3. Daya Beda Aitem
Daya beda suatu alat ukur dalam penelitian sangat diperlukan karena melalui daya beda aitem dapat diketahui seberapa cermat suatu alat ukur melakukan fungsinya. Daya beda
aitem dilakukan untuk mengukur konsistensi internal tiap-tiap aitem pada skala dengan mengkorelasikan skor aitem dengan skor total. Azwar 2003 mengatakan bahwa daya beda
aitem adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi
ukurnya.
Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya bedanya dengan menggunakan Pearson Product Moment
Azwar, 2003. F. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Uji coba kuisoner Konflik Organisasi dilakukan terhadap 70 orang Karyawan Yayasan Pndidikan X. Untuk melihat daya diskriminasi aitem, dilakukan analisa uji coba
dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS versi 17.0 for windows dengan interval kepercayaan 95 . Menurut Azwar 2003, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi
minimal 0.275, daya pembedanya dianggap memuaskan. Semakin tinggi koefisien korelasi, maka aitem tersebut semakin baik. Jumlah aitem yang diuji cobakan adalah 40 aitem dan
diperoleh 30 aitem yang sahih dan 10 aitem yang gugur. 30 aitem sahih pada skala yang akan digunakan dalam penelitian dengan reliabilitas sebesar 0.906.
Sebelum skala penelitian digunakan, terlebih dahulu item yang telah memenuhi validitas dan reliabilitas disusun kembali. Sehingga penyebaran item setelah dilakukan
penyusunan kembali dapat dilihat pada tabel 4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 : Blue print distribusi aitem-aitem dalam Kuisoner Konflik Organisasi setelah
Uji coba No.
Faktor Indikator
Aitem Total
Favorable Unfavorable
I Komunikasi a. Kesulitan semantic
7 13,20
3 b. Pertukaran informasi yang tidak
cukup 11, 26
17 3
c. Gangguan dalam komunikasi 2
23 2
II Struktur
a. Ukuran Kelompok yang terlalu besar
8 1
b. Spesialisasi yang spesifik 29
30 2
c. Ketidakjelasan juridiksi wilayah kerja
16 10
2 d. Ketidakcocokan antara tujuan
anggota dengan tujuan kelompok 3
1 e. Gaya kepemimpinan otoriter
14 19, 24
3 f. Sistem imbalan yang dipandang
tidak sesuai oleh karyawan 6
21 2
g. Ketergantungan antar kelompok yang tinggi
4 1
III Pribadi
a. Individu otoriter 9, 28
5, 25 4
b. Individu dogmatik 12, 18
15 3
c. Individu yang memandang rendah orang lain
22 1, 27
3
Total 15
15 30
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian