46 kegiatan pendidikan. Hasil belajar berupa pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan. Setiap hasil belajar memiliki tingkatan-tingkatan mulai dari tingkatan rendah atau sederhana hingga tingkatan tinggi atau kompleks.
Untuk mengetahui tingkatan hasil belajar maka hasil belajar perlu diukur. Dalam mengukur hasil belajar harus didasarkan pada prinsip-prinsip
tertentu.
5. Kompetensi Alat Ukur
Berdasarkan silabus program studi keahlian teknik otomotif kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan TKR alat ukur merupakan
salah satu kompetensi dasar KD pada mata pelajaran pekerjaan dasar teknik otomotif PDTO kelas X sepuluh. Setiap KD memiliki alokasi
waktu maing masing masing. Total alokasi waktu untuk kompetensi alat ukur sebanyak 94 jam pelajaran. Dalam mata pelajaran PDTO
kompetensi alat ukur terbagi dalam beberapa kompetensi dasar sebagai berikut:
a. KD 3.5 Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur mekanik dan fungsinya. b. KD 3.6 Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur elektrik dan elektronik
serta fungsinya. c. KD 3.7 Mengidentifikasi jenis-jenis alat ukur pneumatik serta
fungsinya. d. KD 3.8 Pemeliharaan alat ukur.
e. KD 4.5 Menggunakan alat-alat ukur mekanik sesuai operation manual. f. KD 4.6 Menggunakan alat-alat ukur elektrik dan elektronik sesuai
operation manual. g. KD 4.7 Menggunakan alat-alat ukur pneumatik sesuai operation
manual.
47 h. KD 4.8 Merawat alat-alat ukur sesuai SOP dan service manual.
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahawa kompetensi alat ukur merupakan bagian dari mata pelajaran PDTO. Kompetensi alat ukur
terbagi dalam beberapa KD tentang indentifikasi jenis dan penggunaan alat ukur mekanik, elektrikelektronik, dan pneumatik serta pemeliharaan
dan perawatanya.
B. Penelitian Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Miftahul Triana Fajri 2011, tentang implementasi model pembelajaran team game tournament TGT untuk
meningkatkan hasil belajar kewirausahaan siswa kelas X busana SMK N 6 Purworejo
menyimpulkan bahwa setelah diterapkannya metode team game tournament TGT pada pra siklus atau pra tindakan ke siklus I
nilai rata-rata kelas naik 24,95 dengan keterangan pada pra siklus 52,34 setelah melaksanakan siklus I menjadi 64,5. Jika dilihat dari
pencapaian KKM, pada tahap pra siklus hanya 4 siswa yang bisa memenuhi KKM, dengan prosentase pencapaian KKM sebesar 12,5.
Sedangkan siklus I ada 15 siswa yang memenuhi KKM dengan prosentase 53,1. Dari siklus I ke siklus II hasil belajar rata-rata kelas
meningkat sebesar 23,61. Semula pada siklus I hasil belajar siswa memiliki rata-rata kelas 64,46, setelah mendapat tindakan siklus II
meningkat menjadi 78,47. Dan pada siklus II ada 30 siswa sudah bisa memenuhi KKM dengan prosentase ketercapaian KKM pada siklus II
sebesar 93,8. Untuk hasil poin game tournament meningkat sebesar 5,8, pada siklus I poin turnamen sebesar 43,33, sedangkan pada
siklus II mendapatkan poin rata-rata 45,83. Dengan demikian dapat