Sistematika Penulisan Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris, Karakteristik Komite Audit, dan Manajemen Laba Terhadap Fee Audit pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014.
13 Bab IV
Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang deskripsi obyek penelitian yang
terdiri dari gambaran umum sampel dan hasil olah data serta pembahasan hasil penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Pada bab ini diuraikankan mengenai kesimpulan dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan penelitian. Kemudian, disajikan
keterbatasan serta saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan
Teori keagenan agency theory merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori agensi ini pertama kali
dicetuskan oleh Jensen dan Meckling pada tahun 1976. Jensen dan Meckling 1976:17 menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara
manajer agent dengan investor principal. Konflik kepentingan antara pemilik dan agen terjadi karena kemungkinan agen tidak selalu berbuat sesuai dengan
kepentingan prinsipal, sehingga memicu biaya keagenan agency cost. Tjager, dkk. 2003:25 menyatakan teori keagenan mengalisis dua
permasalahan yang muncul d alam hubungan antara para “principal”
pemilikpemegang saham dan “agent” manajemen puncak: 1
Agency problem yang muncul ketika a timbul konflik antara harapan atau tujuan pemilikpemegang saham dan para direksi top management, dan
b para pemilik mengalami kesulitan untuk memverifikasi apa yang sesungguhnya sedang dikerjakan manajemen.
2 Risk sharing problem yang muncul ketika pemilik dan direksi memiliki
sikap yang berbeda terhadap risiko. Menurut Jensen dan Meckling dalam Siti Muyassaroh, 2008, adanya
masalah keagenan memunculkan biaya agensi yang terdiri dari:
15 a
The monitoring expenditure by the principle, yaitu biaya pengawasan yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk mengawasi perilaku dari agen dalam
mengelola perusahaan. b
The bounding expenditure by the agent bounding cost, yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agen untuk menjamin bahwa agen tidak bertindak yang
merugikan prinsipal. c
The Residual Loss, yaitu penurunan tingkat utilitas prinsipal maupun agen karena adanya hubungan agensi.
Perbedaan kepentingan antara principal pemegang saham dan agent manajer dapat memicu munculnya kondisi yang disebut sebagai asimetri
informasi kesenjangan informasi. Masing-masing pihak berusaha memperbesar keuntungan bagi diri sendiri. Manajer dalam hal ini dapat melakukan tindakan
kecurangan fraud untuk melakukan manajemen laba sehingga akan menyesatkan pemegang saham mengenai kinerja ekonomi perusahaan, disisi lain kompensasi
ekonomi yang diberikan oleh prinsipal kepada agen akan semakin besar. Tindakan
–tindakan seperti memanipulasi laba inilah yang menjadi pentingnya adanya pengendalian internal dan struktur tata kelola perusahaan corporate
governance Wibowo, dkk., 2013. Seperti yang telah dikemukakan bahwa baik principal maupun agent ingin
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya serta ingin terhindar dari resiko yang mungkin terjadi dalam perusahaan. Adanya asimetri informasi dapat menciptakan
kebutuhan akan adanya pihak ketiga yang independen untuk memeriksa dan memberikan assurance pada laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Oleh