Pengertian Implementasi Implementasi Pengkombinasian antara Metode Dempster Shafer dan Theorema Bayes Dalam Sistem Pakar

Target kerja retinoid yaitu pada proliferasi abnormal dan diferensiasi keratinosit serta mempunyai efek antiinflamasi. Retinoid merupakan turunan vitamin A yang mencegah pembentukan komedo dengan menormalkan deskuamasi epitel folikular. Retinoid topikal yang utama adalah tretinoin, tazaroten, dan adapalene.Tretinoin palingbanyak digunakan, bersifat komedolitik dan antiinflamasi poten. Antibiotik sistemik diberikan pada akne derajat sedang sampai dengan berat. Antibiotik sistemik pada akne vulgaris bekerja sebagai antibakteri, antiinflamasi, dan imunomodulator. Antibiotik ini terbukti dapat menghambat lipase bakteri dan menurunkan produksi asam lemak bebas. Terapi antibiotik yang efektif dapat mengurangi populasi P.acnes sebesar 90.

2.3. Pengertian Implementasi

Menurut Purwanto Zaid, 2012 implementasi adalah tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam suatu penelitian. Oleh karenanya, tahapan ini bukan lagi sebagai wacana pemikiran atau ide lagi, tetapi sudah berada pada tahapan perilaku dan tindakan yang diperlukan dalam penelitian. implementasi sebagai konsep dapat dibagi ke dalam dua bagian. Pertama, implementation = F Intention, Output, Outcome. Sesuai definisi tersebut, implementasi merupakan fungsi yang terdiri dari maksud dan tujuan, hasil sebagai produk dan hasil dari akibat. Kedua, implementasi merupakan persamaan fungsi dari implementation = F Policy, Formator, Implementor, Initiator, Time. Penekanan utama kedua fungsi ini adalah kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil yang dicapai dan dilaksanakan oleh implementor dalam kurun waktu tertentu. Implementasi kebijakan menghubungkan antara tujuan kebijakan dan realisasinya dengan hasil kegiatan pemerintah. Tugas implementasi adalah membangun jaringan yang memungkinkan tujuan kebijakan publik direalisasikan melalui aktivitas instansi pemerintah yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan policy stakeholders. 2.4.Metode Menurut Rohayah, 2009 istilah metode berasal dari kata method dalam bahasa inggris. Dalam Macquarie Dictionary, a method is a way of doing something, Universitas Sumatera Utara especially is accordance with a definite planatau metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu. 2.4.1. Pengertian Demster Shafer Demster Shafer adalah suatu teori matematika untuk pembuktian berdasarkan belief functions and plausible reasoning fungsi kepercayaan dan pemikiran yang masuk akal, yang digunakan untuk mengkombinasikan potongan informasi yang terpisah bukti untuk mengkalkulasi kemungkinan dari suatu peristiwa. M., Dahria, 2013. Secara umum Teori Dempster-Shafer ditulis dalam suatu interval: [Belief, Plausibility] Belief Bel adalah ukuran kekuatan evidence bukti dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. Plausibility Pl dinotasikan sebagai: Pls=1-Bel-s …………………………………………………2.1 Plausability juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin ¬s, maka dapat dikatakan bahwa: Bel = ¬s = 0. Pada teorema Dempster-Shafer kita mengenal adanya frame of discernment yang dinotasikan dengan Θ. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Misalkan : Θ = {GK,BK,PT,DBM} Dengan : GK = Garis Kuning PT = Busuk Tajuk; BK = Busuk kuncup DBM = Busuk Pucuk. Sistem pakar harus mampu bekerja dalam ketidakpastian hal ini menurut Giarattano dan Riley dalam Muhammad Dahria, 2013. Sejumlah teori telah ditemukan untuk menyelesaikan ketidakpastian, diantaranya probabilitas klasik classical probability, teori Hartley berdasarkan himpunan klasik Hartley theory based on classical sets, teori Shannon berdasarkan probabilitas Shanon theory based Universitas Sumatera Utara on probability, teori Dempster-Shafer Dampster-Shafer theory, teori Fuzzi Zadeh Zadeh’s Fuzzi theory dan faktor kepastian certainy factor. 2.4.2. Pengertian Theorema Bayes Teorema bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara data ya dan tidak. Probabilitas bayes merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian data dengan menggunakan formula bayes. Wisnu, 2010.Theorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Metode ini disamping memanfaatkan data sampel yang diperoleh dari populasi juga menghitung suatu distribusi awal yang disebut distribusi prior. Metode Theorem Bayes memandang paramenter sebagai variable yang menggambarkan pengetahuan awal tentang parameter sebelum pengamatan dilakukan dan dinyatakan dalam suatu distribusi yang disebut dengan distribusi prior. Setelah pengamatan dilakukan, informasi dalam distribusi prior dikombinasikan dengan informasi dengan data sampel melalui teorema bayes. Sesuai dengan probabilitas subjektif, bila seseorang mengamati kejadian E dan mempunyai keyakinan bahwa kemungkinan E akan muncul, maka probabilitas E disebut probabilitas prior. Setelah ada informasi tambahan bahwa misalnya kejadian H telah muncul, mungkin akan terjadi perubahan terhadap perkiraan semula mengenai kemungkinan E untuk muncul. Probabilitas untuk H sekarang adalah probabilitas bersyarat akibat H dan disebut probabilitas posterior. Teorema bayes merupakan mekanisme untuk memperbaharui probabilitas dari prior menjadi probabilitas posterior.

2.5. Perancangan Sistem Flowchart Sistem