rendah A1 dengan bobot pipilan kering rata-rata sebesar 150.84 g. Pada perlakuan pemberian pupuk kalium K berpengaruh nyata terhadap bobot pipilan kering dan diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan K2 50 Kg K 2 Oha dengan bobot pipilan kering rata-rata sebesar 170.18 g dan yang terendah pada perlakuan K0 0 Kg K 2 Oha dengan bobot pipilan kering rata-rata sebesar 149.41 g . Sedangkan kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dan perlakuan pemberian pupuk Kalium tidak berpengaruh nyata terhadap bobot pipilan kering dan diperoleh nilai tertinggi pada perlakuan A2K2 yaitu 185,21 g dan terendah pada perlakuan A1K5 yaitu 138,35 g. Bobot pipilan kering pada berbagai status hara tanah dan pupuk kalium terdapat pada Tabel 7. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Data bobot pipilan kering pada berbagai status hara tanah dan dosis pupuk kalium. Perlakuan Pupuk Kalium Kg K 2 Oha Rataan 0 25 50 75 100 125 Status Hara K0 K1 K2 K3 K4 K5 ----------------- gram --------------------- Rendah A1 140.43 154.53 166.06 162.00 143.69 138.35 150.84 a Agak Rendah A2 153.33 174.44 185.21 180.31 175.13 168.53 172.82 b Sedang A3 154.46 152.78 159.27 163.35 162.35 153.19 157.57 a Rataan 149.41 a 160.58 bc 170.18 d 168.55 cd 160.39 bc 153.36 ab Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf sama pada kolom sama berbeda tidak nyata pada taraf 5 berdasarkan uji jarak Duncan. Pada Tabel 7 secara umum dapat dilihat bahwa pada berbagai status hara, pemberian pupuk kalium sampai batas tertentu meningkatkan bobot pipilan kering dan selanjutnya mengalami penurunan. Sedangkan pada perlakuan pemupukan kalium, penambahan pupuk kalium sampai batas tertentu meningkatkan bobot pipilan kering dan selanjutnya mengalami penurunan. Pada kombinasi perlakuan, tidak berpengaruh terhadap bobot pipilan kering. Hubungn bobot pipilan kering terhadap perlakuan berbagai status hara dan pupuk kalium dapat dilihat pada Gambar 7 dan 8. Gambar 7. Hubungan bobot pipilan kering terhadap perlakuan berbagai status hara Universitas Sumatera Utara Dari Gambar 7 di atas secara umum dapat dilihat bahwa perlakuan pemberian status hara tanah dengan bobot pipilan kering diperoleh diagram yang meningkat akibat peningkatan status hara dan kemudian bobot pipilan kering menurun walaupun status hara meningkat, yang berarti pemberian pupuk kandang ayam 10 tha meningkatkan bobot pipilan kering sampai batas maksimum status hara agak rendah. Penambahan status hara tanah sampai status hara sedang tidak meningkatkan bobot pipilan kering jagung. Gambar 8. Hubungan bobot pipilan kering dengan perlakuan pupuk kalium Dari Gambar 8 di atas secara umum dapat dilihat bahwa diperoleh kurva kuadratik. Pemberian pupuk kalium akan meningkatkan bobot pipilan kering sampai batas maksimum K2. Penambahan pupuk kalium sampai K5 tidak meningkatkan bobot pipilan kering.

G. Bobot 100 butir pipilan kering