CARA PEMILIHAN SAMPEL KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI BESAR SAMPEL BAHAN DAN CARA KERJA

18

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. DESAIN Desain pada penelitian ini adalah penelitian prospektif, random, double blind 3.2. TEMPAT DAN WAKTU Tempat : RSUP Haji Adam Malik Medan Waktu : Agustus - September 2011 3.3. POPULASI DAN SAMPEL a. Populasi Populasi adalah seluruh pasien yang menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum intubasi di RSUP Haji Adam Malik Medan B. Sampel Semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi

3.4. CARA PEMILIHAN SAMPEL

Sampel dipilih dengan cara consecutive sampling

3.5. KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI

Kriteria inklusi : a. Pasien dengan umur 15 - 79 tahun b. ASA I dan II Universitas Sumatera Utara c. Pasien yang beresiko tinggi dan sangat tinggi untuk kejadian PONV sesuai dengan criteria Korean Predictive Model d. Pasien yang telah menandatangani informed consent Kriteria Eksklusi a. Pasien yang menggunakan obat-obatan emesis sebelum operasi b. Pasien dengan peninggian tekanan intrakranial c. Pasien dengan kehamilan d. Pasien yang baru mengkonsumsi alkohol e. Pasien dengan gangguan lambung f. Pasien yang mendapat terapi steroid kronik g. Pasien dengan kelainan fungsi hati

3.6. BESAR SAMPEL

28 Estimasi besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut: n = besar sampel Z  = 1,96 adalah deviat baku pada  0,05 Z  = 0,842 adalah deviat baku  0,02 P 1 = proporsi yang mual muntah dengan menggunakan 2 mg Ondansetron dan 4 mg Deksametason karena tidak diketahui digunakan 50. P 1 – P 2 = pernbedaan proporsi yang diinginkan 40 S = simpang baku, diambil dari kepustakaan sebesar 1,04 Dari perhitungan dengan rumus diatas, maka diperoleh besar sampel: n 1 = n 2 = 20 orang. 19 Universitas Sumatera Utara 20

3.7. BAHAN DAN CARA KERJA

a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui oleh komite etik semua sampel dimasukkan dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi b. Semua pasien yang menjadi sampel penelitian menerima regimen anestesi yang sama yakni dengan premedikasi Diazepam 0,1 mg KgBB, Petidin 1 mg KgBB, induksi dengan Propofol 2-2,5 mgKgBB, dan intubasi dengan menggunakan pelumpuh otot Rocuronium 1 mgKgBB serta menggunakan anestesi inhalasi Isofluran, O2, N2O dan reversal c. Setelah dilakukan induksi anestesi sekitar 2-5 menit pasien diberikan Deksametasone 4mg, selesai pembedahan sebelum 30 menit ekstubasi pasien diberikan Ondansetron 2mg atau 4mg d. Setelah pasien sadar dan telah diekstubasi, dan diberikan reversal Sulfas Atropin 0,75 mg dan prostigmin 1,5 mg maka dinilai masalah PONV pada pasien setelah 0,2,4, dan 24 jam pertama setelah selesai operasi. Pasien diklasifikasikan PONV jika ada mual atau muntah dalam 24 jam. Mual muntah dinilai dengan skala poin dari 0tidak mual dan muntah, 1mual, 2muntah, 3mual dalam 30 menit dan muntah lebih dari 2 kali e. Bila paska operasi dalam 24 jam muncul mual muntah diberikan Ondansetron 4 mg

3.8. IDENTIFIKASI VARIABEL

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Akupunktur pada Titik Pericardium 6 (PC6) dengan Ondansetron 4mg Intravena untuk Mencegah Mual Muntah Paska Operasi Pada Pasien yang Dilakukan Anestesi Umum Intubasi dengan Skor APFEL 3-4

4 46 70

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ONDANSETRON DAN METOKLOPRAMID DALAM MENEKAN MUAL DAN MUNTAH PASKA LAPARATOMI

1 6 51

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Kejadian Mual Muntah PascaLaparatomi (PONV) setelah Pemberian Granisetron Dibandingkan setelah Pemberian Kombinasi Ondansetron Deksametason | Sudjito | Cermin Dunia Kedokteran 1 SM

3 9 4

Perbandingan efektivitas premedikasi ondansetron dan deksametason dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

3 4 55