Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab
pemerintah negara. Salah satu permasalahan kesejahteraan adalah kemiskinan.
Banyak program dan strategi yang dilakukan pemerintah untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Agar program-program tersebut tepat sasaran, harus
ada suatu cara untuk mengidentifikasi apakah suatu rumah tangga tersebut miskin atau tidak miskin. Selama ini rumah tangga miskin dikelompokkan berdasarkan
pendapatan atau pengeluaran. Namun pendapatan atau pengeluaran tersebut kadang belum menggambarkan kondisi sesungguhnya dari suatu rumah tangga.
Untuk itu, perlu digunakan cara lain untuk mengidentifikasi tingkat kesejahteraan. Salah satunya dengan melihat faktor-faktor yang dapat menjadi penciri tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga. Pada penelitian ini akan diidentifikasi faktor- faktor tersebut. Hasilnya dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan,
sehingga pembangunan lebih terarah pada peningkatan kesejahteraan rumah tangga. Untuk mendeskripsikan karakteristik kesejahteraan rumah tangga dan
melihat faktor yang paling berpengaruh pada suatu kelompok maka perlu dibuat suatu klasifikasi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode
klasifikasi tersebut adalah bagging MARS.
Dari latar belakang tersebut peneliti mengangkat sebuah judul yaitu, “Pemodelan Klasifikasi Kesejahteraan Rumah Tangga dengan MARS, Suatu
Studi Kasus di Kota Medan “.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam membuat perencanaan terhadap penuntasan kemiskinan di kota Medan, diperlukan suatu model untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kesejahateraan rumah tangga dan bagaimana model ini dibangun agar ketepatan klasifikasi rumah tangga miskin dan tidak miskin berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya cukup tinggi, merupakan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.
1.3 Pembatasan Masalah
Universitas Sumatera Utara
Kesejahteraan meliputi banyak aspek kehidupan. Untuk membatasi ruang lingkup penelitian dan menyederhanakan permasalahan maka kesejahteraan dalam
penelitian ini
difokuskan pada
bidang kemiskinan
dengan jumlah
konsumsipengeluaran rumah tangga per bulan sebagai indikatornya.
1.4 Tinjauan Pustaka
Herlina Jusuf dalam tulisannya berjudul “pemodelan hibrid multivariate adaptive
regression splines MARS arima untuk prediksi data series “ bahwa pada
pemodelan MARS, pemilihan model digunakan metode stepwise. Forward stepwise dilakukan untuk mendapatkan fungsi dengan jumlah basis fungsi
maksimum. Kriteria pemilihan basis fungsi pada forward adalah dengan meminimumkan Average Square Residual ASR. Untuk memenuhi konsep
parsemoni model sederhana dilakukan backward stepwise yaitu memilih basis fungsi yang dihasilkan dari forward stepwise dengan meminimumkan nilai
Generalized Cross-Validation GCV. Sumarno dalam tulisannya yang berjudul “model klasifikasi menggunakan
metode regresi logistik dan multivariate adaptive regression splines MARS pada kasus data survey biaya hidup kota Kediri bahwa dalam ketepatan
klasifikasi, metode MARS memiliki ketepatan yang lebih baik jika dibandingkan dengan analisis regresi logistik sehingga untuk kasus mengklasifikasikan tempat
berbelanja barang kebutuhan sandang rumah tangga di kota Kediri lebih tepat menggunakan metode MARS.
Een 2009 dalam tulisannya yang berjudul “klasifikasi kesejahteraan rumah tangga di Propinsi Jawa Tengah dengan pendekatan CART Arcing
”, hasilnya merupakan gambaran karakteristik rumah tangga miskin di Jawa Tengah
sebagai masukan perancanaan pembangunan daerah Jawa Tengah
.
Kajian mengenai kesejahteraan telah banyak dilakukan antara lain pada tahun 1995 oleh Faturokhman dan Molo yang meneliti karakteristik rumah tangga
miskin di Yogyakarta, Cahyat dkk 2007 mengkaji kemiskinan dan kesejahteraan rumah tangga dengan contoh dari Kutai Barat yang hasilnya merupakan sebuah
Universitas Sumatera Utara
panduan pemantauan kemiskinan bagi pemerintah daerah, dan Suryadarma dkk 2005 mengkaji suatu obyektif kesejahteraan keluarga untuk penargetan
kemiskinan dengan metode PCA Principal Component Analysis
1.5 Tujuan Penelitian