TAHUN DASAR DALAM PENGHITUNGAN ANGKA INDEKS

13 Indeks Harga Paasche Hermann Paasche berbanding terbalik dengan formula Laspeyres, formula Paasche menggunakan nilai terakhir atau tahun berjalan pada tiap periode tertentu tersebut dan bukan tahun dasar sebagai bobot untuk menjadi bobot pada perhitungan. Formula Paasche lebih berupa rataan harmonik yang relatif dengan perubahan nilai suatu komoditi di tiap periodenya. Berikut rumus atau formula untuk menghitung indeks harga dengan menggunakan metode Paasche I P = 100 . . .   ni i ni ni Q P Q P Dengan : I P = Indeks Paasche P ni = Harga jenis barang i bulan ke n P 0i = Harga jenis barang i pada tahun dasar Q ni = Banyaknya jenis barang i paket komoditas dalam sub kelompok sebagai pembobot W Dari rumus diatas terdapat rumus utama yaitu perkalian antara indeks pertumbuhan harga dengan bobot dari tiap komoditi pada periode tertentu dan tidak terdapat periode dasar yang menjadi acuan. Dengan formula Paasche nilai indeks harga yang dihasilkan akan lebih detail mengikuti pertumbuhan nilai yang dibobotkan tersebut, sehingga gejolak kenaikan atau penurunan angka indeks harga akan lebih terlihat mengikuti perkembangan nilai total dari komoditi tersebut.

2.4 TAHUN DASAR DALAM PENGHITUNGAN ANGKA INDEKS

Di dalam pembuatan angka indeks pada suatu waktu tertentu minggu tertentu, bulan tertentu, triwulan tertentu, tahun tertentu, harus ditentukan terlebih dahulu waktu dasar base period yaitu waktu dimana suatu kegiatan akan dipergunakan sebagai dasar perbandingan J. Supranto, 1990. Waktu dasar dapat berupa suatu waktu tertentu at a point of time, misalnya bulan Oktober 1996, tahun 1996, tahun 2002, atau berupa suatu jangka waktu atau periode tertentu. Universitas Sumatera Utara 14 Apabila kita hanya membandingkan suatu kegiatan dari 2 waktu saja 2 bulan, 2 tahun misalnya, maka hal ini tidak sukar, sebab tinggal memilih satu di antara dua, misalnya untuk indeks harga 9 bahan pokok pada bulan Agustus 2009 dengan waktu dasar Juli 2009, atau produksi padi tahun 2009 dengan waktu dasar 2008, hal ini dinamakan Binary Comparison J. Supranto, 1990. Akan tetapi dalam prakteknya kita harus membuat angka indeks dari data berkala selama 10 tahun atau lebih, katakanlah antara 1995-2010, dan lain sebagainya. Untuk ini kita harus memilih satu waktu tertentu. Ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam menentukan atau memilih waktu dasar tersebut : 1. Waktu seyogyanya menunjukkan keadaan perekonomian yang stabil, dimana harga tidak berubah dengan cepat sekali. Di dalam keadaan inflasi orang biasanya istilah kenaikan harga tetapi pergantian harga, mengingat kenaikan itu tidak wajar, sering melebihi 100. Antara tahun 2000-2009, angka indeks Badan Pusat Statistik didasarkan pada tahun 2002 sebagai waktu dasar, mengingat keadaan perekonomian selama periode tersebut relatif stabil. 2. Waktu jangan terlalu jauh dibelakang, kalau bisa usahakan paling lama 10 tahun atau lebih baik kurang dari 5 tahun. Khususnya untuk indeks tertimbang, dimana timbangannya terdiri dari beberapa barang, seperti indeks biaya hidup. Timbangan yang dipergunakan untuk membuat indeks biaya hidup, merupakan suatu hasil penelitian biaya hidup cost of living survey. Di dalam penelitian itu ditanyakan sejumlah barang atau komoditi basket of commodities yang dikonsumsi oleh golongan masyarakat tertentu misalnya pendapatannya rendah. Komoditi meliputi barang dan jasa yang harus dibeli untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi anggota rumah tangga. Komoditi-komoditi tersebut pada umumnya dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu bahan makanan; makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar; sandang; kesehatan; pendidikan, rekreasi dan olah raga; transport komunikasi dan jasa keuangan. Kalau waktu dasarnya terlalu lama, maka barang dan jasa yang dahulunya dikonsumsi sudah tidak ada lagi di pasaran sudah tidak diproduksi atau kemungkinan ada barang dan jasa yang dahulunya belum dikonsumsi. Ingat Universitas Sumatera Utara 15 bahwa dengan kemajuan teknologi dapat diciptakan barang-barang baru dan di samping itu selera masyarakat juga berubah dengan cepat, selalu mengikuti mode pakaian, hiburan dan lain sebagainya. Itulah sebabnya waktu dasar harus up to date mutakhir, tidak boleh terlalu jauh di belakang. 3. Waktu di mana terjadi perisiwa penting, misalnya saja jika suatu perusahaan dalam membuat indeks produksi atau hasil penjualan menggunakan waktu dasar pada saat direktur produksipemasaran yang baru diangkat. Dengan demikian dapat diketahui apakah dengan penggantian pimpinan yang baru itu terjadi perbaikan-perbaikan kenaikan produksi dan penjualan yang tercermin dengan angka indeks yang selalu lebih besar dari 100 serta meningkat terus. Peristiwa penting lainnya adalah dilaksanakannya kebijakan baru dalam perekonomian, dalam pemasaran dan lain sebagainya. Kalau harus berpegang pada kestabilan keadaan perekonomian yang normal, mungkin sulit sekali mencari waktu dasar, akan tetapi sangat mudah untuk menentukan waktu di mana terjadi peristiwa penting. 4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan timbangan. Hal ini biasanya juga tergantung kepada tersedianya biaya untuk melakukan penelitian pengumpulan data. Pada suatu ketika apabila waktu dasar dari suatu angka indeks dianggap sudah out of date, karena sudah terlalu lama atau terlalu jauh ketinggalan, maka perlu diadakan pergeseran waktu dasar shifting the base period. Ada tiga cara untuk melakukan pergeseran itu, yaitu sebgai berikut : 1. Apabila data asli masih tersedia, maka angka pada waktu atau tahun tertentu yang akan dipakai sebagai tahun dasar yang baru itu diberi nilai 100. Sedangkan angka-angka lainnya dibagi dengan angka dari waktu tersebut, kemudian dikalikan dengan 100 2. Dibuat berdasarkan indeks yang lama. Indeks pada tahun yang akan dipilih sebagai waktu dasar diberi nilai 100, kemudian indeks pada tahun-tahun lainnya dibagi dengan indeks dari tahun dasar baru, dan mengalikannya dengan 100. Cara ini sering digunakan kalau data aslinya sudah tidak ada lagi. Sebaiknya cara Universitas Sumatera Utara 16 ini dipergunakan kalau angka indeks memenuhi pengujian sirkuler circular test, atau kalau terpaksa harus menggeser waktu dasar tetapi data aslinya sudah tidak ada lagi, seperti telah diuraikan di atas. 3. Harus dilakukan suatu penelitian baru, untuk membuat timbangan bagi indeks tertimbang, seperti angka indeks biaya hidup. Penelitian harus dilakukan pada waktu atau tahun dasar yang baru, misalnya Badan Pusat Statistik melakukan Survei Biaya Hidup SBH pada tahun 2007 untuk membuat timbangan bagi angka indeks biaya hidup yang baru, dengan waktu dasar 2007 sebagai pengganti indeks biaya hidup yang lama.

2.5 INFLASI