Tangga
Keterangan : S
ignifikan berbeda pada taraf α = 5
Sumber : Data Susenas tahun 2012,diolah peneliti
Selain jumlah anggota rumah tangga dan umur kepala rumah tangga, jenis kelamin dan status perkawinan kepala rumah tangga juga dijadikan ciri
kesejahteraan suatu keluarga. Dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4 Deskripsi Karakteristik Sosial Demografi Kepala Rumah Tangga di Medan tahun 2012
Variabel Sosial Demografi Proporsi
Miskin Tidak Miskin
Jenis Kelamin Kepala Rumah Tangga Laki-laki
82,4 82,5
Perempuan 17,6
17,5 Status Perkawinan Kepala Rumah Tangga
Kawin 79,4
78,5 Lainnya
20,6 21,5
Sumber : Data sekunder Susenas 2012, diolah peneliti
Pada tabel 4.4 persentase jenis kelamin kepala rumah tangga miskin yang laki-laki lebih tinggi dari perempuan begitu juga dengan rumah tangga tidak miskin
Sementara itu, persentase kepala rumah tangga dengan status kawin lebih banyak ditemukan pada kelompok rumah tangga miskin. Informasi ini menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan antara kelompok rumah tangga miskin dan tidak miskin dalam hal jenis kelamin dan status perkawinan kepala rumah tangga.
4.1.2 Pendidikan
Salah satu ukuran untuk meninjau kesejahteraan rumah tangga dari aspek pendidikan adalah tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan ijazah tertinggi
yang dimiliki kepala rumah tangga Suryadarma, 2005. Pendidikan tertinggi
Universitas Sumatera Utara
yang ditamatkan merupakan indikator pokok kualitas SDM, semakin tinggi ijazah yang dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu daerah mencerminkan tingkat
intelektual penduduk daerah tersebut BPS, 2012. Tabel 4.5 menunjukkan deskripsi karakteristik pendidikan kepala rumah tangga di
Medan tahun 2012. Dalam penelitian ini aspek pendidikan diwakili oleh ijazah terakhir kepala rumah tangga.
Tabel 4.5 Deskripsi Karakteristik Pendidikan Kepala Rumah Tangga di Medan tahun 2012
Kategori pendidikan Miskin
Tidak Miskin Total
n P
N P
1 3
5,8 49
94,2 52
2 17
11,5 131
88,5 148
3
6 3,3
174 96,7
180
4 6
1,5 401
98,5 407
5 2
1,4 140
98,6 142
Total 34
100 895
100 929
Keterangan :
persen baris = nnmiskin+ntidak miskin 1 : tidak punya ijazah
2 : SD.sederajat 3 : SMPSederajat
4 : SMASederajat 5 : di atas SMA
Sumber :
Data sekunder Susenas 2012, diolah peneliti Untuk memperjelas interpretasi, proporsi baris divisualisasikan dalam diagram
batang pada Gambar 4.2. Dari gambar tampak bahwa terbentuk pola meningkat dari batang-batang tingkat pendidikan rumah tangga tidak miskin, mulai dari
kategori tidak pernah sekolah hingga kategori tamat di atas SLTA. Artinya,
Universitas Sumatera Utara
kontribusi pada kelompok rumah tangga tidak miskin, peluang kepala rumah tangga menamatkan pendidikan setinggi mungkin semakin besar.
Gambar 4.2 Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan kepala rumah tangga miskin dan tidak miskin
Sebaliknya terjadi pada kelompok rumah tangga miskin, yaitu terbentuk pola menurun pada batang-batang tingkat pendidikan kepala rumah tangga, mulai dari
kategori tidak pernah sekolah hingga kategori tamat di atas SLTA. Dengan penjelasan lain, pada kelompok rumah tangga miskin, peluang kepala rumah
tangga menamatkan pendidikan setinggi mungkin semakin kecil.
4.1.3 Ketenagakerjaan