10 Dalam pengukurannya indeks harga bisa dicari dengan metode tak tertimbang, metode
tertimbang, metode relatif atau metode rantai. Indeks harga tak tertimbang atau unweighted melakukan penghitungan indeks
langsung dengan menilai uang dari barang tertentu, dan bukannya mempertimbangkan satauan barang tersebut, seperti berat barang kilogram, panjang kain meter dan
sebagainya. Dianggap semua variabel yang akan diukur indeksnya mempunyai nilai yang sama. Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan praktis dalam
mengukur sebuah angka indeks bisa indeks harga, indeks kuantitas atau jenis indeks yang lain.
Jika pada metode tertimbang atau tak tertimbang, proses perhitungan dimulai dengan menjumlah seluruh komponen yang ada kemudian dilakukan rata-rata, maka
metode relatif memulai dengan menghitung setiap indeks komponen, kemudian baru melakukan rata-rata dari semua indeks individe yang didapat. Pada metode rantai
menghitung indeks secara berantai, misal dari tahun 1998 dibandingkan dengan tahun 1997, kemudian tahun 1999 dibandingkan dengan tahun 1998 dan seterusnya.
Berbeda dengan cara sederhana dari metode tak tertimbang, pada metode indeks harga tertimbang ada bobot yang digunakan untuk membedakan variabel yang
satu dengan yang lain. Seperti adanya penimbang yang berupa kuantitas barang yang terjual untuk berbagai jenis barang yang berlainan harganya. Mengapa harus
diberikan bobot yang berbeda? Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas manfaat dan kepentingan yang berbeda. Contoh, beras
mungkin dirasakan lebih penting dibandingkan sayuran atau jenis barang yang lain. Indeks harga tertimbang biasa digunakan untuk indeks agregat di mana banyak jenis
komoditi, sehingga tiap komoditi mempunyai bobot yang berbeda. Metode ini dalam praktek masih dibagi dalam beberapa cara perhitungan indeksnya, seperti metode
Laspeyres, Paasche, Fisher dan lain sebagainya.
2.3.1. Indeks Laspeyres
Entienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada akhir abad ke – 18 dalam menentukan sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai
penimbang yaitu periode dasar. Pengukuran dengan indeks ini merupakan salah satu
Universitas Sumatera Utara
11 alat pengukuran yang paling populer. Indeks tertimbang Laspeyres dirumuskan
sebagai berikut :
I
L
=
100 .
. .
Q P
Q P
n
Dengan : I
L
= Indeks Laspeyres P
n
= Harga Tahun ke n P
= Harga Tahun Dasar Q
= Jumlah jenis barang yang dikonsumsi pada tahun dasar Timbangan bobot
Penghitungan Indeks Harga Konsumen pada tahun dasar dilakukan setelah melalui tahapan-tahapan seperti pembentukan paket komoditas, pengumpulan harga
tahun dasar dan pembentukan diagram timbang dasar. Setelah melakukan penghitungan IHK bulan berjalan. IHK bulan berjalan tersebut akan digunakan untuk
menghitung laju inflasideflasi setiap bulantahun.
a Relatif Harga RH
Relatif Harga RH adalah Rasio perbandingan harga suatu komoditas pada suatu periode waktu tertentu terhadap harga pada periode waktu sebelumnya.
RH perbulan untuk setiap jenis barangjasa digunakan untuk memperoleh Nilai Konsumsi NK perbulan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
100 .
1 ij
n nij
nij
P P
RH
Dimana : RH
nij
= Relatif harga bulan ke-n untuk jenis barang i dengan kualitas j P
nij
= Harga bulan ke-n untuk jenis barang i dengan kualitas j P
n-1ij
= Harga bulan sebelumnya n-1 untuk jenis barang i dengan kualitas j
b Nilai Konsumsi NK
Universitas Sumatera Utara
12 Nilai Konsumsi NK adalah nilai-nilai yang dikeluarkan oleh rumah tangga
untuk memperoleh suatu komoditas untuk konsumsi. Nilai konsumsi merupakan perkalian harga suatu komoditas dengan kuantitas yang dikonsumsi pada periode
dasar. Ada dua macam nilai konsumsi yaitu nilai konsumsi pada periode dasar dan nilai konsumsi pada periode berjalan. Nilai Konsumsi dihitung dengan
rumus :
100 .
1 ni
i n
ni
RH NK
NK
Dengan : NK
ij
= Nilai konsumsi bulan ke-n, jenis barang i NK
n-1i
= Nilai konsumsi sebelumnya n-1, jenis barang i RH
ni
= Relatif Harga bulan ke-n, jenis barang i
c Indeks Laspeyres yang Dimodifikasi
Formula yang digunakan untuk menghitung Indeks Harga Konsumen IHK di Indonesia adalah Indeks Laspeyres yang telah dimodifikasi. Adapun formula Indeks
Laspeyres yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut :
I
L
=
k i
i i
i i
n k
i n
ni
Q P
Q P
P P
1 1
1 1
. .
.
. 100
Dengan : I
L
= Indeks harga konsumen bulantahun ke n P
ni
= Harga jenis barang i bulantahun ke n P
n-1i
= Harga jenis barang i bulantahun ke n-1 P
n-1i.
Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i pada bulantahun ke n-1 P
oi
.Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar k
= Banyaknya jenis barang paket komoditas dalam sub kelompok
2.3.2. Indeks Paasche