dengan pernyataan Nurrochmat 2005 dalam Simanjutak 2009 yang menyatakan bahwa jumlah pengunjung yang banyak akan berpengaruh tidak saja
terhadap alam itu sendiri, namun juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen wisata alam. Jumlah pengunjung yang meluap akan mengurangi tingkat kepuasan
berkunjung konsumen sampai dengan titik nol pada saat jumlah pengunjung mencapai ambang batas kapasitas lingkungan dan apabila melebihi batas tingkat
kepuasan akan negative. Artinya, pada kondisi demikian tidak ada kesan manis yang dibawa pulang, melainkan rasa capek dan kesal. Bila hal itu terjadi, industry
wisata alam hanya menunggu saat kehancuran.
B. Peta dan Potensi Alam Pada Jalur Wisata
Kawasan EkowisataTangkahan merupakan kawasan ekowisata dengan daya tarik yang tinggi. Suguhan akan atraksi alam yang menarik seperti air terjun,
sungai, gua, dan panorama alam menjadikan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan, terutama wisatawan mancanegara. Berdasarkan eksplorasi yang telah
dilakukan ditemukan beberapa jalur baru yang berpotensi untuk dijadikan paket wisata bagi para wisatawan, seperti: Rafflesia Track, 60 Hours Track, Youth
Track, Family Track, dan Adventure Track.
1. Potensi Wisata Pada Rafflesia Track
Jalur Rafflesia ini memiliki jarak tempuh sejauh 872 meter dengan lama perjalanan sekitar 2 jam. Pada jalur wisata rafflesia titik awal dimulai dari Pantai
Kupu-kupu yang berada tidak jauh dari penginapan. Pantai Kupu-kupu ini berada pada aliran Sungai Buluh yang alirannya menuju Sungai Batang Serangan. Di
Pantai Kupu-kupu dapat dilihat kumpulan berbagai jenis kupu-kupu yang hinggap di bebatuan sungai sebagai individu ataupun dengan koloni tersendiri Gambar
Universitas Sumatera Utara
12. Keanekaragaman jenis kupu-kupu di Pantai Kupu-kupu telah diidentifikasi oleh Fatihulbar 2008 dan menemukan sebanyak 35 jenis kupu-kupu. Jenis kupu-
kupu tersebut secara lengkap disajikan pada Tabel 2.
a b
Gambar 12. Pantai Kupu-kupu: a Aliran Sungai Pantai Kupu-kupu b Jenis Kupu-kupu yang terdapat di Pantai Kupu-kupu
Setelah melalui jalur yang agak curam wisatawan dapat menjumpai sebuah air terjun bertingkat yang dinamai Air Terjun Kenangan oleh masyarakat setempat
Gambar 13.
a b
Gambar 13. Air Terjun Kenangan: a aliran air terjun b aliran air terjun bertingkat
Jalur rafflesia di kawasan ekowisata tangkahan ini memiliki objek keindahan alam yang sangat menarik. Selain Taman Rafflesia Gambar 15 yang
menjadi tujuan utama dalam perjalanan ini, di sepanjang jalur ini wisatawan juga akan menemukan air terjun lain yang jernih dan menenangkan yaitu Air Terjun
Lao Anak Pakam Gambar 14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Jenis Kupu-kupu di Pantai Kupu-kupu Kawasan Ekowisata Tangkahan
No. Kelas Ordo
Famili Genus
Spesies 1 Insecta Lepidoptera
Papiliomidae Arthoponeura Arthoponeura
nox Swinson
2 Graphium Graphium
Agamemnon Linaeus
3 Graphium
antiphates Cramer
4 Graphium
delessertii Guerin
5 Graphium
evemon Jordan
6 Graphium
sarpedon Linnaeus
7 Lamproptera Lamproptera
curis Fabr.
8 Papilio Papilio
helenus Doherty
9 Papilio
memnon Linnaeus
10 Papilio
memnon Linnaeus
11 Papilio
memnon Linnaeus
12 Papilio
polytes Cramer
13 Trogonoptera Trogonoptera
brookiana W.
