Pihak-Pihak yang Terkait dengan Jaminan

dari zaman romawi. Di negeri asalnya tersebut, selain bentuk jaminan juga sebagai lembaga titipan. Fiducia ini berasal dari kata fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan, yakni penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan agunan bagi pelunasan piutang kreditor. Penyerahan hak milik atas benda ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, dimana memberikan kedudukan yang diutamakan kepada peneriman kreditor terhadap kreditor lainnya. Dengan demikian, artinya bahwa dalam fiducia telah terjadi penyerahan dan pemindahan dalam kepemilikan atas suatu benda yang dilakukannya atas dasar fiduciair dengan syarat bahwa benda yang hak kepemilikannya tersebut diserahkan dan dipindahkan kepada penerima fiducia tetap dalam penguasaan pemilik benda pemberi fiducia. Dalam hal ini yang diserahkan atau dipindahkan itu dari pemiliknya kepada kreditor penerima fiducia adalah hak kepemilikan atas suatu benda yang dijadikan sebagai jaminan, sehingga hak kepemilikan secara yuridis atas benda yang dijaminkan beralih kepada kreditor penerima gadai. Sementara itu hak kepemilikan secara ekonomis atas benda yang dijaminkan tersebut tetap berada di tangan atau dalam penguasan pemiliknya. 59 59 Rachmadi Usman Op.Cit. hlm. 151-152.

