Fee Audit Landasan Teori .1 Teori Keagenan

29 biaya audit yang dilakukan oleh KAP berdasarkan perhitungan dari biaya pokok pemeriksaan yang terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung. Biaya langsung terdiri dari biaya tenaga yaitu manager, supervisor, auditor junior dan auditor senior. Sedangkan biaya tidak langsung seperti biaya percetakan, biaya penyusunan komputer, gedung dan asuransi. Setelah dilakukan perhitungan biaya pokok pemeriksaan maka akan dilakukan tawar menawar antar klien yang bersangkutan dengan kantor akuntan publik. Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI menerbitkan Surat Keputusan No. KEP.024IAPIVII2008 pada tanggal 2 Juli 2008 tentang Kebijakan Penentuan Fee Audit. Dalam bagian Lampiran 1 dijelaskan bahwa pandauan ini dikeluarkan sebagai panduan bagi seluruh Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia yang menjalankan praktik sebagai akuntan publik dalam menetapkan besaran imbalan yang wajar atas jasa profesional yang diberikannya. Dijelaskan dalam Surat Keputusan mengenai penetapan fee audit, yang harus dipertimbangkan oleh akuntan publik adalah: a Kebutuhan klien; b Tugas dan tanggungjawab menurut hukum; c Independensi; d Tingkat keahlian dan tanggungjawab yang melekat pada pekerjaan yang dilakukan, serta tingkat kompleksitas pekerjaan. e Banyaknya waktu yang diperlukan dan secara efektif digunakan oleh akuntan publik dan sifatnya menyelesaikan pekerjaan. f Basis penetapan fee yang disepakati. 30 Beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya fee audit yaitu: a Besar kecilnya auditee Masalah besar kecilnya fee audit menjadi krusial jika ketika kita banyak melihat yayasan ataupun organisasi nirlaba yang memerlukan jasa audit namun kondisi keuangannya minim. b Lokasi Kantor Akuntan Publik KAP Biaya overhead Kantor Akuntan Publik di daerah secara umum lebih kecil dibandingkan dengan biaya overhead di ibukota. c Ukuran Kantor Akuntan Publik KAP Ketika dikaitkan dengan besar kecilnya kantor, kantor yang berdomisili di kota besar akan memiliki standar gaji yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan KAP yang terletak di kota pinggiran. Faktor-faktor diatas sangat berpengaruh terhadap penentuan fee audit yang dibebankan KAP kepada kliennya. Professional fee terbagi atas dua yaitu: 1 besaran fee dan 2 fee kontinjen Halim, 2008:36. a Besaran fee Fee audit adalah biaya yang harus ditanggung klien karena telah mendapatkan jasa audit dari sebuah KAP. Besarnya fee dapat bervariasi tergantung antara lain risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. 31 b Fee kontijen Fee kontijen adalah fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut. Fee dianggap tidak kontinjen jika ditetapkan oleh pengadilan atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan dewan komisaris, komite audit, fungsi internal audit, manajemen laba dan fee audit yang telah dilakukan oleh peneliti- peneliti sebelumnya, hasil penelitiannya dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Berikut ini beberapa penelitian terdahulu mengenai dewan komisaris, komite audit, fungsi internal audit, manajemen laba dan fee audit. Yatim et al. 2006 dalam “Governance Structures, Ethnicity, and Audit Fees of Malaysian Listed Firms ” menguji pengaruh antara fee audit eksternal, dewan komisaris serta karakteristik komite audit. Jumlah sampel penelitian sebesar 736 perusahaan yang terdaftar di Bursa Malaysia pada tahun 2003 dengan menggunakan uji regresi berganda, peneliti menemukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara fee audit dan independensi dewan komisaris, komite audit dan frekuensi pertemuan komite audit. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang negatif antara fee audit dan perusahaan yang dimiliki oleh pribumi bumiputera. 32 Goodwin-Stewart et al. 2006 dalam “Relation Beetwen External Audit Fees, Audit Committee Characteristics and Internal Audit ” menguji hubungan keberadaan komite audit, karakteristik komite audit, dan fungsi internal audit terhadap kenaikan fee audit eksternal. Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Australian Stock Exchange ASX pada tahun 2000 dan menggunakan analisis Ordinary Least Squares OLS untuk menguji hipotesisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan komite audit, pertemuan komite audit serta peningkatan fungsi internal audit berhubungan positif dengan kenaikan fee audit. Carcello et al. 2000 dalam “Board Characteristics and Audit Fees” menguji pengaruh antara karakteristik dewan dalam perusahaan dengan fee yang dibayarkan untuk auditor eksternal. Penelitian ini menggunakan sampel dari Fortune 1000 Companies dan menggunakan analisis OLS untuk menguji hipotesisnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara board independence, diligence and expertise dan fee audit. Abbot et al . 2003 dalam “The Association between audit committee Characteristics and Audit Fees ” menguji pengaruh independensi komite audit, keahlian komite audit, dan frekuensi pertemuan komite audit terkait dengan kenaikan fee audit. Hasil analisis data menunjukkan bahwa independensi komite audit dan keahlian komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap kenaikan fee audit. Sementara variabel frekuensi pertemuan komite audit tidak terkait dengan fee audit yang lebih tinggi.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 4 89

PENGARUH INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN INTERNAL AUDIT TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL Pengaruh Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit, dan Internal Audit Terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terd

0 2 17

Pengaruh Dewan Komisaris Independen dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

0 0 24

Pengaruh independensi dewan komisaris, fungsi internal audit, dan praktek manajemen laba terhadap fee audit pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia.

0 0 15

Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris dan Karakteristik Komite Audit terhadap Manajemen Laba.

1 1 1

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 12

Pengaruh Komite Audit, Profitabilitas, Dewan Komisaris, dan Ukuran Klien dalam Penentuan Fee Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 0 2

PENGARUH KOMITE AUDIT, DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT FEE (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016)

0 0 13