14 Troides Troides
amphrysus Cramer
15 Pieridae Aporia Aporia
crataegi 16
Appias Appias celestina
17 Appias
nero 18
Enantia Enantia Albania
19 Eurema Terias
blanda 20
Hebomia Hebomia glaucippe
21 Nepheronia Nepheronia
thalassina 22
Prioneris Prioneris clemanthe
23 Pseudopieris
Pseudopieris nehemia 24
Nymphalidae Breanthis
Breanthis ino 25
Cyrestis Cyrestis maenalis
26 Elymnias Elymnias
casiphone Malelas 27
Elymnias mimalon
28 Euploea
Euploea core Godartii 29
Neptis Neptis hylas
Linnaeus 30
Neptis zaida
Manipurensis 31
Tanaecia Tanaecia clathrata
32 Vindula Vindula
arsinoe Andea
33 Lycaenidae
Cheritra Cheritra freja
34 Jamides Jamides
bochus 35
Megisba Megisba Malaya
Sumber: Fatihulbar, 2008
a b
Gambar 14. a Air Terjun Lao Anak Pakam b Aliran air terjun
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 15. Taman Rafflesia arnoldi: a sebelum mekar b mekar c setelah mekar d pinggir tebing tempat tumbuh
c d
Kondisi medan yang harus dilalui pada jalur rafflesia ini sangat menantang. Hal ini dikarenakan jalur ini berada di sepanjang tebing dengan
pijakan tanah dan batuan Gambar 16 setinggi 20 meter dari tepi sungai buluh. Keadaan ini mengakibatkan tidak semua wisatawan dapat menikmati pesona pada
jalur ini. Wisatawan dengan ukuran badan besar dan berat lebih dari 80 kg tidak bisa melewati jalur ini, karna akan mengakibatkan pijakan tanah di sepanjang
tebing runtuh. Melihat kondisi jalur seperti ini disarankan kepada pengelola agar
membuat penyangga berupa bambu pada titik-titik tertentu yang keadaan pijakan anahnya sangat rawan longsor agar semua wisatawan dapat menikmati keindahan
objek-objek pada jalur ini. Untuk koordinat potensi-potensi ini dapat dilihat pada Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
a b
Gambar 16. Track pinggiran tebing: a pijakan batu b pijakan tanah Tabel 3. Potensi Kawasan Pada Rafflesia Track
Koordinat No Potensi
X Y Keterangan
1 Pantai Kupu-Kupu
397027.85 406904.27
Gambar 12. 2
Air Terjun Kenangan 396808.18
406620.68 Gambar 13.
3 Air Terjun Lau Anak Pakam
396579.67 406438.28
Gambar 14. 4
Taman Rafflesia Arnoldi 396537.29
406412.09 Gambar 15.
Pada jalur rafflesia ini tidak hanya potensi kawasan yang bisa dinikmati oleh wisatawan,tapi juga potensi flora dan fauna yang menarik untuk dilihat.
Beberapa jenis tumbuhan dan pohon yang terdapat pada jalur ini adalah Durian hutan Gambar 17, semantok Gambar 18, malu tua Gambar 19, jamur
Gambar 20, dan meranti buaya Gambar 21.
a c
b
Gambar 17. Bagian-bagian Pohon Durian hutan Durio zibethinus: a tajuk b batang c daun
Universitas Sumatera Utara
Gambar 18. Pohon Semantok Shorea lepidota: a Kenampakan tajuk dari arah timur b Kenampakan tajuk dari arah barat
a b
Gambar 19. Pohon malu tua Tristaniopsis whiteana: a depan b belakang
a b
Gambar 20. Jamur kayu
a b
Gambar 21. Pohon meranti buaya Shorea gibbosa: a tajuk b batang
Universitas Sumatera Utara
Untuk jenis fauna yang ditemukan secara tidak langsung yaitu babi hutan Gambar 22 yang dapat diidentifikasi dari tempat bekas makannya, dan semut
hutan Gambar 23 yang dilihat dari sarang yang dibuatnya di sisi pohon. Sedangkan untuk jenis fauna yang dilihat secara langsung yaitu beruk Gambar
24 yang sedang bertengger di dahan pohon.
