18 korporasi yang melindungi kepentingan minoritas dan menetapkan peran
dan tanggung jawab dewan komisaris, direksi dan komite. 2
Disclosure dan Transparency Transparansi Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar
dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan. Prinsip ini dapat diwujudkan dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasis
standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas.
3 Accountability Akuntabilitas
Tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif berdasarkan balance of power antara manajer, pemegang saham, dewan komisaris dan
auditor. Prinsip ini diwujudkan dengan mengembangkan komite audit dan risiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh dewan komisaris serta
mengembangkan dan merumuskan kembali peran dan fungsi internal audit sebagai mitra bisnis strategik berdasarkan best practices bukan sekedar
audit. 4
Responsibility Responsibilitas Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh
hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja dan perusahaan
yang sehat dari aspek keuangan. Prinsip ini diwujudkan dengan menyadari akan adanya tanggung jawab sosial, menghindari penyalahgunaan
kekuasaan dan memelihara lingkungan bisnis yang sehat.
19
2.1.3 Mekanisme Corporate Governance
Mekanisme Corporate Governance merupakan suatu aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak
yang melakukan kontrol di mana selanjutnya dilakukan pengawasan terhadap keputusan tersebut Walsh et al. dalam Arifin, 2005. Mekanisme yang dapat
mengendalikan perilaku manajemen atau sering disebut mekanisme corporate governance dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok. Pertama Internal
mechanisms adalah cara untuk mengendalikan perusahaan dengan menggunakan struktur dan proses internal seperti rapat umum pemegang saham RUPS,
komposisi dewan direksi, komposisi dewan komisaris, komite audit dan pertemuan dengan board of director. Kedua external mechanisms adalah cara
mempengaruhi perusahaan selain dengan menggunakan mekanisme internal, seperti pengendalian oleh perusahaan dan pengendalian pasar Iskandar et al.
dalam Chintya, 2014..
2.1.3.1 Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan good corporate governance KNKG, 2006:13. Terdapat dua sistem manajemen yang
berbeda yang berasal dari dua system hukum yang berbeda FCGI, 2001 yang membedakan mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh dewan komisaris,
yaitu Anglo Saxon dan dari Kontinental Eropa.
20 Sistem yang berkembang di Indonesia adalah sistem dua tingkat berasal dari
Sistem Hukum Kontinental Eropa. Dalam sistem ini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu dewan pengawas dewan komisaris dan dewan manajamen
dewan direksi. Dewan direksi bertugas mengelola dan mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan dewan komisaris. Dewan direksi juga harus
memberikan informasi kepada dewan komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh dewan komisaris. Sehingga dewan komisaris terutama
bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen.
Gambar 2.1 Struktur BoD dan BoC dalam Two Tiers System yang
Berkembang di Indonesia
Pengawasan Sumber: FCGI 2001:5
Menurut Forum For Corporate Governance In Indonesia 2001:5 tugas- tugas utama dewan komisaris meliputi:
a Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, mengawasi pelaksanaan dan
kinerja perusahaan; serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan aset;
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Dewan Komisaris BoC
Dewan Direksi BoD