mestinya maka borg berkewajiban untuk memenuhi prestasi yang seharusnya dipenuhi oleh debitor, dan termasuk pula cara memberikan ganti rugi
63
Seorang penjamin tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh suatu perjanjian perjanjian kredit antara debitor dan kreditor. Dalam perjanjian itu
diatur tentang hubungan hukum antara kreditor dan debitor, baik menyangkut besarnya jumlah kredit yang diterima oleh debitor, jangka waktu pengembalian
kredit, maupun jaminan yang nantinya ditanggung oleh penjamin. Sehingga penjamin tidak dapat dilepaskan dari perjanjian kredit karena akan mengikuti
perjanjian pokoknya. Kredit yang diberikan oleh kreditor mengandung resiko, maka dalam setiap pemberian kredit tidak diperkenankan memberikan kredit
tanpa ada suatu perjanjian tertulis. Itu sebabnya diperlukan suatu jaminan kredit dengan disertai keyakinan akan kemampuan debitor melunasi utangnya. Hal ini
sesuai dengan ketentuan UU Perbankan No.101998 yang menyatakan dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan
dan kesanggupan debitor untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan. .
C. Kedudukan penjamin dalam kepailitan
64
Pada umumnya permohonan pailit yang disertai jaminan bahwa penanggung bersifat penjamin itu dapat timbul menjamin perhutangan dari segala
macam hubungan hukum. Lazimnya hubungan hukum yang bersifat keperdataan,
63
. Teddy Taufik, Tesis, Tanggungjawab Penanggungan Hutang Borgtocht Terhadap Debitor Yang Ingkar Janji. Medan: Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana USU, 2004,
hlm. 33-35.
64
. Http:www..LBH. Makassar.org?P=3225. Andi Sufiarma diakses tanggal 11 September 2011.
Universitas Sumatera Utara
namun dimungkinkan juga bahwa penjamin diberikan untuk menjamin pemenuhan prestasi yang lahir dari hubungan hukum yang bersifat hukum publik.
Asalkan prestasi itu dapat dinilai dalam bentuk uang.
65
Didalam perjanjian penanggungan hutang dalam permohonan pailit umumnya berisikan tentang:
66
1. Penjaminan atau penanggungan sebagai pihak ketiga
2. Penjamin atau penanggung diberikan demi kepentingan dari kreditor.
3. Penjamin atau penanggung mengikatkan diri untuk memenuhi perikatan
debitor, jikalau debitor wanprestasi. 4.
Dalam perjanjian tersebut adanya perjanjian bersyarat.
Untuk memantapkan keyakinan kreditor bahwa debitor akan secara nyata mengembalikan pinjamannya setelah jatuh waktu tempo dan ia dinyatakan pailit
maka diperlukan adanya pihak ketiga yaitu penjamin.
Penjamin dalam kasus kepailitan adalah debitur dari kewajiban untuk menjamin pembayaran oleh debitor utama.
67
65
Soedewi Masjcehoen sofwan. Op. Cit. hlm 85
66
Teddy Taufik Op.Cit hlm. 11
67
Imran Nating Op. Cit hlm. 33
Seorang penjamin berkewajiban untuk membayar utang debitor kepada kreditor mana kala si debitor lalai atau
cidera janji, penjamin baru manjadi debitor tau berkewajiban untuk membayar setelah debitor utama yang utangnya ditanggung cidera janji dan harta benda
milik debitor utama atau debitor yang ditanggung telah disita dan dilelang terlebih
Universitas Sumatera Utara
dahulu tetapi hasilnya tidak cukup membyar utangnya, atau debitor utama lalai atau cidera janji sudah tidak mempunyai harta apapun.
Dalam hal ini penjamin adalah personal guarantee penjamin perorangan. Penjaminan ini baru dapat dikatakan mempunyai peranan dalam hal permohonan
pailit adalah apabila pihak debitur wanprestasi atau dengan kata lain tidak mampu membayar satu atau lebih hutang yang harus segera dibayar atau telah jatuh waktu
tempo. Jadi peranan personal guarantee adalah sebagi pihak ketiga yang
mengikatkan diri secara sukarela terhadap kreditor untuk dapat meyakinkan kreditor tersebut bahwa debitor pasti akan mampu melunasi utangnya walaupun
kepada debitor telah dijatuhi pailit. Di dalam jaminan perorangan tidak ada benda tertentu yang diikat dalam
perjanjian, karena yang diikat dalam perjanjian adalah kesanggupan pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban kepada debitor dalam memenuhi hutang-hutangnya.
Jaminan perorangan hanya dapat dipertahankan terhadap orang tertentu yang terikut dalam perjanjian saja. Pihak pemberi jaminan atau penanggung hutang
yang dikenal dengan Bogrtocht. Dalam hubungan antara kreditor dengan debitor borg berkedudukan sebagai pihak ketiga, namun demikian borg dengan sukarela
telah mengikatkan diri sebagai debitor kepada kreditor untuk prestasi yang sama.
68
68
Teddy Taufik Op.Cit. hlm.28
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TANGGUNG JAWAB DIREKSI YANG BERTINDAK SEBAGAI
PERSONAL GARANSI DALAM KEPAILITAN PERSEROAN TERBATAS
A. Doktrin Tanggung Jawab Direksi dalam Perseroan Terbatas