Deskripsi karya “ Mengisi Waktu Luang - 2”

Manik, Di tengah kesibukanya sebagai Abdi Dalem di Keraton Jogja, mbah Suyat juga tidak lupa meluangkan waktu untuk mengurus serta mendidik cucunya dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga mengabdi di Kasultanan Dalem. Riski Kuncoro Manik merupakan abdi dalem termuda yang pernah ada di sepanjang sejarah Keraton Yogyakarta.

6. Deskripsi karya “ Mengisi Waktu Luang - 2”

Gambar: 32 Judul Karya : “Mengisi Waktu Luang - 2” Cat minyak pada kanvas, 113 x 73 cm 2016 Karya berjudul “Mengisi Waktu Luang - 2” dengan medium cat minyak pada kanvas posisi Horizontal yang berukuran, 113 x 73 cm tahun 2016 ini menampilkan 3 sosok Abdi Dalem yang masing-masing sedang mengisi waktu luang di tengah tugas meraka di Keraton. Nampak Abdi Dalem jaler yang sedang bermain HP, menelfon, dan ada yang hanya duduk sambil melihat bebas kearah depan. Background pada lukisan nampak goresan brushstroke warna gelap secara spontan dan nampak samar-samar sosok abdi dalem yang sedang memainkan gamelan membelakangi Abdi Dalem yang ada di depan. Secara visual lukisan ini menggunakan pendekatan realistik dan terbentuk dari unsur-unsur rupa yang membentuk balance simetris. Sisi kanan dan kiri memiliki berat visual yang sama. Gerak tubuh dan tangan 3 figur yang ada di depan terlihat berbeda, hal ini untuk membangun dinamika dalam lukisan. Objek- objek gamelan dibentuk dengan tujuan sebagai latar background dan pewarnaanya disamarkan serta menggunakan warna gelap bertujuan memberikan Dominasi atau penonjolan visual pada 3 subjek utama yang ada didepan. Pada bagian kain dan wajah penulis sisipkan warna-warna cerah atau vivid colour yang berfungsi sebagai variasi dan teknik penggunaan warna pada objek. Hal ini juga untuk mendapat visual objek yang unik serta menghasilkan kesan ekspresif dan bertenaga. Lukisan ini merepresentasikan tentang kegiatan abdi dalem dalam mengisi waktu luangnya. Berdasarkan obserfasi penulis, banyak kegiatan yang dilakukan para abdi dalem dalam mengisi waktu luang mereka, seperti berbincang bersama sesama abdi dalem, mengusap keris, membahas cerita pewayangan, memainkan HP, saling memijat, hingga guyon maton di antara Abdi Dalem. Saling gojlok atau sindir tapi sifatnya bercanda.

7. Deskripsi karya “ Berdoa untuk Merapi ”