lama proses penangan KB-nya makin menjadi integral dari kegiatan masyarakat sendiri. Kegiatan tersebut adalah usaha peningkatan pendapatan keluarga, kopersi,
usaha-usaha bantuan sosial untuk kelompok, serta penghargaan kelompok, latihan untuk peningkatan kemampuan peserta kelompok, dan sebagainya. Kegiatan
harus pula berorientasi pada wanita untuk menjadiakan mereka potensial. Kelima, kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat pelembagaan mental
dan lebih bersifat dukungan psikologis. Kegiatan berupa program untuk menjamin anak balita, program uasaha untuk orang tua, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
kiranya dapat mempunyai arti menyalurkan harapan jaminan atau sebagai hiburan, kebanggaan dan lain sebagainya. Termasuk disini adalah penataran P4 Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila dan keagamaan untuk meningkatkan kesetiaan kita kepada pancasila dan keimanan para peserta dan keluarganya,
sehingga dapat dicapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Dari kelima karya di atas dapat diperhatikan bahwa dalam penggarapan
gerakan Keluarga Berencan pada hakekatnya adalah usaha mengoptimalisasikan segala potensi yang ada pada masyarakat dan diwujudkan secara lebih terinci
dalam upaya membudayakan NKKBS.
G. Pendekatan Dalam Pengelolaan Gerakan KB Nasional
Untuk menjamin kelancaran program, maka dalam pengelolaan gerkan KB Nasional perlu dilakukan pendekatan diantaranya pendekatan kemasyarakatan.
Pendekatan ini dapat dilakukan melalui mekanisme sosiokultural dalam masyarakat yang akan dikembangkan sampai tingkat keluarga, sehingga gerakan
KB benar-benar merupakan gerakan masyarakat. Pada pendekatan ini, harus
Universitas Sumatera Utara
benar-benar diperhatikan bagaimana pola budaya atau kebiasaan, sehingga masyarkat dapat menerima program Keluarga Berencana ini, dengan memberikan
pengertian dan penyuluhan yang kontiniu. Maka diharapkan masyarakat akan lebih terbuka untuk mendukung dan mampu untuk ikut serta dalam pengelolaan
gerakan Keluarga Berencana ini. Kemudian pendekatan lain yang dapat dilakukan untuk kelancaran
program Keluarga Berencana ini adalah pendekatan integral. Pendekatan ini diselenggrakan guna memantapkan koordinasi fungsional, serta keterpaduan
penggarapan gerakan Keluarga Berencana dengan berbagai sektor pembangunan lain sebagai upaya mewujudkan dan melembagakan NKKBS. Sektor
pembangunan tersebut seperti pembangunan bidang kesehatan dan gizi, pendidikan, perekonomian dan lain-lain.
Sementara itu, untuk kelancaran pengelolaan gerakan Keluarga Berencana dapat dilakukan pendekatan kemandirian. Di mana nantinya pengelolaan gerakan
Keluarga Berencana secara bertahap diserahkan pada kemandirian masyarakat dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber-sumber potensi yang ada dalam
masyarakat. Pada akhirnya nanti, peranan semuaa pihak seperti masyarakat, pemerintah, organisasi swasta dan lain-lain akan semakin meningkat tahun demi
tahun.
H. Kerangka Pemikiran
Pada umumnya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari masih patuh pada tradisi dan adat istiadat. Bukan berarti tradisi dan adat istiadat yang dianut
semuanya tidak menunjang usaha pembangunan, sebagian justru dibutuhkan dan
Universitas Sumatera Utara
berguna dalam proses pembangunan. Tetapi harus diakui sebagian dari tradisi dan adat istiadat yang dianut menghambat dan menghalangi usaha pembangunan.
