Pengertian Acne Vulgaris Implementasi Pengkombinasian antara Metode Dempster Shafer dan Theorema Bayes Dalam Sistem Pakar

2.2. Pengertian Acne Vulgaris

Acne vulgaris adalah penyakit peradangan kronis folikel sebasea yang mengenai hampir 80-100 remaja.Dewi Rahmawati, 2012. Insidensi terbanyak pada usia 14- 17 tahun bagi wanita. Derajat akne dibagi menjadi derajat ringan,sedang dan berat. Mengenai hampir 80-100 remaja, dewasa muda dan dapat berlanjut sampai usia tua. Pada wanita Kaukasia berumur 12-25 tahun, prevalensi derajat Akne vulgaris berkisar 75-85. Menurut penelitian Cunliffe, akne mengenai remaja dengan berbagai variasinya dengan insidensi terbanyak pada usia 14-17 tahun bagi wanita dan usia 16-19 tahun bagi pria. Penyebab utama akne sampai sekarang belum diketahui dengan pasti, tetapi ada dugaan kuat merupakan penyakit multifaktorial.Faktor-faktor penyebab akne seperti genetik, trauma dan infeksi, hormon, diet, obat-obatan, kosmetik, jenis kulit, pekerjaan, psikis dan iklim. 2.2.1. Penyebab Penyakit Acne vulgaris Menurut Rizqun Nisa, 2015 Acne Vulgaris disebabkan oleh multifaktorial, baik yang berasal dari luar eksogen maupun dari dalam endogen: a. Genetik Akne kemungkinan besar merupakan penyakit genetik dimana pada penderita terdapat peningkatan respon unit pilosebaseus terhadap kadar normal androgen dalam darah. Menurut sebuah penelitian, adanya gen tertentu CYP17-34CC homozigot Chinese men dalam sel tubuh manusia, meningkatkan terjadinya akne. b. Faktor Hormonal Pada 60 –70 wanita lesi akne menjadi lebih aktif kurang lebih satu minggu sebelum haid oleh karena hormon progesteron. Estrogen dalam kadar tertentu dapat menekan pertumbuhan akne karena menurunkan kadar gonadotropin yang berasal dari kelenjar hipofisis. Hormon Gonadotropin mempunyai efek menurunkan produksi sebum. Progesteron dalam jumlah fisiologis tidak mempunyai efek terhadap efektifitas terhadap kelenjar lemak .Produksi sebum tetap selama siklus menstruasi, akan tetapi kadang progesteron menyebabkan akne premenstrual c. Makanan diet Universitas Sumatera Utara Terdapat makanan tertentu yang memperberat AV. makanan tersebut antara lain adalah makanan tinggi lemak gorengan, kacang, susu, keju, dan sejenisnya, makanan tinggi karbohidrat makanan manis, coklat, dll, alkohol, makanan pedas, dan makanan tinggi yodium garam. Lemak dalam makanan dapat mempertinggi kadar komposisi sebum. d. Faktor Kosmetik Kosmetika dapat menyebabkan akne seperti bedak dasar foundation, pelembab moisturiser, krem penahan sinar matahari sunscreen dan krem malam, jika mengandung bahan-bahan komedogenik. Bahan-bahan komedogenik seperti lanolin, petrolatum, minyak atsiri dan bahan kimia murni asam oleik, butil stearat, lauril alkohol, bahan pewarna DC biasanya terdapat pada krim-krim wajah. Untuk jenis bedak yang sering menyebabkan akne adalah bedak padat compact powder. e. Faktor Infeksi dan Trauma Peradangan dan infeksi di folikel pilosebasea terjadi karena adanya peningkatan jumlah dan aktivitas flora folikel yang terdiri dari Propionilbacterium Acnes, Corynebacterium Acnes, Pityrosporum ovale dan Staphylococcus epidermidis. Bakteri-bakteri ini berperan dalam proses kemotaksis inflamasi dan pembentukan enzim lipolitik yang mengubah fraksi lipid sebum. Propionilbacterium Acnes berperan dalam iritasi epitel folikel dan mempermudah terjadinya akne. Selain itu, adanya trauma fisik berupa gesekan maupun tekanan dapat juga merangsang timbulnya akne vulgaris. f. Kondisi Kulit Kondisi kulit juga berpengaruh terhadap akne vulgaris. g. Faktor Pekerjaan Penderita akne juga banyak ditemukan pada karyawan-karyawan pabrik dimana mereka selalu terpajan bahan-bahan kimia seperti oli dan debu-debu logam. Akne ini biasa disebut “Occupational Acne”. 