4. Tujuan Program Keluarga Berencana

D. 4. Tujuan Program Keluarga Berencana

Program Keluarga Berencana Nasional mempunyai tujuan ganda yaitu : Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan sejahtera sebagai dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran serta untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia.BKKBN, 2006, http:www.bkkbn.go.idmisi.htm. Untuk mencapai tujuan tersebut, penggarapan Program Keluarga Berencana diarahkan pada dua bentuk sasaran, yakni: 1. Sasaran langsung, yaitu Pasangan Usia Subur PUS 15-49 tahun, dengan jalan mereka secara bertahap menjadi peserta Keluarga Berencana yang aktif lestari, sehingga memberi efek langsung penurunan fertilitas. 2. Sasaran tidak langsung, yaitu organisasi-organisasi, lembaga-lembaga kemasyarakatan, instansi-instansi pemerintah maupun swasta, tokoh-tokoh masyarakat yang diharapkan dapat memberikan dukungannya dalam pelembagaan NKKBS Pikiran Rakyat, 24 Maret 2006,httpwww.pikiran rakyat.comcetak20062199apasiapa.htm. Dengan demikian, tujuan gerakan KB nasional tersebut bukan hanya sekedar mengendalikan pertumbuhan penduduk agar tidak tinggi, akan tetapi yang lebih penting adalah dengan gerakan Keluarga Berencana Nasional ini kita dapat membangun sumber daya manusia Indonesia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Sementara itu secara operasional, penggarapan Keluarga Berencana Nasional dijabarkan dalam 4 dimensi sasaran yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Dimensi perluasan jangkauan, kegiatannya meliputi usaha-usaha mengajak masyarakat menjadi peserta KB baru serta mengembangkan institusi yang dikemudian hari diharapkan dapat ikut mengelola program. Juga sekaligus mengajak semua PUS yang potensial untuk menjadi ekspor KB agar adanya keinginanhasrat masyarakat mengikutinya dengan senang hati. b. Dimensi pembinaan, kegiatannya meliputi usaha-usaha untuk lebih memantapkan penerimaan ide KB, baik keikut sertaan masyarakat sebagai peserta KB maupun dalam penggarapan gerakan KB. Pada Pasangan Usia Subur PUS secara aktif diajak untuk memilih metode Keluarga Berencana dan mengikuti setiap kegiatan kelompok akseptor. c. Dimensi pelembagaan dan pembudayaan, kegiatan yang dilakukan meliputi usaha penanaman NKKBS di masyarakat, untuk meningkatkan tanggung jawab dan peranan masyarakat serta seluruh instansi pemerintah dalam penggarapan gerakan Keluarga Berencana secara mantap. d. Dimensi Keterpaduan. Kegiatan yang dilakukan menyangkut upaya memadukan penggarapan gerakan KB dengan berbagai sektor pembangunan lainnya yang terkait, sehingga gerakan KB akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap kegiatan sektor-sektor pembangunan lainnya. Kegiatan dimulai dengan alih kelola dan alih peran oleh masyarakat sendiri dan akhirnya sampai kepada tahapan awal Keluarga Berencana Mandiri, yaitu masyarakat akan mencapai suatu tingkat kesadaran dimana Keluarga Berencana Universitas Sumatera Utara bukan hanya karena ajakan atau suruhan semata, melainkan atas dasar dan keyakinan sendiri. Dengan empat dimensi sasaran ini, maka KB yang semula masih dianggap tabu oleh sementara kalangan masyarakat kita dapat dibawa sampai kepelosok pedesaan bahkan pada beberapa tempat telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat, yang menuju dibudayakannya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Sehingga pada ahirnya, terwujudlah apa yang menjadi tujuan dari program KB tersebut. Pikiran Rakyat, 24 Maret 2006, httpwww.pikiran rakyat.comcetak20062199apasiapa.htm.

E. Penyuluhan Dalam Program Keluarga Berencana