Karakteristik sampel penelitian pada kedua kelompok Karakteristik pekerjaan dan suku pada kedua kelompok penelitian

24

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan dari bulan Agustus sampai September tahun 2011, dan diperoleh 40 pasien yang bersedia mengikuti penelitian dengan status phisik ASA I dan II yang menjalani tindakan pembedahan dengan anestesi umum intubasi. Dari 40 pasien yang menjadi subjek penelitian dibagi secara random dalam 2 kelompok dengan menggunakan obat anti mual muntah yang berbeda, yakni kelompok A menggunakan Ondansetron 2mg IV dan Deksametason 4mg IV dan kelompok B menggunakan Ondansetron 4mg IV dan Deksametason 4mg IV.

4.1. Karakteristik sampel penelitian pada kedua kelompok

Karakteristik umum subjek penelitian dinilai dari umur, jenis kelamin, BMI, lama operasi, status merokok, dan pemakaian opioid. Hasil penelitian terlihat pada tabel dibawah ini tabel 4.1.1 Tabel 4.1.1 Data karakteristik responden Kelompok A Kelompok B P Umur tahun Jenis kelamin : Lk P 37,4 + 16,7 9 45,0 11 55,0 39,2 + 16,6 9 45,0 11 55,0 0,741 1,000 BMI kgm 2 21,2 + 5,3 20,8 + 4,9 0,289 Lama operasi menit 140,5 + 42,8 151,2 + 45,6 0,451 Status merokok :Tidak 19 95,0 20 100,0 1,000 Ya 1 5,0 0 0,0 Pemakaian Opioid: Tidak 17 85,0 17 85,0 1,000 Ada 3 15,0 4 20 3 15,0 10 50 0,003 Universitas Sumatera Utara 25 Motion Sickness : Tidak Riw. PONV Ada 16 80 10 50 Data Numerik disajikan dalam nilai rerata SD Data kategorik disajikan dalam jumlah persen Uji t independent Uji chi square Umur sampel yang termasuk dalam penelitian 15-79 tahun dengan rerata 37,4 SD 16,7 pada kelompok A dan 39,2 SD 16,6 pada kelompok B dengan uji t independent didapati nilai p = 0,741 berarti tidak ada perbedaan secara statistik umur pada kedua kelompok penelitian. Indeks massa tubuh sampel penelitian berkisar antara 17,1 – 27,3 dengan rerata 21,2 SD 5,3 pada kelompok A dan 20,8 SD 4,9 pada kelompok B dengan uji t independen didapati nilai p = 0,289 berarti tidak ada perbedaan secara statistik indeks massa tubuh pada kedua kelompok penelitian. Lama operasi pada penelitian berkisar antara 1 jam 15 menit – 4 jam 25 menit mempunyai rerata 140,5 SD 42,8 pada kelompok A dan 151,2 SD 45,6 pada kelompok B dengan uji t independen didapati nilai p = 0,451 berarti tidak ada perbedaan lama operasi pada kedua kelompok. Status merokok dan pemakaian opioid pada kedua kelompok tidak ada perbedaan bermakna secara statistik dengan nilai p 1,000 namun pada kriteria motion sickness riwayat PONV ada perbedaan bermakna antara kedua kelompok dengan nilai p 0,003.

4.2. Karakteristik pekerjaan dan suku pada kedua kelompok penelitian

Karakteristik sosial dan ekonomi pada sampel penelitian dinilai dari pekerjaan. Hasil penelitian terdapat pada tabel dibawah ini tabel 4.2.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2.1 Jenis pekerjaan pada kedua kelompok penelitian Jenis Pekerjaan A B Pegawai Swasta 525 210 PNS 210 420 IRT 525 630 SISWA 315 210 MAHASISWA 210 315 WIRASWASTA 15 15 PENSIUNAN 210 210 Diagram 4.2.1 Jenis pekerjaan 1 2 3 4 5 6 P Swasta PNS IRT Siswa Mahasiswa Wiraswasta Pensiunan A B Ket : PNS = Pegawai Negeri Sipil IRT = Ibu Rumah Tangga Karakteristik sosial dan ekonomi pada sampel penelitian dinilai dari suku. Hasil penelitian terdapat pada tabel dibawah ini tabel 4.2.2. 26 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2.2 Jenis suku pada kedua kelompok penelitian Suku A B Batak 840 735 Melayu 525 525 Aceh 210 15 Jawa 420 525 Minang 15 210 Diagram 4.2.2 Jenis suku 1 2 3 4 5 6 7 8 Batak Melayu Aceh Jawa Minang A B Jenis pekerjaan terbanyak dalam penelitian ini adalah pegawai swasta dan siswa pada kelompok A yakni masing-masing 5 orang 25 dan ibu rumah tangga pada kelompok B yakni 6 orang 30. Jenis suku terbanyak dalam penelitian ini adalah suku batak pada kelompok A yakni 8 orang 40 dan suku batak pada kelompok B yakni 7 orang 35 27 Universitas Sumatera Utara

4.3. Jenis operasi pada penelitian

Dokumen yang terkait

Perbandingan Efek Akupunktur pada Titik Pericardium 6 (PC6) dengan Ondansetron 4mg Intravena untuk Mencegah Mual Muntah Paska Operasi Pada Pasien yang Dilakukan Anestesi Umum Intubasi dengan Skor APFEL 3-4

4 46 70

Perbandingan Penurunan Resiko Kejadian Mual Muntah Paska Operasi Dengan Pemberian Midazolam 0,035 mg/kg/iv dan Ondansetron 4 mg/iv Pada Pasien Dengan Skor Apfel 3-4 yang Dilakukan Anestesi Umum

3 75 118

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS ONDANSETRON DAN METOKLOPRAMID DALAM MENEKAN MUAL DAN MUNTAH PASKA LAPARATOMI

1 6 51

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 15

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

1 1 2

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 7

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 21

Perbandingan Ketamin Dosis 0.5 mg kgBB IV dan 1 mg kgBB IV Sebagai Preemptif Analgesia Pada Pascaoperasi Ginekologi Dengan Anestesi Umum

0 0 3

Kejadian Mual Muntah PascaLaparatomi (PONV) setelah Pemberian Granisetron Dibandingkan setelah Pemberian Kombinasi Ondansetron Deksametason | Sudjito | Cermin Dunia Kedokteran 1 SM

3 9 4

Perbandingan efektivitas premedikasi ondansetron dan deksametason dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

3 4 55