6. Kondisi Perkembangan Jumlah Pengunjung
Berdasarkan data di lapangan diketahui bahwa upaya pengelolaan dan pengembangan Kawasan Ekowisata Tangkahan ini sudah cukup mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah wisatawan yang berkunjung semakin meningkat dari tahun ketahun baik wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Data wisatawan pertahunnya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Lokal dan Mancanegara di Ekowisata
Tangkahan
Lokal Mancanegara Total No Tahun
Jumlah orang
Rata- ratabulan
orang Jumlah
orang Rata-
ratabulan orang
Jumlah orang
Rata- ratabulan
orang 1. 2003 5934
494 167
13 6101
507 2. 2004 7140
595 276
23 7416
618 3. 2005 8731
727 541
45 9272
772 4. 2006 10850
904 864
72 11714
976 5. 2007 12735
1061 1054
87 13789
1148 6. 2008 15964
1330 1223
101 17187
1431 7. 2009 20220
1685 1368
114 21588
1799 8. 2010 34732
2894 1496
124 36228
3018 Sumber: Lembaga Pariwisata Tangkahan 2011
Dari data jumlah pengunjung yang diperoleh dari Lembaga Pariwisata Tangkahan di atas diketahui rata-rata jumlah pengunjung lokal per tahunnya
dalam jangka 8 tahun belakangan adalah sebesar 1211 orangtahun. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya apabila sarana prasarana terus ditingkatkan.
Pada tahun 2015 diprediksi jumlah pengunjung berkisar sekitar 191.026 orang. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suferi 2008 yang menyatakan rumus prediksi
pengunjung adalah Pt = Po 1 + r
t
. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Ekowisata Tangkahan ini
juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Kebanyakan dari wisatawan mancanegara ini berasal dari Belanda, Jerman, Yunani dan beberapa negara eropa
lainnya. Dari data kunjungan di atas diketahui bahwa rata-rata jumlah pengunjung
Universitas Sumatera Utara
yang berasal dari luar Indonesia selama 8 tahun belakangan adalah sebanyak 72 orangtahunnya.
Gambar 11. Perbandingan jumlah wisatawan mancanegara dengan wisatawan lokal di Ekowisata Tangkahan
Dari data yang diperoleh dari pihak Lembaga Pariwisata Tangkahan dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan mancanegara tidak sebanyak wisatawan lokal
Gambar 11. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya informasi dan promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola dan dinas pariwisata setempat. Berdasarkan
wawancara singkat dengan salah satu wisatawan diketahui bahwa mereka hanya mengetahui Kawasan Ekowisata Tangkahan dari teman atau saudara-saudara
mereka yang telah pernah berkunjung. Usaha peningkatan jumlah pengunjung oleh pengelola sebaiknya
dilakukan dengan hati-hati karena penanganan wisata alam berbeda dengan industry wisata lainnya. Biasanya industry pariwisata bertujuan menarik
pengunjung sebanyak-banyaknya, tapi lain hal dengan ekowisata yang akan berdampak negative apabila memiliki terlalu banyak pengunjung. Hal ini sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan pernyataan Nurrochmat 2005 dalam Simanjutak 2009 yang menyatakan bahwa jumlah pengunjung yang banyak akan berpengaruh tidak saja
terhadap alam itu sendiri, namun juga akan mempengaruhi kepuasan konsumen wisata alam. Jumlah pengunjung yang meluap akan mengurangi tingkat kepuasan
berkunjung konsumen sampai dengan titik nol pada saat jumlah pengunjung mencapai ambang batas kapasitas lingkungan dan apabila melebihi batas tingkat
kepuasan akan negative. Artinya, pada kondisi demikian tidak ada kesan manis yang dibawa pulang, melainkan rasa capek dan kesal. Bila hal itu terjadi, industry
wisata alam hanya menunggu saat kehancuran.
B. Peta dan Potensi Alam Pada Jalur Wisata