Gambar 22. Bekas tempat makan babi hutan
Gambar 23. Sarang semut
Gambar 24. Beruk Macaca nemestrina
Universitas Sumatera Utara
Koordinat potensi flora dan fauna ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Potensi Flora Pada Rafflesia Track
Koordinat No
Nama Lokal Nama Latin
X Y Keterangan
1 Durian Hutan
Durio zibhetinus 396788.38 406572.04
Gambar 17
2 Malu Tua
Tristaniopsis whiteana 396667.68 406353.69
Gambar 18 3 Semantok
Shorea lepidota 396700.52 406500.32
Gambar 19 4 Jamur
kayu Shelf fungi
396371.03 406433.67 Gambar
20 5 Meranti
buaya Shorea gibbosa
396771.23 406587.98 Gambar 21
Tabel 5. Potensi Fauna Pada Rafflesia Track
Koordinat No
Nama Lokal Nama Latin
X Y Keterangan
1 Babi Hutan
Sus verucosus 396985.94 406874.61
Gambar 22
2 Beruk Macaca nemestrina
396700.00 406717.66 Gambar
24 3 Semut
396656.98 406637.12
Gambar 23
Universitas Sumatera Utara
Gambar 25. Peta Potensi Wisata Pada Rafflesia Track Kawasan Ekowisata Tangkahan
Universitas Sumatera Utara
2. Potensi Wisata Pada 60 Hours Track Jalur 60 jam ini memiliki jarak tempuh sejauh 4,3 kilometer dengan lama
perjalanan sekitar 60 jam. Pada jalur wisata 60 jam ini awal track dimulai dari Namo Tangkahan Gambar 26 yang dapat ditemui setelah berjalan selama 1 jam
dari Visitors Center. Perjalanan menuju Namo Tangkahan ini melewati Conservation Respon Unit CRU dan menyebrangi Sungai Batang Serangan.
Perjalan jalur wisata ini menghabiskan waktu 3 hari 2 malam untuk sampai kembali ke Visitors Center. Dalam hal ini wisatawan harus membawa Forest
Ranger Guide, Porter, makanan, matras, tenda, ban dan pelampung.
Gambar 26. Namo tangkahan Sepanjang perjalanan wisatawan dapat menemukan berabagai keindahan
alam seperti air terjun, goa, tebing batu, puncak panorama, dan anak sungai. Di tengah perjalanan menuju goa kambing wisatawan dapat menemukan aliran
sungai buluh kecil Gambar 27 yang disampingnya terdapat tebing batu setinggi 5 meter yang dihiasi oleh lumut hijau dan liana yang melilit dari atas sampai ke
bawah tebing.
Gambar 27. Aliran sei buluh kecil
Universitas Sumatera Utara
Panorama goa kambing Gambar 28 merupakan potensi alam yang memiliki daya tarik tersendiri. Goa ini memiliki kedalaman 10-12 meter dan luas
10-14 m2. Langit-langit gua yang berdekatan dengan mulut gua memiliki ketinggian 3 meter, namun langit-langit bagian tengah cukup rendah yaitu 1
meter, kemudian tinggi bagian dalam 1 meter. Gua ini kurang dimasuki cahaya dan lembab, kecuali pada bagian yang berdekatan dengan mulut gua. Air terjun
dengan ketinggian 8 meter jatuh dari atap gua. Aliran air berupa pancuran keluar melalui celah batu langit-langit gua.
Gambar 28. Goa kambing Tempat bermalam yang pertama berada sebelum Pilar Bukit Tempurung
pada titik yang sangat strategis yaitu pada jalur lintas satwa Gambar 29 sehingga wisatawan dapat melihat berbagi jenis burung, siamang, black gibbon, beruk dan
kedih. Pemantauan satwa berupa burung dapat dilakukan pada pagi hari mulai jam 05.00 sampai dengan jam 07.00. Sedangkan untuk pemantauan siamang dan black
gibbon dilakukan pada jam 08.00 pagi. Puncak panorama di jalur ini dinamakan Pilar Bukit Tempurung Gambar
30 dikarenakan puncak bukit ini hanya seluas 4x4 meter. Dari atas puncak bukit
Universitas Sumatera Utara
ini wisatawan dapat melihat bentangan alam Tangkahan dan sebuah tebing air terjun di sisi kanannya. Bukit Tempurung ini sangat cocok dijadikan tempat
pemantauan kebakaran hutan karna dapat menajangkau sebagian besar kawasan hutan tangkahan. Menuruni Bukit Tempurung wisatawan disuguhkan dengan
pemandangan tebing batu setinggi 15 meter Gambar 31. Tebing batu ini dapat dijadikan objek untuk melakukan climbing rock atau Rafling. Tebing batu ini
memiliki kemiringan hingga 90
o
.
Gambar 29.Titik pemantauan dan lokasi Camping Ground
Gambar 30. Pilar Bukit Tempurung
Gambar 31. Tebing batu 15m Pada akhir perjalanan darat wisatawan akan sampai pada anak sungai
buluh kecil yang akan bermuara pada Sungai Batang Serangan. Perjalanan
Universitas Sumatera Utara
sepanjang sungai ini juga menyuguhkan keindahan alam yang menarik seperti adanya selincir alur Gambar 32 yang memiliki lantai batu yang datar. Sebelum
sampai di Muara Kalimbalang, wisatawan akan menginap lagi pada satu titik yang dapat dijadikan Camping Ground Gambar 33.
