konflik yang dipersepsikan perceived potensial conflict. Kemudian jika individu terlibat secara emosional, dan merasa cemas, tegang, frustrasi, atau muncul sikap
bermusuhan, maka konflik berubah menjadi konflik yang dirasakan felt conflict. Selanjutnya, konflik yang telah disadari dan dirasakan keberadaannya itu akan
berubah menjadi konflik yang nyata, jika pihak-pihak yang terlibat mewujudkannya dalam bentuk perilaku yang disebut dengan manifest behavior dan pada akhirnya
konflik itu akan ditekan atau diselesaikan yang disebut dengan suppressed or managed conflict
Pada penelitian ini fokus kajian adalah pada kondisi yang mendahului atau melatar belakangi konflik antecedent condition.
4. Kondisi yang melatarbelakangi terjadinya konflik
Robins 2004 menyatakan, konflik muncul karena ada kondisi yang melatar- belakanginya atau mendahului antecedent conditions. Kondisi tersebut, yang disebut
juga sebagai sumber terjadinya konflik, terdiri dari tiga ketegori, yaitu: komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
1. Faktor Komunikasi. Komunikasi yang buruk, dalam arti komunikasi yang menimbulkan kesalah -
pahaman antara pihak-pihak yang terlibat, dapat menjadi sumber konflik. Suatu hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan semantik, pertukaran
informasi yang tidak cukup, dan gangguan dalam saluran komunikasi merupakan penghalang terhadap komunikasi dan menjadi kondisi anteseden
untuk terciptanya konflik. 2. Faktor Struktur.
Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam artian yang mencakup: ukuran kelompok, derajat spesialisasi yang diberikan kepada anggota
Universitas Sumatera Utara
kelompok, kejelasan jurisdiksi wilayah kerja, kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan
derajat ketergantungan antara kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran kelompok dan derajat spesialisasi merupakan variabel yang mendorong
terjadinya konflik. Makin besar kelompok, dan makin terspesialisasi kegiatannya, maka semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik.
3. Faktor Pribadi. Sumber konflik lainnya yang potensial adalah faktor pribadi, yang meliputi:
sistem nilai yang dimiliki tiap-tiap individu, karakteristik kepribadian yang menyebabkan individu memiliki keunikan idiosyncrasies dan berbeda
dengan individu yang lain. Kenyataan menunjukkan bahwa tipe kepribadian tertentu, misalnya, individu yang sangat otoriter, dogmatik, dan menghargai
rendah orang lain, merupakan sumber konflik yang potensial.
B. Yayasan Pendidikan X B.1. Sejarah Pendirian
Yayasan Pendidikan X didirikan pada Tahun 1997 dan diresmikan penggunaannya pada tanggal 20 Desember 1997. Pada Tahun 1997 tingkat
pendidikan yang diselenggarakan adalah tingkat Play Group dan Taman kanak-kanak, kemudian pada tahun 1999 mulai diselenggarakan tingkat pendidikan Sekolah Dasar
SD, Pada tahun 2003 diselenggarakan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama SMP dan membuka level Pendidikan Sekolah Menengah Umum SMU
pada Tahun 2004. Kemudian pada tahun ajaran 2006-2007 kelas international mulai dibuka di Yayasan Pendidikan X untuk Ordinary level tingkat SMP dan Advanced
level tingkat SMU
Universitas Sumatera Utara