2.2.2. Komedo Komedo adalah merupakan salah satu jenis jerawat. Biasanya, komedo terbentuk karena penyumbatan minyak atau make up yang terjebak dibawah kulit. Yang satu ini merupakan salah satu masalah kulit yang paling sering dialami oleh banyak orang. Universitas Sumatera Utara Sekalipun enggak menyebabkan bengkak dan iritasi kulit seperti jerawat, komedo tetap mengurangi kecantikan wajah jika melekat dalam jumlah banyak Vallesca Souisa, 2011. Ada dua macam komedo, yaitu sebagai berikut : 1. Whitehead. komedo ini berupa tonjolan putih kecil-kecil dibawah kulit. Cara mengatasi Whitehead: a. Bersihkan wajah dengan scrub, atau sabun muka yang mengandung asam salisilat salicylic acid atau AHA alfa hidroksi acid atau BHA beta hidroksi acid b. Atasi kelebihan minyak dengan kertas minyak, atau toner jika wajah kamu sangat berminyak. 2. Blackhead komedo ini terlihat seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Cara mengatasi blackhead : a. Bersihkan wajah dengan scrub dua kali seminggu, bilas dengan air dingin, atau gunakan dengan toner untuk merapatkan pori-pori. b. Perawatan facial diperlukan jika komedo kamu cukup banyak. Lakukan facial sekali seminggu, tetapi kurangi porsi massage agar kelenjar minyak tidak semakin aktif dan memproduksi minyak berlebihan sehingga membuat wajah berkomedo lagi. c. Atau, coba langkah alternatif, bersihkan wajah dengan belimbing wuluh yang ditumbuk halus dan dicampur dengan sedikit air garam. Bubur belimbing wuluh ini akan memberikan rasa sejuk dan memperkecilkan pori-pori. 2.2.3. Pengertian Jerawat Menurut Sugiarto,dkk. 2010 jerawat atau acne vulgaris adalah jerawat yang merupakan benjolan mirip bisul kecil yang berisi lemak. Jika terjadi peradangan, jerawat bisa mengeras dan membentuk kista sehingga sulit sembuh. Jerawat biasanya menyerang mereka yang berusia 14 – 20 tahun. 2.2.4. Gejala Dan Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat Menurut Sugiarto,dkk. 2010 gejala yang sering munculjika terkena jerawat sebagai berikut : 1. Bagian kulit, khususnya kulit wajah muncul benjolan atau mirip bisul kecil yang terkadang ujungnya berwarna kuning dan berisi nanah. Universitas Sumatera Utara 2. Benjolan itu terkadang menyebabkan rasa nyeri atau sedikit gatal. Selain itu menurut Wahyuni, 2010 ada 4 empat gejala pokok yang perlu diperhatikan pada timbunya jerawat dan dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Adanya peningkatan hormone androgen 2. Adanya peningkatan produksi lemak di kelenjar lemak sebum 3. Adanya kondisi abnormal atas timbulnya bakteri dan jamur atau yang disebut microflora di kulit 4. Adanya penebalan, penyumbatan serta pengerasan pada sel-sel kulit Faktor penyebab timbulnya jerawat diantaranya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Hormon Estrogen dan Progesteron 2. Kekurangan vitamin A, terutama pada orang yang mempunyai kulit kering 3. Keturunan 4. Makanan Sebagian besar dari makanan berminyak dan mengandung zat tepung dan sebagian makanan seperti jamur, kacang-kacangan, menambah kemungkinan terkena jerawat. Pada usia pubertas, anemia, tidak melakukan aktivitas olahraga, tidak terkena matahari dan udara segar dalam jumlah yang cukup, lalai dalam menjaga kebersihan diri, tidak memperhatikan kebersihan kulit dan kondisi fisik serta syaraf tegang, akan mempercepattumbuhnya jerawat. 