20
3.7. BAHAN DAN CARA KERJA
a. Setelah mendapat informed consent dan disetujui oleh komite etik semua sampel dimasukkan dalam kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
b. Semua pasien yang menjadi sampel penelitian menerima regimen anestesi yang sama yakni dengan premedikasi Diazepam 0,1 mg KgBB, Petidin 1 mg KgBB, induksi
dengan Propofol 2-2,5 mgKgBB, dan intubasi dengan menggunakan pelumpuh otot Rocuronium 1 mgKgBB serta menggunakan anestesi inhalasi Isofluran, O2, N2O
dan reversal c. Setelah dilakukan induksi anestesi sekitar 2-5 menit pasien diberikan Deksametasone
4mg, selesai pembedahan sebelum 30 menit ekstubasi pasien diberikan Ondansetron 2mg atau 4mg
d. Setelah pasien sadar dan telah diekstubasi, dan diberikan reversal Sulfas Atropin 0,75 mg dan prostigmin 1,5 mg maka dinilai masalah PONV pada pasien setelah 0,2,4,
dan 24 jam pertama setelah selesai operasi. Pasien diklasifikasikan PONV jika ada mual atau muntah dalam 24 jam. Mual muntah dinilai dengan skala poin dari 0tidak
mual dan muntah, 1mual, 2muntah, 3mual dalam 30 menit dan muntah lebih dari 2 kali
e. Bila paska operasi dalam 24 jam muncul mual muntah diberikan Ondansetron 4 mg
3.8. IDENTIFIKASI VARIABEL
Penelitian ini memiliki 2 variabel : a
Variable independent :
Kelompok A : 2mg Ondansetron dan 4mg Deksametason
Kelompok B : 4mg Ondansetron dan 4mg Deksametason
Universitas Sumatera Utara
21
b Variabel dependent :
Mual
Muntah
3.9. RENCANA MANAJEMEN DAN ANALISA DATA
1. Data yang terkumpul dianalisa dengan program software SPSS versi 15.
2. Pengujian kenormalan dilakukan dengan Kolmogorov-Siminov.
3. Analisis data PONV bila distribusinya normal dengan T test tidak berpasangan
dan bila distribusinya tidak normal dengan uji chi-square 4.
Batas kemaknaan yang ditetapkan 5. 5.
Interval kepercayaan yang dipakai 95 . 6.
Penilaian sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif, nilai prediksi negatif
3.10. CARA PENGUKURAN VARIABEL
41
Cara pengukuran PONV dengan memakai sistem skor numerik, yaitu : 0 = Penderita tidak merasa mual dan muntah
1 = Penderita hanya merasa mual 2 = Penderita mengalami muntah
3 = Penderita mengalami mual lebih dari 30 menit atau muntah lebih 2 kali
3.11. DEFENISI OPERASIONAL
1. Mual didefinisikan sebagai sensasi tidak enak yang bersifat subjektif yang
berhubungan dengan keinginan untuk muntah. 2.
Muntah adalah ekspulsi dengan tenaga penuh dari isi gaster. 3.
Motion sickness adalah penyakit yang disebabkan oleh goncangan yang dialami dalam berbagai perjalanan seperti mabuk laut, mabuk kereta, mabuk darat, dan mabuk
udara.
Universitas Sumatera Utara
22
4. PONV adalah mual atau muntah yang dialami pasien dalam 24 jam paska operasi.
Dinilai dengan mual dinilai dengan skala 3 poin dari 0 tidak mual dan tidak mual, 1mual, 2muntah, 3mual dalam 30 menit dan muntah lebih dari 2 kali
5. Opioid paska operasi adalah pemberian golongan opioid pada paska operasi.
3.12. MASALAH ETIKA
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komite etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Pasien ataupun keluarga
pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat serta resiko dari hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta mengisi formulir kesediaan menjadi subjek
penelitian informed consent. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang sudah lazim
dikerjakan pada pemeriksaan pasien dan dikerjakan sesuai standar. Bila terjadi kegawat daruratan selama proses tindakan, baik yang berhubungan langsung akibat tindakan
ataupun suatu proses dari perjalanan penyakitnya, maka langsung dilakukan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang telah disiapkan sesuai
standarisasi penanganan gawat darurat.
Universitas Sumatera Utara
3.12. ALUR PENELITIAN