BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hospitalisasi Pada anak
2.1.1 Konsep Hospitalisasi
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali ke rumah. Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai kejadian yang
menurut beberapa penelitian ditunjukkan dengan pengalaman yang sangat traumatik dan penuh stres Supartini, 2004.
Penyakit dan hospitalisasi sering kali menjadi krisis pertama yang harus dihadapi anak, terutama pada anak-anak salama tahun-tahun awal sangat rentan
terhadap krisis penyakit dan hospitalisasi. Hal tersebut dikarenakan anak mengalami stres akibat perubahan dari keadaan sehat menjadi sakit dan anak
memiliki jumlah mekanisme koping yang terbatas untuk menyelesaikan stressor. Stressor utama dari hospitalisasi anak antara lain adalah perpisahan, kehilangan
kendali, cedera tubuh, dan nyeri. Reaksi anak terhadap krisis-krisis tersebut dipengaruhi oleh usia perkembangan mereka Wong, 2009.
2.1.2 Dampak Hospitalisasi Pada Anak
Hospitalisasi pada anak dapat menyebabkan kecemasan dan stres pada semua tingkat usia. Penyebab dari kecemasan dipengaruhi oleh banyaknya faktor,
baik faktor dari petugas perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya,
Universitas Sumatera Utara
lingkungan baru, maupun lingkungan keluarga yang mendampingi selama perawatan. Keluarga sering merasa cemas dengan perkembangan keadaan
anaknya, pengobatan, dan biaya perawatan. Meskipun dampak tersebut tidak bersifat langsung terhadap anak, secara pisikologis anak akan merasakan
perubahan perilaku dari orang tua yang mendampingi selama perawatan. Anak menjadi semakin stres dan hal ini berpengaruh pada proses penyembuhan, yaitu
menurunnya respon imun. Hal tersebut dapat membuat pasien yang mengalami kegoncangan jiwa akan mudah terserang penyakit, karena pada kondisi stres akan
terjadi penekanan system imun. Pasien anak akan merasa nyaman selama perawatan dengan adanya dukungan sosial keluarga, lingkungan perawatan yang
terapeutik, dan sikap perawat yang penuh dengan perhatian akan mempercepat proses penyembuhan Nursalam, 2005.
2.1.3 Reaksi Anak Terhadap Hospitalisasi