B. Pihak-Pihak yang Terkait dengan Jaminan

Dalam pemberian jaminan ini terdapat beberapa pihak-pihak yang terkait yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Pihak pemberi jaminan debitor Pihak debitor sebagai pihak yang berkewajiban untuk memenuhi perikatan berhutang sesuatu, ada schuldhutang dan karenanya ia sebagai debitor yang punya hutangschuld dapat ditagih oleh kreditornya. Debitor pada dasarnya bertanggung jawab atas kewajiban perikatannya, dengan seluruh harta bendanya. Kekayaan debitor bisa dijual paksa dieksekusi untuk diambil sebagai pelunasan. Ini berarti bahwa debitor disamping punya hutang juga punya tanggung jawab. 60 Pasal 1131 KUHPerdata mengatur tentang kedudukan harta pihak peminjam, yaitu bahwa harta pihak peminjam adalah sepenuhnya merupakan jaminantanggungan atas utangnya. Pasal 1131 juga menetapkan bahwa semua harta pihak peminjam, baik yang berupa harta bergerak maupun tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang ada dikemudian hari merupakan jaminan atas perikatan utang pihak peminjam. Ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata merupakan salah satu ketentuan pokok dalam hukum jaminan, yaitu mengatur tentang kedudukan harta pihak peminjam atas perikatan utangnya. Berdasarkan ketentuan Pasal 1131 KUHPerdata pihak pemberi pinjaman akan dapat menuntut pelunasan utang pihak peminjam dari semua harta yang bersangkutan, termasuk harta yang akan masih dimiliki dikemudian hari. 61 2. Pihak kreditor penerima jaminan Pihak penerima jaminan tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh suatu perjanjian antara debitor dan kreditor. Dalam perjanjian itu diatur tentang 60 J. Satrio, Hukum Perikatan Pada Umumnya. Bandung: Citra Aditya Bakti,1993, hlm.21. 61 M. Bahsan, Op.Cit. hlm. 8 Universitas Sumatera Utara hubungan hukum antara kreditor dan debitor, baik menyangkut besarnya jumlah kredit yang diterima oleh debitor, jangka waktu pengembalian kredit, maupun jaminan yang nantinya akan diikat dengan hak tanggungan. Kredit yang diberikan oleh kreditor mengandung resiko, maka dalam setiap pemberian kredit, bank tidak diperkenankan memberikan kredit tanpa ada suatu perjanjian tertulis. Itu sebabnya diperlukan suatu jaminan kredit dengan disertai keyakinan akan kemampuan debitor melunasi utangnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan UU Perbankan yang menyatakan dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitor untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan. Dalam menjalankan suatu perjanjian khususnya dalam perjanjian kredit, para pihak debitor, kreditor selalu dibebani dua hal yaitu hak dan kewajiban. Karena suatu perikatan yang dilahirkan oleh suatu perjanjian, mempunyai dua sudut yakni kewajiban yang dipikul oleh suatu pihak dan hak-hak atau manfaat, yang diperoleh oleh lain pihak, yaitu hak-hak menurut dilaksanakannya sesuatu yang disanggupi dalam perjanjian itu. Hukum mengenai perkreditan modern yang dijamin dengan hak tanggungan mengatur perjanjian dan hubungan utang-piutang tertentu antara kreditor dan debitor, yang meliputi hak kreditor untuk menjual lelang harta kekayaan tertentu yang ditunjuk secara khusus sebagai jaminan. Dalam hal terjadinya pengalihan barang jaminan kepada pihak lain tanpa seizin pihak kreditor maka kreditor dapat mengajukan actio pauliana yaitu hak dari kreditor untuk membatalkan seluruh tindakan debitor yang dianggap merugikan. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian, dalam perjanjian penanggungan pihak kreditor tetap diberikan hak-hak yang dapat menghindarkannya dari praktek-praktek nakal debitor atau kelalaian debitor. 62 3. Pihak penjamin sebagai pihak ketiga. Pihak pemberi jaminan atau penangungan hutang yang dikenal dengan bogrtocht. Seperti yang telah diuraikan diatas, dalam hubungan hukum antara debitor dan kreditor, sebenarnya borg berkedudukan sebagai pihak ketiga, namun demikian, borg dengan sukarela telah mengikatkan diri sebagai debitor kepada kreditor untuk prestasi yang sama paling tidak dengan nilai yang sama dengan debitor. Ditinjau dari perikatan yang hendak ditanggung pemenuhannya yaitu perikatan pokok antara kreditor dengan debitor, borg merupakan orang yang ada diluar perikatan tersebut karenanya disebut sebagai pihak ketiga dalam perjanjian penanggungan merupakan perjanjian tersendiri dalam arti, lain dari perjanjian yang telah dibuat antara kreditor dengan debitor sekalipun ada hubungannya satu sama lainnya, dalam arti perjanjian penanggungan dibuat untuk perjanjian tersebut demi perjanjian pokok yang dibuat antara kreditor dan debitor Dengan demikian borg dalam perjanjian penangungan mempunyai kewajiban perikatan tersendiri di luar kewajiban perikatan debitor hanya saja dengan sengaja disepakati, bahwa isi dan luasnya perikatan ditentukan oleh wanprestasi debitor, yaitu apa yang oleh debitor tidak dipenuhi sebagaimana 62 . http:www.lbh-maksassar.org.?;2998, Kedudukan Kreditor dalam Perjanjian dengan Hak Tanggungan, diakses tanggal 9 Agustus 2011. Universitas Sumatera Utara mestinya maka borg berkewajiban untuk memenuhi prestasi yang seharusnya dipenuhi oleh debitor, dan termasuk pula cara memberikan ganti rugi 63 Seorang penjamin tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh suatu perjanjian perjanjian kredit antara debitor dan kreditor. Dalam perjanjian itu diatur tentang hubungan hukum antara kreditor dan debitor, baik menyangkut besarnya jumlah kredit yang diterima oleh debitor, jangka waktu pengembalian kredit, maupun jaminan yang nantinya ditanggung oleh penjamin. Sehingga penjamin tidak dapat dilepaskan dari perjanjian kredit karena akan mengikuti perjanjian pokoknya. Kredit yang diberikan oleh kreditor mengandung resiko, maka dalam setiap pemberian kredit tidak diperkenankan memberikan kredit tanpa ada suatu perjanjian tertulis. Itu sebabnya diperlukan suatu jaminan kredit dengan disertai keyakinan akan kemampuan debitor melunasi utangnya. Hal ini sesuai dengan ketentuan UU Perbankan No.101998 yang menyatakan dalam memberikan kredit, bank umum wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitor untuk melunasi hutangnya sesuai yang diperjanjikan. .

C. Kedudukan penjamin dalam kepailitan