Waktu tunda yang disebabkan oleh antrian paket data akibat terjadinya kongesti jaringan.
5. Waktu Tunda Propagasi
Waktu tunda ini disebabkan oleh medium fisik jaringan dan jarak yang harus dilalui oleh sinyal suara pada media transmisi data antara pengirim dan
penerima. 6.
Waktu Tunda Akibat Jitter Buffer Waktu tunda ini terjadi akibat adanya jitter buffer yang digunakan untuk
meminimalisasi nilai jitter yang terjadi.
2.3.2. Jitter
Jitter merupakan perbedaan selang waktu kedatangan antar paket di terminal tujuan. Jitter dapat disebabkan oleh terjadinya kongesti, kurangnya
kapsitas jaringan, variasi ukuran paket, serta ketidakurutan paket. Faktor ini perlu diperhitungkan karena karakteristik komunikasi voice adalah sensitif terhadap
waktu tunda dan jitter. Untuk meminimalisasi jitter
dalam jaringan maka perlu diimplementasikan suatu buffer yang akan menahan beberapa urutan paket
sepanjang waktu tertentu hingga paket terakhir datang. Namun adanya buffer tersebut akan memepengaruhi waktu tunda total sistem akibat adanya tambahan
proses untuk mengompensasi jitter. Tabel 2.3 menjelaskan mengenai standar nilai jitter yang mempengaruhi kualitas layanan VoIP[6].
Tabel 2.3 Standar Jitter
Jitter Kualitas
0-20 ms Baik
20-50 ms Cukup
50 ms Buruk
2.3.3 Packet Loss Tingkat Paket Hilang
Sinyal suara pada telepon internet akan ditransmisikan dalam jaringan IP dalam bentuk paket-paket IP. Karena jaringan IP merupakan best effort network
maka tidak ada jaminan pada pengiriman paket tersebut. Setiap paket dapat dirutekan pada jalur yang berbeda menuju penerima. Pada best effort network
tidak ada perbedaan antara paket data voice dengan paket-paket data lainnya yang mengalir di jaringan. Maka dari itu tentunya akan mempengaruhi kualitas layanan.
Tabel 2.4 memperlihatkan standar tingkat paket hilang pada jaringan[6].
Tabel 2.4. Standar Tingkat Paket Hilang
Tingkat Paket Hilang Kualitas
0-1 Baik
1-2 Cukup
2 Buruk
2.3.4. Pengkodean Sinyal Suara
Pengkosean sinyal suara merupakan suatu teknik yang menjelaskan bagaimana suatu aliran sinyal suara yang analog didigitalisasi dan dikompresi
menjadi suatu bentuk sinyal digital. Sinyal suara tersebut kemudian dikompresi sehingga didapat ukuran yang lebih padat. Proses pengkodean ini biasa dikenal
dengan nama codec. Beberapa codec telah distandarisasi oleh ITU-T seperti G.711, G.723 dan G.729. Setiap codec tersebut memiliki metode kompresi, waktu
tunda untuk code dan decode suara, serta bitrate yang berbeda-beda. Pemilihan codec yang tepat akan mempengaruhi kualitas layanan secara keseluruhan.
Tabel 2.5 memperlihatkan perbandingan beberapa jenis codec terhadap nilai MOS. Codec dengan bitrate yang lebih besar tentunya memiliki kualitas
suara yang lebih baik dibanding codec dengan bitrate yang lebih rendah. Akan tetapi codec dengan bitrate yang tinggi membutuhkan kapasitas jaringan yang
besar pula[6].
Tabel 2.5 Perbandingan Beberapa Codec Terhadap MOS
Codec Bitrate Kbps
Framing Size ms MOS Score
G.711 64
0.125 4.1
G.726 32
0.125 3.85
G.728
16 0.625
3.61
G.729 8
10 3,92
G.723.1 6.3
30 3.9
G.723.1 5.3
30 3.65
2.3.5 Perencanaan Kapasitas