Klasifikasi Deskripsi Tanaman Jarak Tintir Jatropha multifida

digunakan untuk mengobati kudis dengan cara ditempelkan di atas luka dan mengobati ulkus. Kulit kayu dan daun digunakan untuk mengobati neudermatitis, gatal pada kulit dan eksim kulit Sedangkan di Nigeria batangnya juga digunakan untuk perawatan gigi. Dalam trubus-online juga diungkapkan bahwa Jarak cina menjadi andalan PT. Rumpun Sejati—perusahaan penggemukan sapi di Bogor, Jawa Barat—untuk mengobati luka di kulit sapi. Kelebihan daun betadin, selain murah, juga manjur dan tahan lama. Aromanya membuat lalat enggan mendekat sehingga luka sembuh lebih cepat.

5. Kandungan Metabolit Sekunder

Senyawa metabolit adalah senyawa yang digolongkan berdasarkan biogenesisnya, artinya berdasarkan sumber bahan baku dan jalur biosintesisnya. Terdapat 2 jenis metabolit yaitu metabolit primer dan sekunder. Metabolit primer polisakarida, protein, lemak dan asam nukleat merupakan penyusun utama makhluk hidup, sedangkan metabolit sekunder meski tidak sangat penting bagi eksistensi suatu makhluk hidup tetapi sering berperan menghadapi spesies-spesies lain, misalnya zat kimia untuk pertahanan, penarik seks, feromon. Contoh dari senyawa metabolit sekunder adalah alkaloid, saponin, triterpen dan tannin. “Senyawa kimia tanaman yang jumlahnya paling banyak adalah senyawa kimia bermolekul kecil dari kelompok yang penyebaranya terbatas inilah yang dimaksud dengan senyawa metabolit sekunder “Sirait, 2007:2. Batang Jarak tintir mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Getah daun jarak tintir berkhasiat sebagai obat luka yang masih baru Suharmiati, 2005. Flavonoid telah diketahui sebagai vasodilatator yang dapat memperlancar aliran darah, tanin bersifat sebagai antiseptik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri sehingga luka cepat kering, tanin juga dapat menimbulkan efek vasokontriksi pembuluh darah kapiler dan kandungan saponin dapat memicu pembentukan kolagen, yaitu protein struktural yang berperan dalam proses penyembuhan luka Syarfati, 2011. Flavonoid umumnya terdapat pada tumbuhan sebagai glikosida. Flavonoid terdapat pada seluruh bagian tanaman, termasuk pada buah, tepung sari dan akar Sirait, 2007 . Mekanisme kerja flavonoid diduga mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel Nishino 2009 dalam Silvikasari 2011. “Jarak cina memiliki rasa agak pahit dan bersifat netral. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jarak ini adalah α-amirin, kampesterol, 7 α-diol, stigmaterol, β-sitosterol, dan HCN. Batangnya mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan tanin. Efek farmakologisnya diantaranya penurun panas, antiinflamasi, dan penghambat perdarahan “Hariana,2006:138.

6. Aktivitas Antibakteri

Dituliskan oleh Sabandar dalam artikel yang berjudul A Review of Jatropha multifida L., Antibakteri-Aiyelaagbe 2001 dalam Sari 2010 melaporkan aktivitas antibakteri heksana, etil asestat, kloroform dan ekstrak etanol Jatropha multifida L. terhadap Bacillus subtilis dan Staphyloccocus aureus. Labaditin telah menunjukkan antibakteri terhadap bakteri gram-positif, Streptoccocus mutans, tetapi tidak berpengaruh terhadap bakteri gram-negatif. Dari penelitian yang dilakukan Zamrodi 2011 di dapatkan bahwa zat aktif tumbuhan anting-anting Acalypha indica L. dari ekstrak etanol yang positif mengandung senyawa golongan tripertepenoit dan flavonoid mempunyai aktivitas penghambatan pada pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Rahayu dalam penelitian yang berjudul Aktivitas Antibakteri Saponin Hasil Isolasi Aloe Barbadensis Miller Terhadap Staphylococcus Aureus Penyebab

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK TINTIR (Jatropha multifida L.) TERHADAP Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) terhadap Peningkatan Volume Urin Tikus.

0 2 14

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Yodium (Jatropha Multifida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 D

0 10 13

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM (Jatropha multifida L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Tanaman Yodium (Jatropha Multifida L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 D

0 6 15

Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro.

7 51 128

Uji aktivitas antibakteri ekstrak jarak tintir (jatropha multifida l.) terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus secara in vitro.

3 27 151

Uji aktivitas antibakteri ekstrak jarak tintir (jatropha multifida l.) terhadap pertumbuhan staphylococcus aureus secara in vitro.

2 25 151

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (JATROPHA CURCAS L) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Susilo Yulianto, Sunarmi

0 0 7

EFEKTIVITAS GETAH POHON YODIUM (Jatropha Multifida Linn) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

0 0 21

ISOLASI DAN KARAKTERISASI FUNGI ENDOFIT YANG MEMPUNYAI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DARI DAUN TANAMAN JARAK TINTIR (JATROPHA MULTIFIDA L.) TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS

0 0 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JARAK TINTIR (Jatropha multifida L.) TERHADAP PERTUMBUHAN

0 0 149