dengan debitor pribadi untuk alasan praktis.
7
1. Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN terhadap PT. Ilmu Inti
Swadaya debitor utama, Linda Januarita Tani penjamin pribadi, dan PT. Optimal Teknindo Internasional penjamin perusahaan Putusan No.
79PAILIT2000PN.NIAGA.JKT.PST. Sebagai contoh personal guarantee
yang pernah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga adalah:
2. Bank Credit Lyonnais Indonesia terhadap PT. Sandjaja Graha Sarana
penjamin perusahaan, Tjokro Sandjaja penjamin pribadi, dan Patricia Sandjaja penjamin pribadi Putusan No.29PAILIT1999PN.NIAGA
JKT.PST. 3.
Hasim Sutiono dan PT. Muji Inti Utama terhadap PT. Kutai Kartanegara Prima Coal penjamin perusahaan dan Ny. Iswati Sugianto penjamin pribadi
Putusan No. 18PAILIT1998 PN.NIAGAJKT.PST.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka penulis akan mengemukakan beberapa pokok permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimanakah akibat hukum putusan pernyataan pailit terhadap Perseroan
Terbatas PT? 2.
Bagaimanakah kedudukan hukum seorang penjamin dalam hal kepailitan? 3.
Bagaimanakah tanggung jawab direksi yang bertindak sebagai personal garansi dalam kepailitan Perseroan Terbatas PT?
7
http: www.hukum online. Com klinik_detail. asp?=id.537, diakses tanggal 4 Agustus 2011.
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan Dilatarbelakangi dari keinginan penulis, mengemukakan masalah secara
juga berkaitan dengan tujuan dan manfaat penulisan. Adapun yang menjadi tujuan dapat di uaraikan sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui akibat hukum putusan pernyataan pailit terhadap perseroan
b. Untuk mengetahui kedudukan hukum penjamin dalam hal kepailitan
c. Untuk mengetahui tanggung jawab direksi sebagai personal garansi dalam
kepailitan Perseroan Terbatas PT. 2. Manfaat Pembahasan
Selain dari tujuan diatas, penulisan skripsi ini juga memberikan manfaat antara lain:
a. Secara Teoritis
Secara teoritis, pembahasan terhadap masalah ini akan memberikan pemahaman dan pandangan yang baru mengenai kasus-kasus kepailitan yang
sering terjadi serta mengetahui sejauhmana tanggung jawab direksi ketika bertindak sebagai personal garansi dalam kepailitan. Karena banyak kita ketahui
untuk sekarang ini masalah-masalah kepailitan yang menimpa beberapa perusahaan terutama di kota-kota besar sehingga memerlukan penyelesaian yang
segera agar tidak menimbulkan persoalan yang lebih besar dan memberikan hasil yang optimal dan menguntungkan kedua belah pihak.
Universitas Sumatera Utara
b. Secara praktis
Secara Praktis, pembahasan ini diharapkan dapat menjadi masukan para pembaca terutama bagi pihak yang terlibat dalam kepailitan kreditor dan debitor
dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kedudukan direksi yang bertindak sebagai personal garansi dalam kepailitan Perseroan Terbatas PT.
D. Keaslian Penulisan