8. Deskripsi karya “ Labuhan di Pantai Selatan ”
Gambar: 34 Judul Karya
: “Labuhan di Pantai Selatan”
Cat minyak pada kanvas, 126 x 88 cm 2016 Karya berjudul “Labuhan di pantai Selatan” ini menampilkan sosok Abdi
Dalem yang berada di pinggir Pantai sambil mengangkat kedua telapak tangannya yang mengatup ke atas. Di samping kanan dan kirinya terdapat busa-busa ombak
yang mengarah kembali kepantai. Hamparan laut terlihat bersih tanpa adanya objek kapal atau karang. Pada sisi kiri atas terdapat objek berwarna kuning dan
hijau merupakan sesajen atau benda yang dilarung keraton di pantai Selatan. Langit pada background lukisan terdiri dari warna biru, hijau toska, dan putih
kekuningan yang membentuk gradasi warna. Secara visual lukisan ini dibuat dengan pendekatan realistik dan terbentuk
dari unsur-unsur rupa yang membentuk balance simetris, Dengan sosok Abdi Dalem sebagai penengahnya. Untuk membentuk dinamis pada karya dipilih figur
Abdi Dalem yang memiliki posisi tubuh menghadap sedikit geser ke kiri, serta pada sisi kiri atas diberikan visual benda yang dilarung dalam upacara labuhan
untuk memberikan balance serta variasi. Langit pada background lukisan nampak dramatis dengan menggunakan prinsip penyusunan value. Hal ini juga bertujuan
untuk memberikan batas yang jelas antara laut dan langit. Figur Abdi Dalem diletakkan di tengah untuk membentuk komposisi yang
tegar secara visual. Warna biru menjadi warna dominan pada karya ini karena untuk memberikan kesan luas dan menyelaraskan dengan tema laut padalukisan.
Proses pembuatan lukisan diawali dengan membuat sket dam yang disesuaikan dengan dam pada foto. Setelah sket terbentuk barulah dimulai proses pewarnaan
menggunakan kuas ukuran 4-6 dengan teknik opaque dan brushstroke. Setelah figur abdi dalem terbentuk, dilanjutkan pewarnaan pada objek laut dan langit
dengan kuas menggunakan teknik brushstroke dan opaque. Lukisan ini merepresentasikan tentang kegiatan Upacara Labuhan yang
diadakan Keraton Yogyakarta di Pantai Selatan. Khusus Upacara Labuhan di pesisir Selatan ditempatkan di Patilasan Parangkusumo yang terdapat gundukan
batu bekas tempat pertemuan antara Panembahan Senopati dengan Kanjeng Ratu Kidul. Setelah hajad Dalem Labuhan dibawa ke tepi laut, dan setelah dibacakan
do’a oleh Abdi Dalem juru kunci Parangkusumo, selanjutnya benda-benda itu dilempar ke laut. Benda-benda yang
telah dilabuh dan kembali ke pantai, kemudian diperebutkan oleh masyarakat, yang mana benda-benda tersebut
dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan.
9. Deskripsi karya “ Gunungan Garebeg ”