Dewan Komisaris Mekanisme Corporate Governance

20 Sistem yang berkembang di Indonesia adalah sistem dua tingkat berasal dari Sistem Hukum Kontinental Eropa. Dalam sistem ini perusahaan mempunyai dua badan terpisah, yaitu dewan pengawas dewan komisaris dan dewan manajamen dewan direksi. Dewan direksi bertugas mengelola dan mewakili perusahaan di bawah pengarahan dan pengawasan dewan komisaris. Dewan direksi juga harus memberikan informasi kepada dewan komisaris dan menjawab hal-hal yang diajukan oleh dewan komisaris. Sehingga dewan komisaris terutama bertanggungjawab untuk mengawasi tugas-tugas manajemen. Gambar 2.1 Struktur BoD dan BoC dalam Two Tiers System yang Berkembang di Indonesia Pengawasan Sumber: FCGI 2001:5 Menurut Forum For Corporate Governance In Indonesia 2001:5 tugas- tugas utama dewan komisaris meliputi: a Menilai dan mengarahkan strategi perusahaan, mengawasi pelaksanaan dan kinerja perusahaan; serta memonitor penggunaan modal perusahaan, investasi dan penjualan aset; Rapat Umum Pemegang Saham RUPS Dewan Komisaris BoC Dewan Direksi BoD 21 b Menilai sistem penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci dan penggajian anggota dewan direksi, serta menjamin suatu proses pencalonan anggota dewan direksi yang transparan dan adil; c Memonitor dan mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen, anggota dewan direksi dan anggota dewan komisaris, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan memanipulasi transaksi perusahaan; d Memonitor pelaksanaan governance dan mengadakan perubahan yang diperlukan; e Memantau proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi dalam perusahaan. Dewan komisaris terdiri dari komisaris independen dan komisaris non- independen. Independensi profesional adalah suatu bentuk sikap mental yang sulit untuk dapat dikendalikan karena berhubungan dengan integritas seseorang, Keberadaan komisaris independen telah diatur Bursa Efek Jakarta melalui peraturan BEI tanggal 30 Januari 2014. Dikemukakan bahwa perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia harus mempunyai komisaris independen yang secara proporsional sama dengan jumlah saham yang dimiliki pemegang saham yang minoritas bukan controlling shareholders. Dalam peraturan ini, persyaratan jumlah minimal komisaris independen adalah 30 dari seluruh anggota dewan komisaris. Beberapa kriteria lainnya tentang Komisaris Independen adalah sebagai berikut: 1 Komisaris Independen tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas atau pemegang saham pengendali controlling shareholders Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 22 2 Komisaris Independen tidak memiliki hubungan dengan direktur danatau komisaris lainnya Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 3 Komisaris Independen tidak memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lainnya yang terafiliasi dengan Perusahaan Tercatat yang bersangkutan; 4 Komisaris Independen harus mengerti peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal; 5 Komisaris Independen diusulkan dan dipilih oleh pemegang saham minoritas yang bukan merupakan pemegang saham pengendali bukan controlling shareholders dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.

2.1.3.2 Komite Audit

Berdasarkan peraturan No.IX.1.15 tentang pembentukan dan pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.29PM2004 perusahaan-perusahaan publik diwajibkan untuk membentuk komite audit. Komite audit tersebut dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya dan bertanggungjawab langsung kepada dewan komisaris. Komite audit memiliki tugas dalam memberikan suatu pandangan tentang masalah akuntansi, laporan keuangan dan penjelasannya, sistem pengawasan internal serta auditor independen Egon, 2000:21. Forum for Corporate Governance in Indonesia mengemukakan bahwa komite audit mempunyai tanggung jawab dalam hal memberikan pengawasan secara menyeluruh yang dijelaskan sebagai berikut. 1 Laporan keuangan financial reporting 23 Tanggung jawab komite audit di bidang laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang kondisi keuangan, hasil usahanya, serta rencana dan komitmen jangka panjang. Ruang lingkup pelaksanaa dalam bidang ini adalah: a Merekomendasikan auditor eksternal; b Memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan auditor eksternal seperti surat penunjukkan auditor, perkiraan biaya audit, jadwal kunjungan auditor, koordinasi dengan internal audit, pengawasan terhadap hasil audit, dan menilai pelaksanaan pekerjaan auditor; c Menilai kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang menyangkut kebijaksanaan; d Meneliti Laporan Keuangan Financial Statement, yang meliputi: Laporan Paruh Tahun, Laporan Tahunan, dan Opini Auditor dan Management Letters. 2 Tata kelola perusahaan corporate governance Tanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan pengawasannya secara efektif terhadap benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan perusahaan. 3 Pengawasan perusahaan corporate control Tanggung jawab komite audit untuk pengawasan perusahaan termasuk di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 4 89

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 2 17

Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24

Pengaruh independensi dewan komisaris, fungsi internal audit, dan praktek manajemen laba terhadap fee audit pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia.

0 0 15

Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris dan Karakteristik Komite Audit terhadap Manajemen Laba.

1 1 1

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 2

PENGARUH KOMITE AUDIT, DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

0 0 13