4.5. Pengolahan data
4.5.1. Pembobotan dan penilaian data Pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang telah dikumpulkan
sebelumnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode AHP, dimana data-data tersebut diberikan bobot sesuai dengan hasil penilaian dari responden.
Tujuan dari pembobotan ini adalah untuk menilai faktor-faktor yang paling berpengaruh dan memiliki ketidaksesuaian tujuan departemen Teknik Industri
dengan kebutuhan pasar tentang kualitaskeahlian yang harus dimiliki oleh para lulusan sarjana Teknik Industri. Pada hasil pembobotan ini, akan diambil 2 dua
variabel yang akan ditindaklanjuti untuk perancangan strategi yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksesuaian tersebut. Data tersebut diperoleh dalam bentuk matriks
perpasangan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung rata-rata geometrik
Hasil matriks perbandingan berpasangan dari Kuesioner A dikumpulkan dan diambil hasilnya dengan menggunakan rata-rata Geometrik G.
b. Matriks Normalisasi Matriks normalisai dibuat dengan membagi tiap elemen matriks dengan
jumlah kolom pada matriks perbandingan berpasangan tersebut. Rata-rata jumlah baris tiap faktor menunjukkan besarnya faktor tersebut.
c. Perhitungan Consistency Index CI Keterbatasan kemampuan numerik manusia menyebabkan prioritas yang
diberikan untuk sekumpulan elemen tidaklah selalu konsisten secara logis.
Universitas Sumatera Utara
Secara numeris, terdapat kemungkinan suatu rangkaian penilaian untuk menyimpang dari konsistensi. Penyimpangan dari konsistensi dinyatakan
dengan Indeks Konsistensi Consistency Index atau IC, yaitu sebagai berikut:
1
max
− −
= n
n CI
λ ............................................... 4.1
Dimana: λ
max
n = Ukuran matriks
= Nilai Eigen maksimum
d. Perhitungan Consistency Ratio CR Nilai CI tidak akan berarti jika tidak terdapat patokan untuk menyatakan
apakah CI menunjukkan suatu matriks yang konsisten, dimana patokan diperoleh dengan melakukan perbandingan random. Dari matriks random
tersebut dapat juga dinilai Consistency Index, yang disebut dengan Random Index RI. Dengan membandingkan CI dengan RI maka
diperoleh patokan untuk menentukan tingkat konsistensi suatu matriks, yang disebut dengan Consistency Ratio CR, dengan rumus sebagai
berikut:
CR CI
CR =
.............................................. 4.2 Dimana suatu matriks perbandingan dinilai konsisten jika nilai CR tidak
lebih dari 0,10.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2. Pembuatan matriks-matriks analisis Dalam perumusan strategi operasi dengan Quantitative Strategic Planning
Matrix QSPM, dilakukan melalui 3 tiga tahapan, yaitu tahap input, tahap penyesuaian the matching stage dan tahap keputusan the decision stage.
4.5.2.1. Tahap input Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah berikut:
a. Analisis Awal, yaitu menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan, yang kemudian dicari faktor-faktor internal dan eksternal
perusahaan. b. Pembuatan External Factor Evaluation EFE Matrix
EFE Matrix merupakan ringkasan dari audit manajemen strategis eksternal departemen Teknik Industri FT-USU yan menyangkut
informasi, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, teknologi dan kompetitif. c. Pembuatan Internal Factor Evaluation IFE Matrix
Yaitu ringkasan dari audit manajemen strategis internal departemen yang digunakan untuk membangun Internal Factor Evaluation IFE Matrix.
Alat perumusan strategi ini merangkum dan evaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area departemen Teknik Industri FT-USU, dan
juga menyediakan suatu basis untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar area fungsional.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2.2. Tahap penyesuaian the matching stage Informasi yang diperoleh dari ketiga matriks pada tahap input sebelumnya
digunakan sebagai informasi pada tahap penyesuaian dan tahap keputusan. Tahap penyesuaian berfokus pada pembuatan alternatif-alternatif strategi dengan
memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal, sedangkan tahap keputusan difokuskan pada penilaian strategi dengan menggunakan Quantitative Strategic
Planning Matrix QSPM.
4.5.2.3. Tahap keputusan the decision stage Analisis dan intuisi memberikan dasar bagi pembuatan keputusan perumusan
strategi. Pada tahap keputusan digunakan teknik analisis dengan pendekatan Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM menggunakan hasil analisis
dari Tahap I dan hasil penyesuaian Tahap II. QSPM adalah alat untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor sukses kritikal eksternal dan
internal yang telah diidentifikasi sebelumnya.
4.5.2.4. Perumusan strategi Setelah strategi dipilih melalui QSPM, maka dibuatlah suatu rumusan strategi
yang lengkap dengan kebijakan-kebijakan yang akan ditawarkan kepada pihak perusahaan untuk mencapai penyelesaian dari masalah yang dihadapi.
Universitas Sumatera Utara
4.6. Analisis