2.2.5. Tipe-Tipe Jerawat Menurut Fahmi dalam Wahyuni, 2010 bahwa yang membedakan tipe jerawat berdasarkan jenis dan kadar penderitaannya, yaitu : 1. Jenis titik atau fleks Pada awal terjadinya, banyak jerawat berkepala hitam dan adanya sumbatan- sumbatan minyak. Jenis ini biasannya dikenal dengan komedo jenis terbuka blackedhead. Sedangkan komedo yang tertutup whitehead memiliki kulit yang tumbuh diatas pori-pori yang tersumbat, makanya terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil dibawah kulit. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. 2. Jenis jerawat kecil Universitas Sumatera Utara Jerawat kecil-kecil yang matang banyak terdapat di daerah kening 3. Jerawat biasa Jenis jerawat kelasik ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi dengan bakteri. Bakteri ini biasa terdapat dipermukaan kulit, bias juga dari waslap, kuas make up dan jari tangan. Selanjutnya stress, hormon dan udara yang lembab dapat memperbesar kemungkinan infeksi jerawat, karena menyebabkan kulit memproduksi minyak, yang merupakan tempat berkembang biaknya bakteri 4. Jenis Tuber Akar Tumbi Terdiri dari jenis jerawat kecil yang menahun serta meradang 5. Jerawat Batu Kelenjar-kelenjar minyak membesar seperti jagung dan dipenuhi dengan zat bentukannya seperti bentuk kantung jenis cystic acne atau jerawat batu 6. Jerawat berbentuk bekas luka Jerawat berbentuk bekas luka adalah berlubang dan menonjol diatas permukaan kulit 2.2.6. Diagnosa Acne vulgaris Menurut Resti, 2015 diagnose acne vulgaris dilihat dari seberapa parahnya acne tersebut. Sebagian besar acne ringan sampai sedang membutuhkan terapi topikal. Acne sedang sampai berat menggunakan kombinasi terapi topikal dan oral. Terapi acne dimulai dari pembersihan wajah menggunakan sabun. Beberapa sabun sudah mengandung antibakteri, misalnya triclosan yang menghambat kokus positif gram. Selainitu juga banyak sabun mengandung benzoil peroksida atau asam salisilat. Bahan topikal untuk pengobatan acnesangat beragam. Sulfur, sodium sulfasetamid,resorsinol, dan asam salisilat, sering ditemukan sebagai obat bebas. Asam azaleat dengan konsentrasi krim 20 persen atau gel 15 , memiliki efek antimikroba dankomedolitik, selain mengurangi pigmentasi dengan berfungsi sebagai inhibitor kompetitif tirosinase. Benzoil peroksida merupakan antimikroba kuat, tetapi bukan antibiotik, sehingga tidak menimbulkan resistensi. Retinoid topikal secara umum bersifat komedolitik dan menghambat pembentukkan mikrokomedo yang merupakan awal dari AV. Universitas Sumatera Utara Target kerja retinoid yaitu pada proliferasi abnormal dan diferensiasi keratinosit serta mempunyai efek antiinflamasi. Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan menormalkan deskuamasi epitel folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin, tazaroten, dan adapalene.Tretinoin palingbanyak digunakan, bersifat komedolitik dan antiinflamasi poten. Antibiotik sistemik diberikan pada akne derajat sedang sampai dengan berat. Antibiotik sistemik pada akne vulgaris bekerja sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan imunomodulator. Antibiotik ini terbukti dapat menghambat lipase bakteri dan menurunkan produksi asam lemak bebas. Terapi antibiotik yang efektif dapat mengurangi populasi P.acnes sebesar 90.

2.3. Pengertian Implementasi