2 rupa, sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan perbandingan antara kegiatan
yang sama produksi, ekspor, hasil penjualan, jumlah uang beredar, dan lain sebagainya dalam waktu yang berbeda J. Supranto, 1990. Di dalam membuat
angka indeks diperlukan dua macam waktu, yaitu waktu dasar base period dan waktu yang bersangkutan atau sedang berjalan current period. Waktu dasar adalah
waktu dimana suatu kegiatan kejadian yang dipergunakan untuk dasar perbandingan, sedangkan waktu yang bersangkutan ialah waktu dimana suatu kegiatan kejadian
akan diperbandingkan terhadap kegiatan kejadian pada waktu dasar. Sementara ruang lingkup perhitungan diagram timbangan dan penyusunan paket komoditas
Indeks Harga Konsumen IHK menggunakan hasil Survei Biaya Hidup yang dikelompokkan menjadi 7 tujuh kelompok pengeluaran yaitu : kelompok bahan
makanan; kelompok makanan jadi, rokok dan tembakau; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; kelompok sandang, kelompok kesehatan, kelompok
pendidikan, rekreasi, olahraga, serta kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberi judul tulisan ini ”Pengaruh Metode Pembobotan Nilai Komoditi Berdasarkan Formula Laspeyres dan
Paasche Dalam Menentukan Tingkat Inflasi” dengan memakai data Harga
Konsumen Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009-2010.
A. PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah metode pembobotan nilai dari tiap komoditi yang mempengaruhi indeks harga konsumen dengan formula
Laspeyres yang dimodifikasi dan formula Paasche dalam menentukan tingkat inflasi.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam menentukan indeks harga, metode yang paling sering dan umum digunakan adalah metode Laspeyres dan metode Paasche. Pada kedua metode tersebut,
didefenisikan sebuah rataan harga unit value atau volume relatif yang mempunyai
Universitas Sumatera Utara
3 bobot masing-masing yang berasal dari nilai individu tiap barang, yang selanjutnya
nilai value pada periode tertentu dibandingkan dengan periode berikutnya apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Indeks harga tak tertimbang, khususnya pada metode
agregat tak tertimbang menganggap bahwa semua item barang adalah sama atau setara. Padahal tidak mungkin semua item barang tersebut dikonsumsi pada satuan
dan jumlah yang sama. Karena itu diperlukan sebuah timbangan atau bobot untuk membedakan antara item barang yang dikonsumsi oleh masyarakat. Bobot atau
timbangan tersebut biasanya adalah jumlah barang yang dibelidijual, dan metode semacam itu dinamakan metode tertimbang Singgih Santoso, 2003.
INDEKS LASPEYRES
Pengukuran dengan indeks ini merupakan salah satu alat pengukuran yang paling populer.
Rumus :
I
L
=
100 .
. .
Q P
Q P
n
Dengan : I
L
= Indeks Laspeyres P
n
= Harga Tahun ke n P
= Harga Tahun Dasar Q
= Jumlah jenis barang yang dikonsumsi pada tahun dasar Timbangan bobot
Formula yang digunakan untuk menghitung Indeks Harga Konsumen IHK di Indonesia adalah Indeks Laspeyres yang telah dimodifikasi. Adapun formula Indeks
Laspeyres yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut :
I
n
=
k i
i i
i i
n k
i n
ni
Q P
Q P
P P
1 1
1 1
. .
.
. 100
Universitas Sumatera Utara
4 Dengan :
I
n
= Indeks harga konsumen bulantahun ke n P
ni
= Harga jenis barang i bulantahun ke n P
n-1i
= Harga jenis barang i bulantahun ke n-1 P
n-1i.
Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i pada bulantahun ke n-1 P
oi
.Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar k
= Banyaknya jenis barang paket komoditas dalam sub kelompok
Untuk memperoleh persentase perubahan indeks atau laju inflasi setiap bulan, dengan mengurangkan indeks Harga Konsumen IHK sub
kelompokkelompokumum suatu bulan dengan bulan indeks IHK sub kelompokkelompokumum bulan sebelumnya dikalikan 100 atau indeks Harga
Konsumen IHK sub kelompokkelompokumum suatu bulan dibandingkan dengan indeks harga konsumen IHK sub kelompokkelompokumum bulan sebelumnya,
hasilnya dikurangi dengan 1 dan dikalikan 100. atau dapat dijabarkan dengan rumus sebagai berikut :
LI
n
=
100 .
1 1
n n
n
I I
I
Atau LI
n
=
100 .
1
1
n
n
I I
Dengan : LI
n
= Laju inflasi bulantahun ke n I
n
= Indeks bulantahun ke n I
n-1
= Indeks bulantahun n-1
INDEKS PAASCHE
Pada penghitungan indeks harga dengan formula Paasche menggunakan bobot tahun berjalan atau nilai terakhir pada tiap periode tertentu dan bukan tahun dasar sebagai
bobot, yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
5
I
P
=
100 .
. .
ni i
ni ni
Q P
Q P
Dengan : I
P
= Indeks Paasche P
ni
= Harga jenis barang i bulan ke n P
0i
= Harga jenis barang i pada tahun dasar Q
ni
= Banyaknya jenis barang i paket komoditas dalam sub kelompok sebagai pembobot W
Dari rumus diatas terdapat rumus utama yaitu perkalian antara indeks pertumbuhan harga dengan bobot dari tiap komoditi pada periode tertentu dan tidak
terdapat periode dasar yang menjadi acuan. Dengan formula Paasche nilai indeks harga yang dihasilkan akan lebih detail mengikuti pertumbuhan nilai yang dibobotkan
tersebut, sehingga gejolak kenaikan atau penurunan angka indeks harga akan lebih terlihat mengikuti perkembangan nilai total dari komoditi tersebut.
C. BATASAN MASALAH