37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Identifikasi Tanaman Jarak Tintir Jatropha multifida L.
Diketahui ciri-ciri tanaman Jarak Tintir Jatropha multifida L. yaitu memiliki buah berbiji. Mula-mula berwarna hijau akan berubah menjadi
berwarna kuning selanjutnya berwarna hitam namun tidak pecah atau merekah. Ranting tebal, gundul dan berair, panjang daun 5-15 cm dan 6-16
cm, memiliki 3-5 sudut, dan panjang tangkai daun 3,5 – 15 cm sampai 30 cm serta memiliki ujung runcing. Kelopak bunga berwarna merah,
berbentuk lonjong, panjangnya 6-7 cm dan memiliki 3 rusuk yang membujur. Ciri-ciri tanaman Jarak Tintir Jatropha multifida L. yang
diperoleh dari Kebun Obat Kampus III Universitas Sanata Dharma dan Ngekong, Gayamharjo, Prambanan, Sleman yang digunakan dalam
penelitian sesuai dengan kunci determinasi Flora of Java Backer, 1965 2.
Ekstrak Daun dan Getah Jarak Tintir Jatropha multifida L. a.
Ekstrak Daun Jarak Tintir Jatropha multifida L.
Dalam pengambilan sampel memerlukan cara dan penanganan khusus pada masing-masing bahan. Karena setiap bahan yang akan digunakan
mempunyai karakteristik dan perlakuan masing-masing. Cara pengolahan dan pengambilan diketahui bahwa daun Folium diambil yang tua bukan
daun kuning dan daun kelima dari pucuk. Daun dipetik satu persatu secara manual.
Daun yang digunakan dalam percobaan ini di ambil dari dua tempat yaitu Kebun Obat Universitas Sanata Dharma dan Ngekong, Gayamharjo,
Prambanan. Daun yang diambil adalah daun ke lima dari pucuk. Perlakuan pada daun sesuai dengan yang diungkapkan Hariana 2006 daun segar,
tumbuk hingga hancur, lalu tambahkan sedikit air sampai membentuk adonan dan bisa dioleskan pada bagian yang sakit. Ekstrak Daun didapat
dengan menumbuk daun Jarak Tintir Jatropha multifida L., langkah pembuatannya adalah mengambil sebanyak 50 gram daun Jarak Tintir,
sebelumnya sudah dicuci bersih dengan air mengalir dan akuades ditumbuk menggunakan mortar dan stemper kemudian diperas sehingga
menghasilkan ekstrak pekat sebanyak 10 ml yang diletakkan dalam gelas ukur steril. Ekstrak pekat tersebut yang akan diencerkan menjadi 5,
10, 25, 50 dan 100, pengenceran ekstrak dilakukan dengan aquades steril.
b. Getah Jarak Tintir Jatropha multifida L.
Dalam Hariana 2006 diungkapkan getah batang atau daun dioleskan pada bagian luka yang baru. Getah yang digunakan adalah getah dari
batang Jarak Tintir Jatropha multifida L. , getah yang didapatkan adalah getah pekat yang diencerkan menjadi konsentrasi 5, 10, 25, 50 dan
100, pengenceran ekstrak dilakukan dengan aquades steril.
3. Pertumbuhan Staphylococcus aureus
Biakan murni Staphylococcus aureus didapatkan dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Staphylococcus
aureus diinkubasikandalam oven dengan suhu 37 C dan dilakukan
peremajaan kembali Staphylococcus aureus pada media agar miring.