Konsep Tumbuh Kembang Anak Prinsip-prinsip Keperawatan

mati, dan adanya kelemahan fisik. Reaksi terhadap perlukaan atau rasa nyeri akan ditunjukkan dengan ekspresi baik secara verbal maupun nonverbal karena anak sudah mampu mengomunikasikannya. Anak usia sekolah sudah mampu mengontrol perilakunya jika merasa nyeri, yaitu dengan menggigit bibir dan memegang sesuatu dengan erat Supartini, 2004.

e. Masa Remaja 12 sampai 18 tahun

Anak usia remaja mepersepsikan perawatan di rumah sakit menyebabkan timbulnya perasaan cemas karena harus berpisah dengan teman sebayanya. Apabila harus dirawat di rumah sakit, anak akan merasa kehilangan dan timbul perasaan cemas karena perpisahan tersebut. Pembatasan aktivitas di rumah sakit membuat anak kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menjadi bergantung pada keluarga atau petugas kesehatan di rumah sakit. Reaksi yang sering muncul terhadap pembatasan aktivitias ini adalah dengan menolak perawatan atau tindakan yang dilakukan padanya atau anak tidak mau kooperatif dengan petugas kesehatan atau menarik diri dari keluarga, sesama pasien, dan petugas kesehatan isolasi. Perasaan sakit karena perlukaan atau pembedahan menimbulkan respon anak bertanya-tanya, menarik diri dari lingkungan, dan menolak kehadiran orang lain Supartini,2004.

2.1.4 Konsep Tumbuh Kembang Anak

Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi 0-1 tahun usia Universitas Sumatera Utara bermaintoddler 1-2,5 tahun, pra sekolah 2,5-5, usia sekolah 5-11 tahun hingga remaja 11-18 tahun Hidayat, 2009. Aspek tumbuh kembang pada anak menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Pertumbuhan pada masa anak sangat bervariasai sesuai dengan bertambahnya usia anak. Secara umum pertumbuhan fisik dimulai dari arah kepala ke kaki, sedangkan aspek perkembangan pada anak bersifat kualitatif yaitu pertambahan kematangan fungsi dari masing-masing bagian tubuh Nursalam, Susilaningrum Utami, 2005.

2.1.5 Prinsip-prinsip Keperawatan

Anak Terdapat prinsip atau dasar dalam keperawatan anak yang dijadikan sebagai pedoman dalam memahami filosofi keperawatan anak. Di antara prinsip dalam asuhan keperawatan anak tersebut adalah: Pertama, anak bukan miniature orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik. Prinsip dan pandangan ini mengandung arti bahwa tidak boleh memandang anak dari ukuran fisik saja sebagaimana orang dewasa melainkan anak sebagai individu yang unik yang mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan. Pola-pola inilah yang harus dijadikan ukuran, bukan hanya bentuk fisiknya saja tetapi kemampuan dan kematangannya. Kedua, anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang. Kebutuhan tersebut dapat meliputi kebutuhan fisiologis seperti kebutuhan nutrisi dan cairan, aktivitas, eliminasi, istirahat, tidur, dan lain-lain Hidayat, 2009. Universitas Sumatera Utara Prinsip keperawatan anak yang Ketiga yaitu pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan, bukan hanya mengobati anak yang sakit. Keempat, keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Kelima, praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi, dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan aspek moral etik dan aspek hukum legal. Keenam, tujuan keperawatan anak dan remaja adalah untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai mahluk bio-psiko-sosial dan spiritual dalam konteks keluarga dan masyarakat. Ketujuh, pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak berfokus pada ilmu tumbuh kembang sebab ilmu tumbuh kembang ini yang akan mempelajari aspek kehidupan anak Hidayat, 2009.

2.2 Konsep Lingkungan Terapeutik

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Angka dan Jenis Koloni Jamur(Khamir dan Kapang) di Udara Pada Ruang Perawatan Hijir Ismail Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2004

0 30 66

Peran Perawat Dalam Pencegahan Dampak Hospitalisasi Pada Anak di Rumah Sakit Umum di Medan.

13 122 90

Respon Keluarga Terhadap Peran Perawat Dalam Hospitalisasi Anak Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

1 55 63

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 11

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 2

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 5

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 16

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 1

Penerapan Lingkungan Terapeutik oleh Perawat untuk Meminimalkan Reaksi Hospitalisasi Negatif pada Anak di Ruang Rawat Anak Hijir Ismail Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2014

0 0 25

HUBUNGAN PENERAPAN ATRAUMATIC CARE DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT UMUM CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

0 0 7