Analisis deskriptif dari hasil observasi potensi wisata tersebut kemudian disesuaikan juga dengan Permenhut No. P.48 Menhut II 2010 tentang
Pengusahaan Pariwisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam dan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun
1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
Pengembangan potensi wisata alam di dalam kawasan Ekowisata Tangkahan akan dirancang sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada
Permenhut No. P.48 Menhut II 2010 pasal 26 sampai dengan pasal 31 tentang Pembangunan Sarana Wisata Alam, serta Peraturan Pemerintah No. 18 tahun
1994 pasal 3 sampai dengan pasal 7 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam.
2. Pengumpulan data
a. Data primer Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dilapangan berdasarkan pengamatan dan observasi langsung berupa dokumentasi tentang potensi-potensi wisata yang ditemukan dan data berupa titik
koordinat potensi wisata berupa potensi flora, fauna, dan alam. Titik koordinat potensi diambil dengan menggunakan GPS. Pengamatan potensi flora, fauna, dan
alam dilakukan secara bersamaan pada bagian kiri dan kanan lokasi yang dilalui. Titik koordinat flora yang diambil merupakan jenis flora yang memiliki
daya tarik, keunikan ataupun manfaat khusus dibandingkan dengan jenis flora lain pada lokasi yang sama. Titik koordinat fauna yang diambil merupakan titik
dimana fauna tersebut dapat dilihat ataupun titik jejak yang ditinggalkan. Potensi flora dan fauna yang ditemukan kemudian ditabulasikan ke dalam tally sheet.
Universitas Sumatera Utara
Potensi alam yang ada berupa atraksi alam yang ditemukan di Taman Nasional Gunung Leuser di Kawasan Ekowisata Tangkahan. Data lapangan
lainnya yaitu titik koordinat jalur trek. Titik koordinat jalur yang diambil adalah titik yang dilalui. Titik koordinat jalur ini diambil sebagai data dalam pembuatan
peta jalur trek. b. Data sekunder
Data pendukung penelitian yaitu berupa literatur kondisi umum Tangkahan dan data jumlah pengunjung yang diperoleh dari Lembaga Pariwisata
Tangkahan LPT, serta data pendukung lainnya yang diperoleh dari buku teks, jurnal serta sumber pustaka lainnya.
3. Pembuatan peta potensi wisata
Peta potensi wisata di Kawasan Ekowisata Tangkahan diperoleh melalui tumpang tindih Overlay Peta Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Peta
Penutupan Lahan Kabupaten Langkat dan Peta Resort Taman Nasional Gunung Leuser sehingga diperoleh Peta Ekowisata Tangkahan di dalam Taman Nasional
Gunung Leuser dengan kondisi tutupan lahannya. Jenis flora dan fauna diidentifikasi dengan melakukan studi literatur dari buku-buku dan informasi dari
masyarakat setempat. Sedangkan titik koordinat flora, fauna dan potensi wisata yang diperoleh di lapangan diolah dengan menggunakan software ArcView 3.3.
Titik koordinat dan jalur track yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan GPS, di tabulasikan ke dalam software excel 2003. Data koordinat
tersebut dikonversikan ke tipe file DBF4 agar dapat dibaca oleh program ArcView. Kemudian buka ArcView 3.3 untuk menampilkan koordinat tadi pada
theme. Koordinat dari lapangan tersebut ditampalkan pada Peta Kawasan
Universitas Sumatera Utara
Ekowisata Tangkahan dengan tutupan lahannya. Peta potensi wisata dan jalur trek dapat diitampilkan menggunakan layout yang terdapat pada Arcview 3.3 tersebut.
Untuk mempermudah pemahaman tentang prosedur di atas dapat dilihat pada Gambar 2.
Peta Potensi Wisata Di Ekowisata Tangkahan
Data GPS
Peta Ekowisata Tangkahan di Kawasan TNGL dengan tutupan lahan
Konversi Tipe File menjadi DBF4
Tabulasi ke Prog. Excel 2003
Buka pada Theme ArcView 3.3
Overlay Peta Kawasan
Taman Nasional Gunung Leuser
Peta Resort Taman Nasional Gunung
Leuser Peta Penutupan
Lahan Kabupaten Langkat
Gambar 2. Alur Kerja Pembuatan Peta Potensi Wisata
Universitas Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Identifikasi Potensi Wisata 1. Kadar Hubungan Aksesibilitas