bukan hanya karena ajakan atau suruhan semata, melainkan atas dasar dan keyakinan sendiri.
Dengan empat dimensi sasaran ini, maka KB yang semula masih dianggap tabu oleh sementara kalangan masyarakat kita dapat dibawa sampai kepelosok
pedesaan bahkan pada beberapa tempat telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat, yang menuju dibudayakannya
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Sehingga pada ahirnya, terwujudlah apa yang menjadi tujuan dari program KB tersebut. Pikiran Rakyat, 24 Maret
2006, httpwww.pikiran rakyat.comcetak20062199apasiapa.htm.
E. Penyuluhan Dalam Program Keluarga Berencana
Pada umumnya dapat dikatan bahwa semua usaha yang berhubungan dengan masyarakat tidak akan berhasil baik apabila masyarakat tidak diberi
penyuluhan yang sebaik-baiknya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha tersebut. Kegiatan penyuluhan dalam Program Keluarga Berencana
sangat penting, karena program tersebut langsung bersentuhan dengan sikap dan prilaku serta keyakinan dari masing-masing orang. Program Keluarga Berencan
yang meliputi penurunan tingkat kelahiran, pemberantasan jumlah anak, penjarangan kelahiran hanya akan berhasil baik apabila ada pengertian, bantuan
dan respon dari setiap penduduk serta setiap keluarga secara teratur dan terus menerus.
Penyuluhan Program Keluarga Berencana bermaksud agar mereka turut serta atas pengertian dan kesadaran sendiri untuk mencapai tujuan program
tersebut, juga agar pasangan usia subur memepergunakan salah satu metode atau
Universitas Sumatera Utara
alat kontrasepsi dengan pengertian, pengetahuan dan kesadaran akan kegunaannya.
Penggunaan alat kontrasepsi ini agar dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama sehingga berpengaruh terhadap jumlah dan jarak kelahiran, taraf
kesehatan ibu, anak dan seluruh keluarga secara keseluruhan. Sehingga akhirnya pola keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melembaga dan membudaya dalam
kehidupan masyarakat Entjang, 1986: 59. Dalam melaksanakan penyuluhan tersebut maka segala potensi-potensi
yang ada dalam masyarakat wajib dilibatkan, baik itu instansi-instansi pemerintah, swasta,
perkumpulan-perkumpulan maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan.Kegiatan-kegiatan penyuluhan ini dapat dilaksanakan dengan
berbagai cara, seperti: kunjungan ke rumah-rumah, pertemuan-pertemuan, ceramah, diskusiseminar, maupun kegiatan lainnya atau juga lewat media massa
yang ada.
F. Kebijaksanaa dan Strategi Gerakan KB Nasional
Dalam rangka mencapai tujuan program Keluarga Berencana, maka ditempuh kebijaksanaan gerakan Keluarga Berencana yang menyeluruh dan
terpadu dengan seluruh sektor pembangunan, untuk mengembangkan masyarakat menjadi faktor penunjang pembangunan, diarahkan untuk mempercepat
penerimaan NKKBS sebagai cara hidup yang layak dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
Kemudian dalam rangka intensifikasi pelaksanaan program pembangunan kependudukan Keluarga Berencana, maka diperlukan segmentasi sasaran yang
Universitas Sumatera Utara
lebih terinci. Untuk itu telah dikembangkan suatu sterategi yang telah dihasilkan dalam rakernas program Kependudukan Keluarga Berencana tahun 1982, yaitu
Panca Karya dan Catur Bhava Utama. Kelima karya tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, kegiatan uatau upaya untuk mangatur fertilitas, ditujukan terhadap PUS Pasangan Usia Subur yang istrinya beluam mencapai 30 tahun
atau jumlah anak kurang dari 3 orang. Tujuannya adalah membantu pasangan tersebut untuk hanya mempunyai anak maksimal 2 orang dan sekaligus
memelihara kesehatan keluarga agar tidak ada kekhawatiran anak yang hanya 2 orang itu dalam keadaan yang kurang sehat atau meninggal. Membantu di sini
berarti pula memberikan pelayanan kontrasepsi yang sebaik-baiknya. Kedua, kegiatan yang ditujukan untuk mempertahankan fertilitas serta
kesehatan ibu dan keluarga, kegiatan ini ditujukan pada PUS Pasangan Usia Subur yang istrinya telah berusia lebih dari 30 tahun atau anaknya telah 3 orang
atau lebih agar mereka tidak menambah jumlah anak yang dimiliki. Hal ini untuk kesehatan ibu, anak maupun keluarga secara keseluruhan. Istrinya terbebas dari
kemungkinan bahaya-bahaya mengandung dalam usia rawan. Ketiga, kegiatan yang ditujukan untuk mempertahankan generasi baru
yang memahami NKKBS. Kegiatan ini lebih banyak dalam kegiatan pendidikan kependudukan, gerakan pemuda, sehinga para pemudi kita mempunyai alternatif
lain selain kawin, mengandung, punya anak saja dan sebaliknya memiliki cita-cita tinggi yang berguna bagi pembangunan.
Keempat, kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat proses pelembagaan secara fisik dalam usaha kependudukan Keluarga Berencana, sehingga semakin
Universitas Sumatera Utara
lama proses penangan KB-nya makin menjadi integral dari kegiatan masyarakat sendiri. Kegiatan tersebut adalah usaha peningkatan pendapatan keluarga, kopersi,
usaha-usaha bantuan sosial untuk kelompok, serta penghargaan kelompok, latihan untuk peningkatan kemampuan peserta kelompok, dan sebagainya. Kegiatan
harus pula berorientasi pada wanita untuk menjadiakan mereka potensial. Kelima, kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat pelembagaan mental
dan lebih bersifat dukungan psikologis. Kegiatan berupa program untuk menjamin anak balita, program uasaha untuk orang tua, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang
kiranya dapat mempunyai arti menyalurkan harapan jaminan atau sebagai hiburan, kebanggaan dan lain sebagainya. Termasuk disini adalah penataran P4 Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila dan keagamaan untuk meningkatkan kesetiaan kita kepada pancasila dan keimanan para peserta dan keluarganya,
sehingga dapat dicapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Dari kelima karya di atas dapat diperhatikan bahwa dalam penggarapan
gerakan Keluarga Berencan pada hakekatnya adalah usaha mengoptimalisasikan segala potensi yang ada pada masyarakat dan diwujudkan secara lebih terinci
dalam upaya membudayakan NKKBS.
G. Pendekatan Dalam Pengelolaan Gerakan KB Nasional