Terutama bagi masyarakat Desa Hutanamale Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal, sebagian besar penduduknya sangat menjunjung tinggi nilai-
nilai adat istiadat tentang nilai anak yang kurang mendukung NKKBS seperti prinsip banyak anak banyak rezeki, dan banyak anak merupakan jaminan di hari
tua. Untuk menunjang pembangunan perlu adanya sikap yang positif dari
masyrakat itu, dimana dengan sikap itu diharapkan agar program pembangunan misal Program KB yang disusun oleh pemerintah terhadap masyarakat tersebut
dapat berjalan. Tetapi pada kenyataannya banyak sikap-sikap dari masyarakat Desa Hutanamale yang cenderung menghambat program pembangunan. Hal ini
dapat diakibatkan karena ketidaktahuan masyarakat terhadap sesuatu program secara jelas, fasilitas yang tidak memadai, pendidikan yang rendah serta
pendapatan yang rendah. Keterlibatan pemerintah setempat untuk mengembangkan NKKBS di Desa
Hutanamale merupakan tantangan berat bagi pemerintah, karena harus berupaya keras untuk mengajak masyarakat dalam pelaksanaan program KB. Dalam
pelaksanaan program KB, sangat dibutuhkan keterlibatan masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus mengetahui menikmati kegunaan atau manfaat dari program
KB tersebut untuk diri mereka sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan tentang program Keluarga Berencana secara umum dilaksanakan oleh Puskesma-puskesmas yang ada di Desa atau Kecamatan.
Pelaksanaan Keluarga Berencana juga dilakukan oleh rumah sakit umum dan swasta, dokter-dokter umum, dan bidan.
I. Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional I.1. Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial Singarimbun, 1989: 33
NKKBS
MASYARAKAT
EFEKTIVITAS
Indikator program - sistem pelayanan
- sistem informasi - metode kontrasepsi yang di pakai
- pengetahuan tentang program
Universitas Sumatera Utara
Untuk memfokuskan penelitian ini penulis memberikan batasan konsep yang diangkat dalam penelitian ini yaitu:
1. Efektivitas adalah suatu pencapaian tujuan dan sasaran sesuai dengan
program dan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. 2.
Program adalah rencana atau aktivitas yang dilakukan dalam suatu wadah tertentu dalam hal ini adalah program NKKBS.
3. Norma Keluarga Kecil Bahagi Sejahtera adalah suatu nilai yang sesuai
dengan nilai-nilai agama dan sosial budaya yang membudayakan dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang berorientasi pada kehidupan
sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk mewujudkan lahir dan kebahagiaan batin.
4. Keluarga Berencana adalah usaha secara sadar dan sengaja mencegah atau
menghindari terjadinya kehamilan walaupun tetap mengadakan hubungan suami istri.
I.2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagai mana caranya mengukur suatu variabel Singarimbun, 1989: 34
Yang menjadi indikator-idikator dalam penelitian ini adalah: a. efektivitas dengan indikator:
1. Partisifasi yaitu keterlibatan dan pemanfaatan masyarakat terhadap
program.
Universitas Sumatera Utara
b. Program KB dengan indikator: 1.
Pelayanan Pelayanan keluarga berencana secara umum dilaksanakan oleh puskesmas-
puskesmas yang ada di desa-desa atau kecamatan. 2. sistem informasi
Sistem informasi yang diberikan kepada masyarakat harus jelas dan mudah di mengerti atau di pahami oleh masyarakat.
3. Metode kontrasepsi yang dipakai. Metode kontrasepsi yang dipakai adalah metode kontrasepsi modern yaitu
pemakaian alat-alat kontrasepsi yang dilakukan oleh masyarakat yang disediakan oleh petugas pelayanan KB.
4. Pengetahuan tentang program keluarga berencana Individu atau sasaran mengetahui adanya Program Keluarga Berencana,
tetapi belum mengetahui secara mendalam tentang sifat dan kegunaan program tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif, yaitu suatu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjekobjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
atau sebagaimana adanya.
B. Lokasi Penelitian