BAB III ANALISA MAKNA SIMBOLIK BUNGA SAKURA DALAM HAIKU
KARYA MATSUO BASHO
3.1. Kutipan Haiku 1 inochi futatsu no
naka ni ikitatsu sakura kana
terjemahannya adalah:
kehidupan kita berdua diantara mereka telah hidup
sakura yang bermekaran ini
dalam buku Basho’s Journey: The Literary Prose of Matsuo Basho:21 Matsuo Basho adalah penyair haiku yang terkenal suka melakukan
perjalanan. Oleh karena itu banyak haiku gubahannya merupakan ungkapan perasaan dari pengalaman yang ia peroleh dari perjalanannya. Begitu pula dengan
buku kumpulan haiku karyanya banyak lahir dari perjalanannya. Kutipan haiku di atas adalah haiku yang ia tulis di Minakuchi ketika ia bertemu teman lamanya
yang sudah dua puluh tahun tidak bertemu. Di bait pertama Basho mencoba menceritakan kehidupan ia dan
temannya. Kehidupan memberi makna masa-masa yang dilalui saat mereka bersama. Sedangkan pada bait kedua Basho mencoba memberitahu pembaca
bahwa ada sesuatu yang sangat bermakna dalam kenangan mereka berdua dan sesuatu hal itu ia perjelas di bait ketiga yaitu bunga sakura. Bunga sakura yang
begitu indahnya pada saat bermekaran. Disini bunga sakura memberi makna perlambangan kebahagiaan, ketulusan, kemanfaatan. Sakura memberi makna
Universitas Sumatera Utara
kebahagiaan bagi masyarakat Jepang, mekarnya bunga sakura adalah waktu yang sangat dinanti-nantikan dan sangat berharga hingga tidak akan dilewatkan begitu
saja tanpa ber-hanami bersama orang-orang yang disayangi yang akan membawa kebahagiaan tersendiri. Sakura mengajarkan kemanfaatan sebab kehadirannya
memberi keceriaan bagi banyak orang. Pada hari-hari bunga sakura mekar, orang- orang bersukacita dalam kebersamaan. Sakura yang sepanjang tahun tidak pernah
“ditoleh” orang, tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Setelah bunga-bunganya berguguran orang-orang pun melupakannya. Tapi sakura tetap hadir lagi ditahun
mendatang. Inilah lambang ketulusan orang dalam berkarya. Bagi sakura, kebahagiannya adalah pada saat bisa memberikan kebahagiaan bagi banyak orang.
Beginilah cara Basho mengungkapkan perasaannya terhadap temannya. Begitu memberi kebahagiaan, banyak kemanfaatan, dan sangat tulus. Berikut haiku
gubahan Basho yang juga mengekspresikan bunga sakura.
From among the peach-trees “blooming everywhere”
The first cherry blossoms
Terjemahannya adalah:
Di antara pohon-pohon persik Bermekaran di mana-mana
Bunga sakura pertama
Matsuo Basho:httpthe greenleaf.co.ukhpbasho00bashohaiku
Universitas Sumatera Utara
Haiku di atas bisa dikatakan memiliki ekspresi senada dengan haiku sebelumnya. Di bait pertama Basho membuka haiku nya dengan menceritakan
pohon persik. Bunga persik sendiri memiliki makna tersendiri bagi masyarakat Jepang. Bunga persik di Jepang identik dengan perempuan, khususnya anak
perempuan. Hal ini dapat dipastikan karena pada tanggal tiga Maret setiap tahunnya di Jepang diperingati sebagai hari anak perempuan. Bulan Maret adalah
waktu dimulainya musim semi yang berarti dimulainya waktu mekarnya bunga persik dan tentu saja bunga sakura. Di bait kedua Basho mengatakan ‘bermekaran
di mana-mana’ yang bermakna banyaknya bunga yang mekar, seolah-olah disetiap ia melihat dan kemanapun ia mengalihkan pandangan tampak olehnya
bunga yang bermekaran itu. Di bait ketiga ia mengatakan ‘bunga sakura pertama’ dengan demikian Basho menegaskan bahwa bunga itu adalah bunga sakura yang
memiliki keindahan saat mekar pertama kali dan mendatangkan kebahagiaan dan keceriaan bagi orang yang melihatnya. Bila dikaitkan dengan isi haiku di bait
pertama maka penulis menganalisis bahwa Basho berusaha memberitahu pembaca kalau bunga sakura juga memberi makna perlambangan wanita. Wanita, layaknya
bunga sakura kecantikannya selalu menjadi pusat perhatian, kelembutannya mampu menentramkan hati orang-orang yang melihatnya, memandangnya saja
sudah memberikan kebahagiaan.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Kutipan Haiku 2