Deskripsi karya “ Berdoa untuk Merapi ”

7. Deskripsi karya “ Berdoa untuk Merapi ”

Gambar: 33 Judul Karya : “Berdoa untuk Merapi” Cat minyak pada kanvas, 93 x 73 cm 2016 Karya berjudul “Berdoa untuk Merapi” dengan medium cat minyak pada kanvas posisi horizontal yang berukuran, 93 x 73 cm tahun 2016 ini menampilkan sosok Abdi Dalem keraton Yogyakarta mbah Marijan yang sedang duduk bersila, dengan kedua tangan menyatu dan ujung ibu jari menyentuh ujung hidung, lengkap dengan seragam Abdi Dalem. Dibagian belakang terdapat background gunung merapi dengan warna kelam merah,coklat, hitam, dan kuning. Pemandangan langit pada lukisan digambarkan seperti susunan stiliran daun dan bunga yang tersusun berulang-ulang membentuk dekorasi dan rhytm. Penggambaran sosok mbah Marijan dibuat secara realistik, sedang pada gunung Merapi dan background diolah menggunakan teknik opaque dan brushstroke dengan pendekatan simbolis dan ekspresif. Stiliran daun dan bunga pada langit disimbolkan sebagai bentuk perwujudan atau simbol harapan dan doa dari seorang juru kunci mbah maridjan dan seluruh warga Jogja, agar gunung Merapi dan alam senantiasa harmonis dan dapat beriringan dengan manusia. Warna kelam dipilih pada objek gunung merapi dengan alasan untuk memberikan dominasi atau penonjolan secara visual pada figur Abdi Dalem. Rumput-rumput yang ada dibagian bawah digunakan warna sekunder, dan tersier dari warna-warna yang masih senada dengan warna pada Gunung Merapi, hal ini untuk membentuk unity dan harmoni antara gunung merapi dan unsur rupa dibawahnya. Serta untuk menguatkan dominasi atau penekanan pada figur Abdi Dalem. Penggunaan Highlight pada kain dan kulit dilakukan untuk menciptakan volume pada bentuk objek. Penggoresan warna secara brushstroke dan meliuk- liuk merupakan gaya melukis penulis untuk menghasilkan lukisan dengan kesan ekspresif dan bertenaga.. Lukisan ini merepresentasikan tentang kegiatan Raden Ngabehi Surakso Hargo atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Maridjan sebagai Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapi. sejak tahun 1982 amanat dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Di gambarkan mbah Maridjan sedang khusuk berdoa kepada Tuhan untuk mendoakan warga dan alam, termasuk gunung Merapi senantiasa aman tentram dan harmonis.

8. Deskripsi karya “ Labuhan di Pantai Selatan ”