Gambar 32. Selincir alur
Gambar 33. Camping ground Di Muara Kalimbalang Gambar 34 wisatawan melakukan Tubing
menggunakan ban selama 1 jam sampai ke Visitors Center. Sepanjang perjalanan selama tubing wisatawan disuguhkan keindahan Sungai Batang Serangan dengan
beberapa titik jeram yang menantang dan paparan tebing di kiri kanan sungai yang sangat artistic Gambar 35.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 34. Muara Kalimbalang
Gambar 35. Keindahan batuan di sepanjang Sungai Batang Serangan Koordinat potensi-potensi alam tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Potensi Kawasan Pada 60 Hours Track
Koordinat No Potensi
x Y Keterangan
1 Namo Tangkahan
396294.17 409734.19
Gambar 26 2
Aliran Sungai Buluh Kecil 395926.53
410093.90 Gambar 27
3 Goa Kambing
395345.66 410354.11
Gambar 28 4
Titik Pemantauan dan Lokasi Camping Ground
394972.92 410388.88 Gambar
29 5
Pilar Bukit Tempurung 394391.42
410310.85 Gambar 30
6 Tebing Batu 15 m
394371.92 410246.39
Gambar 31 7
Selincir alur 395583.07
409571.10 Gambar 32
8 Camping Ground
395709.12 409534.96 Gambar
33 9 Muara
Kalimbalang 395838.93
409536.56 Gambar 34
Potensi flora yang ditemukan sepanjang perjalanan pada jalur 60 jam ini sangat beragam. Banyak pohon-pohon berdiameter lebih dari 400 cm ditemukan
di daerah ini, seperti jelutung, cengal, meranti batu, damar dan pohon lainnya. Pohon terbesar yang ditemukan yaitu Damar Agathis alba Gambar 48 dengan
lebar banir mencapai 4 m. Selain itu juga ditemukan berbagai tanaman unik
Universitas Sumatera Utara
seperti tara langkup Gambar 37 yang dijadikan alas makan pengganti piring bagi wisatawan dikarenakan luas permukaan daun ini sangat lebar. Terdapat pula
tanaman hias yang indah dengan daun bercorak merah tua yang dinamakan bunga saroja Gambar 36 oleh warga setempat.
Gambar 36. Tanaman Saroja Angglonema Sp.
Gambar 37. Tara Langkup Di kawasan ini juga ditemukan berbagai jamur Gambar 38 dan Gambar
42 unik yang tumbuh di tanah dan batang pohon yang tumbang dan pohon bunga bangkai Gambar 54 yang akan berbunga setelah mati dan membusuk. Bunga
bangkai yang ditemukan berjenis Amorphophallus campanulatus. Selain itu juga terdapat salak hutan Gambar 53 yang dijadikan pakan bagi siamang, beruk dan
mamalia hutan lainnya.
Gambar 38. Jamur kayu
Universitas Sumatera Utara
Gambar 39. Pohon jelutung Dyera costulata
Gambar 40. Pohon cengal Hopea Sp.
Gambar 41. Buah Sp.1
Gambar 42. Jamur Calvatia gigantia
Universitas Sumatera Utara
Gambar 43. Pohon Damar kaca Shorea javanica
Gambar 44. Pohon Gatgatan harimo Vitis gracilis BL
Gambar 45. Pohon Meranti batu Shorea platyclados
Gambar 46. Pohon Kruing Dipterocarpus haseltii
Universitas Sumatera Utara
Gambar 47. Pohon Meranti batu kulit tipis Shorea Sp.
Gambar 48. Pohon Damar Agathis alba
Gambar 49. Pohon Berilang Dipterocarpus Sp.
Gambar 50. Merilang
Universitas Sumatera Utara
Gambar 51. Jamur
Gambar 52. Ficus Ficus Sp.
Gambar 53. Salak hutan Salacca affinis
Gambar 54. Pohon Bunga Bangkai Amorphophallus campanulatus
Universitas Sumatera Utara
Gambar 55. Liana
Gambar 56. Pohon Lemak sawa
Gambar 57. Pohon Merbau Intsia amboinensis
Gambar 58. Pohon Tangkih Euphorbiaceae Sp.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 59. Lidah begu
Gambar 60. Ketok ring-ring Potensi fauna yang ditemukan pada jalur 60 jam ini sangat banyak mulai
dari burung, mamalia dan semut. Pada eksplorasi ini jenis fauna yang dapat dlihat secara langsung adalah burung rangkong Gambar 61, black gibbon Gambar 64,
kedih Gambar 63 dan beruk Gambar 65. Untuk semut Gambar 62, orangutan sumatera Gambar 66, babi hutan 67, dan burung kuau Gambar 68 hanya
dapat diidentifikasi dari sarang dan jejak aktif yang ditinggalkan.
