Keluarga Berencana 1. Pengertian Keluarga Berencana

Bagaimanapun juga keputusan untuk menambah anak atau tidak terserah pada keputusan pasangan suami istri dan keputusan tersebut tidak dapat di lepaskan dari konteks sosial budaya. Tetapi yang jelas, perubahan social mutlak diperlukan untuk mendukung NKKBS yang dikampanyekan dalam program Keluarga Berencana diIndonesia.BKKBN,2006,ttp:www.bkkbn.go.idmisi. D. Keluarga Berencana D. 1. Pengertian Keluarga Berencana Keluarga Berencana atau Family Planning merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi masyarkat Indonesia. Keluarga Berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasihat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangankelahiran Kesrepro, 2006, http:kesrepro.infokbindek.htm. Dari definisi di atas Keluarga Berencana adalah suatu usaha yang memang dilakukan secara sengaja untuk berbagai kegiatan yang ada hubungannya dengan keluarga seperti, mengatur jarak kelahiran, mengatur jumlah anak, mengatur jarak anak, dan lain-lain di mana kegiatan tersebut tidak bertentangan dengan undang- undang yang berlaku seperti falsapah hidup yang tujuannya adalah untuk kesejahteraan keluarga. D .2. Program Keluarga Berencana Program keluarga berencana merupakan salah satu usaha penanggulangan masalah kependudukan. Program Keluarga Berencana adalah bagian terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spritual, dan sosial budaya, penduduk Universitas Sumatera Utara Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dan kemampuan produksi nasional. Program Keluarga Berencana telah dikembangkan sebagai salah satu program nasional sejak Repelita I dan ditingkatkan dalam Repelita demi Repelita. Program ini bagian utama dari kebijaksanaan kependudukan yang menyeluruh yang ada di indonesia. Program Keluarga Berencana merupakan bagian yang integral dalam pembangunan Indonesia dan hal ini telah direncanakan sejak tahun 1968 di mana dengan terbentuknya Lembaga Keluarga Berencana Nasional LKBN dan surat keputusan presiden No.8 tahun 1970 ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi Keluarga Berencana nasional BKKBN Tempointeraktif, 15 februari 2007, http:www.tempointeraktif.comhgnasional20070215brk2007 02 15_93311,id.html. Program Keluarga Berencana sebagaimana yang dinyatakan dalam GBHN 1983 mempunyai tujuan ganda, yakni meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak Untuk mewujutkan Norma Keluarga kecil Bahagi dan Sejahtera NKKBS serta mengendalikan pertumbuhan penduduk melalui pengendalian tingkat kelahiran. Pada tahun 19861987 telah diambil pencapaian langkah-langkah pencapaian sasaran program berdasarkan kebijaksanaan yang telah digariskan, antara lain: a. Peningkatan peran serta kaum bapak sebagai pengambil keputusan dalam keluarga melalui pemberian informasi Keluarga Berencana, serta peningkatan peran kaum bapak dalam membina Keluarga Kecil Bahagia dan sejahtera. b. Peningkatan partisipasi sektor swasta dan masyarakat dengan memperluas cakupan peserta Keluarga Berencana baru. Universitas Sumatera Utara c. Peningkatan partisipasi generasi muda yang diarahkan untuk menjadikan mereka sebagai subyek dalam Program Keluarga Berencana melalui kegiatan yang menunjang keberhasilan Program Keluarga Berencana serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka mengenai Keluarga Berencana. d. Pembinaan institusi pengelola program dengan berbagai sistem pendukungnya, untuk menciptakan proses kegiatan yang dinamis melalui koordinasi aktif di lapangan, pembinaan secara berjenjang terpadu dan berlanjut serta peningkatan keterampilan petugas yang ada sesuai dengan tuntutan dan dinamika program. e. Peningkatan keterpaduan dengan sektor pembangunan lain guna meningkatkan pelaksanaan operasional dan mengoptimalkan sumber daya yang ada yang diarahkan untuk menunjang pelembagaan dan pembudayaan Norma Keluarga Kecil Bahagi dan Sejahtera NKKBS. Tempointeraktif, 15 februari 2007, http:www.tmpointeraktif comhg nasional 20070215brk. Didirikannya Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN. ditingkat pusat sampai daerah merupakan cermin adanya usaha yang efektif untuk menekan lajunya pertumbuhan penduduk. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional mempunyai tugas pokok untuk mempersiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan pelaksanaan Program Keluarga Berencana Nasional dan kependudukan yang mendukungnya baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan dilapangan. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut BKKBN menyelenggarakan fungsi-fungsi yakni sebagai berikut : 1. Merumuskan kebijaksanaan program Keluarga Berencana Nasional 2. Merumuskan kebijaksanaan kependudukan yang mendukung program Keluarga Berencana Nasional secara menyeluruh dan terpadu 3. Mengkoordinasikan perencanaan, mengadakan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanan program Keluarga Berencana Nasional. 4. Mengkoordinasikan dan melakukan supervisi terhadap jenis daya dana dan sarana di dalam pelaksanaan Program Keluarga Berencana Nasional dan Program Kependudukan yang mendukungnya baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. 5. Membina kegiatan kerja sama dengan negara asing dan badan-badan internasional dalam bidang Keluarga Berencana Nasional dan kependudukan. 6. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga didalam Program Keluarga Berencana yang mendukungnya. Tempointeraktif, 15 februari 2007, http:www.tempointeraktif.comhgnasional20070215brk.

D. 3. Sejarah Program Keluarga Berencana Nasional