Gambar 61. Burung rangkong Rhinocheros hornbill
Universitas Sumatera Utara
Gambar 62. Sarang semut
Gambar 63. Kedih Macaca fascicularis
Gambar 64. Black Gibbon Symphalangus syndactylus
Gambar 65. Beruk Macaca nemestrina
Universitas Sumatera Utara
Gambar 66. Sarang Orangutan Sumatera
Gambar 67. Jejak babi hutan
Gambar 68. Tempat bermain burung kuau Untuk jenis burung masih banyak jenis yang belum bisa teridentifikasi
dikarenakan keterbatasan jangkauan kamera dan pergerakan burung yang sangat cepat. Untuk koordinat fauna di atas dapat dilihat pada Tabel 8.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7. Potensi Flora Pada 60 Hours Track
Koordinat No
Nama Lokal Nama Latin
x y Keterangan
1 Seroja Angglonema sp.
396155.34 409813.56 Gambar 36
2 Tara Langkup
- 396072.82 409896.09 Gambar
37 3 Jamur
Ganoderma lucidum 395055.72 410350.40 Gambar
38 4 Jelutung
Dyera costulata 395220.91 410454.61 Gambar
39 5 Cengal
Hopea sp. 395079.04 410356.55 Gambar
40 6 Buah
sp.1 -
395079.04 410356.55 Gambar 41
7 Jamur
Calvatia gigantia 395055.72 410350.40 Gambar
42
8 Damar Kaca
Shorea javanica 394994.61 410388.34 Gambar
43
9 Gatgatan Harimo
Vitis gracilis BL 394956.01 410384.01 Gambar
44
10 Meranti Batu
Shorea platyclados 394749.44 410362.29 Gambar
45
11 Kruing
Dipterocarpus haseltii 394727.51 410354.35 Gambar
46
12 Meranti Batu Kulit Tipis
Shorea sp. 394612.49 410274.92 Gambar
47
13 Damar
Agathis alba 394371.92 410246.39 Gambar
48
14 Berilang
Dipterocarpus sp. 394374.29 410157.73 Gambar
49
15 Merilang -
394393.56 410143.43 Gambar 50
16 Jamur
Ganoderma lucidum 394419.92 410112.67 Gambar
51
17 Ficus
Ficus sp. 394425.41 410108.28 Gambar
52
18 Salak Hutan
Salacca affinis 394461.40 410096.41 Gambar
53
19 Pohon Bunga Bangkai
Amorphophallus campanulatus 394468.80 410087.62 Gambar
54
20 Liana -
394667.09 409858.91 Gambar 55
21 Lemak Sawa
- 394733.84 409860.07 Gambar
56
22 Merbau
Intsia amboinensis 394751.27 409852.30 Gambar
57
23 Tangkih
Euphorbiaceae sp. 395085.93 409815.71 Gambar
58
24 Lidah Begu
- 395090.90 409807.51 Gambar
59
25 Ketok Ring-ring
- 395156.67 409790.51 Gambar
60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 8. Potensi Fauna Pada 60 Hours Track
Koordinat No
Nama Lokal Nama Latin
x y Keterangan
1 Burung Rangkong
Rhinoceros hornbill 394972.92 410388.88
Gambar 61
2 Semut -
395158.20 410391.22 Gambar
62 3
Kedih Macaca fascicularis
394986.28 410356.83 Gambar
63 4
Black Gibbon Symphalangus syndactylus
394972.92 410388.88 Gambar
64 5
Beruk Macaca nemestrina
394869.38 410398.09 Gambar
65 6
Orangutan Sumatera Pongo abelii
394462.13 410310.31 Gambar
66 7
Babi Hutan Sus verucosus
394461.40 410096.41 Gambar
67 8
Burung Kuau Argusianus argus L.
394716.21 409859.51 Gambar
68
Universitas Sumatera Utara
Gambar 69. Peta Potensi Wisata Pada 60 Hours Track Kawasan Ekowisata Tangkahan
Universitas Sumatera Utara
3. Potensi Wisata Pada Youth Track